Keanne A. : Al?
Alvaro Sierra : ha?
Keanne A. : kangeun😍
Alvaro Sierra : sama.
Keanne A. : Besok kalo chatting'an, pake laptop ae. Doawnload line pc
Alvaro Sierra : buat apa?
Keanne A. : Keyboard situ alphabetnya banyak yang hilang ya? Mayan kalo pake laptop kan masih utuh abjadnya.
Alvaro Sierra : apa sih Ke
Keanne A. : Kok apa sih? Jawab dong, ilang apa gak, kalo iya free call aja biar balesnya ga irit. Berasa ngomong sama es batu
Alvaro Sierra : iya kan enak, dingin.
Keanne A. : ogeb. //read
Keanne A. : Kok cuma di read sih?!
Keanne A. : Gatau deh.
Keanne A. : Awas lo ada butuh.
Keanne A. : Gue gamau bales, titik.
Alvaro Sierra : emang lagi ga butuh sih
Keanne A. : Al!!!!!!!!!!
Alvaro Sierra : apa sayang?
∆∆
"Eh masa gue di notif seleb spanyol, aw mayan kan yha haha."
"Mana gitu ganteng lagi, aduh parah bisa-bisa gue doyan cowo gacuma satu ini."
"Kan ga lucu ya Nne." Alina tertawa garing, setelah itu menoleh ke arah perempuan disebelahnya yang masih asik bermain handphone.
"Si anjir dengerin gue elah."
Anne hanya mengangguk menanggapi Alina. Sedetik kemudian, Alina menyenggol handphone Anne hingga terasa hampir jatuh.
Sontak, Anne kaget. Sebetulnya Alina juga sama kagetnya, hanya saja perempuan itu sabodo.
"Bego! Alina bego! Kalo jatuh gantiin yang baru, yang mirip!"
Alina memutar bola matanya,
"Mentang-mentang dapet duit, beliin hape sembarangan!"
"Bego, ini kan kado dari Alvaro. Lo lupa ya? Padahal kan baru gue ceritain kemarin. Sekarang gue percaya, kalo penuaan dini itu ada." ucap Anne sambil menggoyang-goyangkan iph7 nya ke udara membuat Alina memitar bola matanya.
"Yha iyadeh iya ya iya yang HAPE BARUNYA DARI KEKASIH HATI MAH enak bener. Bagi pajak pokoknya biar hubungan lo sama Alvaro terus berada di jalan lurus. Biar ga tiba-tiba hamil duluan suda tiga bulan. Kan ga lucu kan ya."
"Sialan, gue tempok juga lo entar."
Alina menampilkan wajah anehnya,
"Heh tempok tuh apaan? Jangan suka ngarang bahasa baru. Dilabrak kamus kbbi mampus dah lo."
Anne hanya menggedikkan bahunya, seolah tidak ingin perduli. Perempuan itu sedang menyapukan pandangannya ke arah seluruh penjuru kantin.
Ia tidak sengaja menatap Gara di ujung sana. Tempat biasa lelaki itu berkumpul dengan para suruhannya. Ia juga bisa menatap Gara yang sedang menatap Alina dalam.
Anne tau jika Gara sedang tertarik untuk bermain-main dengan Alina. Cowok playboy cap kaki tiga itu salah jika ingin mendekati Alina. Namun Anne akan diam saja, tetapi akan tetap memantau mereka berdua a.k.a Alina dan Gara.
"Naa Alinaa.." panggilan Anne membuat Alina yang sedang memakan bakso menoleh ke arah perempuan yang memanggilnya itu.
Alina hanya mengangkat kepalanya ke arah Anne dan menatap perempuan itu dengan mata yang menyiratkan pertanyaan 'apa-sih-Anne'.
"Noh diliatin secret admirer lo." Anne menunjuk Gara dan sekelompok temannya menggunakan kepalanya, membuat Alina yang bingung langsung menghadap ke arah kepala Anne.
Alina langsung tersedak saat melihat Gara yang ternyata sedang menatapnya juga. Apalagi Alina itu doyan pedes, ia tadi menambahkan lima sendok saos cabe di mangkok baksonya.
Alina menunduk sambil terbatuk-terbatuk membuat Anne menyemburkan tawanya. Perempuan yang sedang merasakan sakit di tenggorokannya itu langsung memegangi hidungnya, dan satu tangannya lagi sibuk mencari botol minuman yang tadi ia beli dimeja.
Alina tidak bisa menemukan botol air minumnya, namun kemudian ia merasa ada yang menjulurkan botol air mineral dingin di depannya.
Ia langsung melihat siapa yang menjulurkan air minum itu, dan ternyata Gara yang memberikannya.
Alina melotot, tiba-tiba rasa sakit di tenggorokannya sudah hilang saat melihat wajah Gara di depannya.
Perempuan itu menatap Gara garang.
Memaksakan tenggorokannya yang masih agak sakit untuk bicara."Apa sih?! Gue gabutuh bantuan lo!"
Gara mengeluarkannya smirknya saat Alina mengatakan tidak butuh, namun lelaki itu tau jelas jika perempuan yang sedang menatapnya galak itu sedang membutuhkan air.
"Serius? Yaudah sih gue minum." Laki-laki itu lalu membuka tutup botol yang berada di genggamannya, lalu meminumnya dengan cepat.
Jakunnya yang naik turun saat meneguk air mineral, membuat semua perempuan yang melihat Gara menelan ludah.
Termasuk Alina.
Yokdah yang masih mau scene Alina sama Gara bisa cek work, terus masukin Bad Thing ke perpustakaanmu. Yang kangeun scene Anne sama Alvaro, tunggu yes masih proses.
KAMU SEDANG MEMBACA
C R U E L {TAMAT}
Teen Fiction{Warning!} cerita abal abal, banyak typonya, mainstream, dan masih banyak kurangnya.