15. Tattoed Heart

3K 182 14
                                    

Its ma birthday yeaYh😍

∆∆

Alina putri : Bangsat u.

Line dari Alina terpampang jelas di screen locker handphone Anne. Perempuan itu menahan tawanya, sekarang ia tau mengapa Alina suka sekali menjahili teman, alasannya adalah hiburan yang menyenangkan.

Anne memutuskan untuk tidak membalas pesan sahabatnya tersebut. Lebih baik menghabiskan waktu bersama yayangnya dari pada dengan satan a.k.a Alina.

Yup, sekarang ini, malam minggu akan Anne lalui bersama dengan Alvaro. Tadi pagi, perempuan itu tidak bisa bertemu Alvaro karena lelaki itu tidak masuk sekolah, membuat Anne kangeun.

Alasan tidak masuk Alvaro membuat Anne terperangah, pasalnya lelaki itu mengatakan tidak akan masuk sekolah hanya karena akan membuat tatto.

Anne hanya bisa menyetujui keinginan Alvaro, karena sebesar apapun usahanya untuk menggagalkan lelaki bongol itu, tidak akan membuahkan hasil.

Keanne A. : Sampe ngana? Lama💩

Keanne A. : P

Keanne A. : P

Alvaro Sierra : Sabar mbakyu, dijalan.

Anne terkekeh saat membaca chatnya dengan Alvaro.

Saat akan mengetik sebuah pesan lagi untuk Alvaro, tiba-tiba ia mendengar bunyi klakson mobil. Anne langsung membuka pintu dan memastikan siapa yang datang.

Yap, Alvaro sudah berada di depan rumah Anne. Anne hanya diam di tempatnya sambil tersenyum saat melihat Alvaro menatapnya.

"Lama lo Ke, gue dobrak juga ini gerbang."

Anne terkekeh lagi,

"Sabar nyet, ini mau dibuka gerbangnya."

Anne akhirnya membukakan gerbang rumahnya, lalu agak mundur dua langkah untuk memberi celah Alvaro agar bisa masuk.

"Udah pamit?" tanya Alvaro.

"Di rumah lagi gaada orang Al, gue takut mangkanya ngajak lo pergi."

"Halah, kalo mau berduaan sama gue gausah pake alasan bejibun deh."

Anne memutar bola matanya,

"Dih kemampusan jiwa kalo gue berduaan sama lo mulu, banyak dosa iya."

Alvaro hanya menggidikkan bahunya tanda bahwa ia tidak peduli.

"Eh Allllll...." sahut Anne membuat Alvaro menatap ke arah perempuan tersebut.

"Ha?"

"Ngapa dah kita masuk rumah kalo endingnya kita bakal keluar?"

Alvaro seketika sadar, ada benarnya perkataan Anne. Apa yang akan mereka lakukan memangnya? Lagi pula tidak ada orang di rumah Anne sehingga Alvaro tidak usah repot-repot berpamitan.

"Ya gak ada, pemanasan buat nanti jalan santai di mall."

Mantaph. Entah kenapa guyonan Alvaro yang receh membuat Anne tertawa.

∆∆

Sekarang mereka berdua, Anne dan Alvaro, sudah menaiki mobil. Alvaro sibuk menyetir, dan Anne sibuk menyanyi sederetan lagu yang asalnya dari radio mobil.

"IM in loVe wITh thE sHape Of yOu we pUsh & puLL lIke a MagnEt d0 msizygvbwlpuwvsfhsiahnspwhjzowj oway oway ohway owayy~~"

Alvaro tertawa kecil saat melihat tingkah Anne dari ekor matanya.

"Bego lo, kalo ga apal gausah dipaksain nyanyi." sahut Alvaro.

"Ih apa lo, diem. Gue mau nyanyi lagii." jawab Anne.

Tiba-tiba Anne ingat jika lelaki di sebelahnya ini baru saja membuat tatto, keinginan Anne yang tadinya 1001, sekarang bertambah menjadi 1002 karena perempuan itu ingin mengetahui tatto macam apa yang Alvaro pilih untuk menodai tubuhnya.

"Al lo tadi kan bikin tatto, bentuk apa?"

"Bukan bentuk, tapi tulisan."

Anne tambah penasaran sekarang,

"Tulisan apa?"

"Depannya K."

Anne ingin mengaung saat itu,

"Apa?? Karin Novilda?"

Alvaro menoleh ke arah Anne beberapa detik lalu berpaling lagi ke arah jalanan.

"Lo tuh terobsesi banget sama aw aw itu, ngapa gue pake bikin tatto nama dia. Ga level hih."

"Ya terus tulisan apa tattonya?! Ah jangan sok-sok misterius, tampang lo emang gabisa di tebak, tapi seenggaknya sekali-kali jangan gitu ah! Lo tega ya, nanti kalo gue jadi arwah mati penasaram gimana?!"

"Ya jangan mati kalo gitu."

Satu kata untuk Alvaro;

Bangkey.

"Ngomong sama lo tuh Al, kudu nyetok sabar yang banyak. Mampir indomaret deh, gue mau beli sabar."

"Keanne."

Kan.. Alvaro itu bego, omongannya hampir gapernah nyambung sama apa yang Anne bahas.

"Apanya sih?"

"Tatto yang gue bikin, Keanne.

Kannnn.. Alvarooo ughhh.....

Anne gemes deh.

"Aunch aku terpukau, ditulis dimanaaa?"

Alvaro menunjuk lengannya, membuat Anne mengarahkan pandangannya kesana.

Anne langsung mengambil tangan Alvaro yang bertatto.

'Keanne💜'

Tatto baru Alvaro membuat Anne menahan senyumnya.

"Aduhhh Alvaroooo gemes gueee... Lo kok bisa sok romantis gini sihhh? Kalo gini terus jadi pengen gue gigit kann."

Alvaro hanya tersenyum menanggapi Anne mengoceh.

"Kasih gue hadiah dong, biar semangat bikin lo melting."

Anne pun mendekat ke arah wajah Alvaro yang masih setia memandang ke depan. Kemudian perempuan itu mencium pipi Alvaro, lalu berlanjut ke ujung bibir lelaki itu.

"I dont care how complicated get, i still love u."

C R U E L {TAMAT} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang