Alvaro dan Anne, ya dua insan manusia tersebut akhirnya telah menyelenggarakan pertunangan pada akhir bulan lalu.
Berita mengenai pertunangan mereka tersebut sudah tersebar luas ke kampus mereka dan bahkan menjadi hot trending topic.
Pasalnya mereka yang dijuluki sebagai couple goals setidaknya sudah maju ke jenjang yang 'lebih' serius.
"Gimana nih rasanya uda tunangan sama Alvaro?" tanya teman kampus Anne yang bernama Kinan.
"Hm b aja sih."
Jawaban yang dilontarkan Anne membuat Kinan membelalakkan matanya,
"Ya kali b aja?!?" teriak Kinan.
Anne pun tertawa, ia tidak menyangka bahwa respon Kinan bisa sampai seperti itu.
"Ya menurut elu, kalo misal diajak serius sama doi, elu ga seneng parah apa?!"
Kinan memanyunkan bibirnya, tidak terima dengan perkataan Anne.
"Kan tadi lo bilang biasa aja, sekarang tanpa sengaja bilang kalo seneng parah?! Ih plinplan banget!!"
Anne pun makin tertawa, sepertinya mulai saat ini ia mempunyai hobi baru, yaitu membuat orang lain kesal.
"Abis pertanyaan lo ga berbobot sih, udah tau jawabannya masih nanya."
Kinan memutar bola matanya,
"Serah elu serah, noh dah dijemput sama ksatria kuda ninja."
Bola mata Anne pun mengikuti arah telunjuk Kinan, oh disana rupanya. Alvaro.. lelaki itu baru saja turun dari sepedanya dan mulai berjalan ke arah dimana ia dan Kinan sedang duduk.
"Ugh gue pergi deh ya Nne, takut dosa ngeliat orang zina."
"Ih gitu banget ya Kin?! Sana deh kasian juga kalo lo ntaran ngiri gara gara ngeliat gue sama Alvaro."
Kinan pun berdiri dari duduknya lalu mendorong dahi Anne menggunakan telunjuknya, setelahnya perempuan yang raut wajahnya sudah keruh itu mulai meninggalkan Anne yang masih saja menertawakannya.
"Kenapa ketawa ketawa?" pertanyaan tersebut dilontarkan oleh Alvaro yang baru saja duduk di sebelah Anne menggantikan Kinan yang telah berjalan menjauh.
Anne pun mulai berhenti tertawa dan menatap lelaki disebelahnya.
Ya Allah ganteng bener cowok gue.
"Enaknya gara gara apadeh?"
"Gara gara gue."
Anne tersenyum lepas mendengar jawaban Alvaro.
"Kayanya iya deh. Oh iya.. abis dari mana sih tunanganku inih? Wangiii banget dah kayak abis direndem pake molto."
Alvaro pun mencubit pipi Anne, lalu secara tiba tiba mencium kening tunangannya membuat hawa disekitar mereka menjadi hangat.
"Apasih Al?! Cium cium di tempat umum."
"Kangen." ucapan Alvaro membuat hati Anne berdentum tak beraturan, perempuan itu juga rasanya ingin berteriak senang.
Gini banget?! udah bertahun tahun tetep aja salting nih gue?
"Yang bener aja lah, kemaren kan uda ketemu."
Alvaro mendengus,
"Ya kan kuranggggg, gue maunya tiap jam kudu ngeliat lo ada dideket gue."
Yah kampang, gini doang gue udah meleleh T-T
Alvaro yang melihat perempuannya masih diam membisu dengan pipi yang merona, ia pun menyeringai.
"Wah gitu doang baper yah, jago banget gue emang."
Anne pun segera menatap ke arah Alvaro, lalu perempuan tersebut mendecak tidak suka.
"Beriswik bwambang."
Alvaro tertawa kencang, bahkan lelaki itu sampai memegang perutnya yang terguncang.
Anne yang melihat pemandangan yang sangat indah tersebut rasanya ingin mati saja, lantaran ketampanan lelaki itu bertambah berkali lipat.
"Udah ah ketawanya?!"
Alvaro pun mulai berhenti tertawa, lelaki itu menatap Anne dengan tatapan emang napa kalo gue ketawa ga henti?
"Nanti kalo lo ketawa mulu, kegantengannya bakal nambah, trus cewe cewe yang ngeliatin lo pada suka, gue gasuka ah!"
Alvaro pun mulai tertawa menjadi jadi.
∆∆
Alvaro, lelaki itu saat ini mencoba untuk menahan amarahnya. Lantaran sang tunangan mengajaknya pergi untuk ke pusat pembelanjaan. Dan yang pasti, itu tidak akan sebentar.
"Emang mau cari baju kaya apadeh?" tanya Alvaro.
Anne yang masih melihat lihat baju didepannya, menjawab lelaki itu tanpa perlu untuk menatapnya.
"Yang lucu, yang kyuti pai, yang imut, yang warna pastel gitu ihhhhh pasti bagus banget kalo gue pake!!!!"
Alvaro hanya menampilkan raut wajah yang datar. Ia masih heran, jadi bila semua baju yang ada disini lucu, mungkinkah perempuan itu akan membeli semuanya?
"Ya ga semua yang gue beli, yang menurut gue lucunya parah dan ga pasaran."
Alvaro yang mendengar ucapan Anne langsung menoleh lalu menatap perempuan tersebut dengan pandangan lah bangsut kok lo bisa tau pikiran gue?!
Anne pun tertawa, lalu ia menjawab
"Udah keliatan sih dari muka lo."
"Kok gue jadi takut ya sama lo Nne?" Alvaro mengatakannya dengan ekspresi wajah yang agak khawatir.
"Gitu doang takut lo malihh, dah ah males beli baju. Cari makan deh ayok."
Alvaro masih diam ditempat, rasanya ia ingin meraung. Jadi kesabarannya untuk menunggu perempuannya tersebut untuk berbelanja sia sia?
∆∆
Mereka berdua sekarang telah berada di mobil Alvaro. Hendak mencari makanan untuk mengisi perut keduanya.
"Pokoknya mau mie ayam!!!!!" ucap Anne.
"Jiah deket deket sini emang ada?"
"Engga tau.."
"Yaudah go food ajalah."
Anne pun berteriak,
"Gamaoooo, lagi pengen banget makan di warung mie ayamnya Al!!!!!"
Alvaro mencoba untuk sabar, lagi.
"Yaudah sana googling coba, mie ayam deket sini ada dimana."
Anne pun mendecih,
"Ih males banget, kamu ajalah."
Alvaro pun menatap Anne yang juga sedang menatapnya. Lelaki itu mulai geram.
"Ih tunangan gue malesin banget?!"
Anne pun tertawa, kencang sekali sampai Alvaro rasanya ingin membungkam bibir perempuan itu dengan bibirnya.
"Alvaro.. Gantengnya aku, sayangnya aku, makasih atas kesabarannya yang tak terhingga ya!"
Alvaro masih gagal paham dengan ucapan Anne, Anne yang mengerti bila lelaki itu masih belum paham pun mulai menjelaskan.
"Aku seneng deh nge test kamu, buat ngeliat kesabaran kamu. Ternyata kamu sabar banget, meskipun aku uda tau kalo sebenernya kamu kesel banget dan udah mencak mencak didalem hati.. tapi kamu tetep diem aja antara nurut atau pasrah ya? But still, i luh ya boi."
Alvaro menghela nafas, lalu mengusap wajahnya.
"Lain kali gue gamau sok sabar sabar lagi."
Anne pun tertawa kencang, lalu mulai mencium seluruh permukaan wajah Alvaro.
SKUYLAH KASIH VOTE SM KOMEN YANG BANYAK BIAR DILANJUTTT😩😩
KAMU SEDANG MEMBACA
C R U E L {TAMAT}
Novela Juvenil{Warning!} cerita abal abal, banyak typonya, mainstream, dan masih banyak kurangnya.