Alvaro dan Anne, mereka berdua sudah dinyatakan kelar kuliah. Bahkan keduanya juga sudah wisuda.
"Aduh senangnyaa udaah lulus, jadi kapan nih kamu minta dinikahin?"
Anne hanya bisa menepuk jidat, "Baru aja lusa wisuda, masa dah mau nikah?"
Alvaro mencebikkan bibirnya, "Jawaban macam itu, sumpah ya aku gasuka nih kalo kamu ogah ogahan jawab tentang kelanjutan hubungan kita."
Anne menatap Alvaro konyol, lalu perempuan itu tertawa kencang. "Apaan banget? Woe aduh perutku berasa dikocok nih."
Alvaro masih menatap Anne datar.
"Lo meragukan gue nih kayanya. Gabisa nih begini. Lo mikir gimana sih? Mikir kalo gue gabisa ngenafkahin lo sama anak kita ntar?"
Sambil menahan tawanya, Anne menggeleng. Lalu perempuan itu mula menghapus jarak antara mereka berdua.
"Gak mikirin itunya, masa depan lo kan bright banget gile ampe ngalahin highlighter fenty beauty gue."
"Kan kan, ngapain pake lo-gue sekarang?"
Anne melotot, "Sori aja nih aku kan ngikut ngana."
Sebelum Alvaro dapat membalas perkataan dari Anne, perempuan itu segera berkata
"Aku sengaja kasih waktu deh, barangkali kamu ga sreg sama aku. Barangkali kamu mau ganti calon istri. Menikah itu cuma sekali tau."
Alvaro merasa dipermainkan, ia meraih dagu perempuannya itu, lalu menatap pas pada manik mata Anne.
"Aku maunya kamu. Gak lucu ya Nne kalo kamu nyangkanya aku bakal pindah ke orang lain, jelas jelas kamu tau sendiri gimana cintanya aku sama kamu."
"Emang secinta itu?"
Alvaro ngamuk berat. Ia langsung berdiri dari sofa yang ia duduki lalu berjalan menjauhi Anne.
Tiba tiba Ibu Anne datang, lalu melihat raut wajah Alvaro yang keruh ia pun heran.
"Alvaro kenapa?"
"Kayanya dia gajadi nikahin aku deh ma." tukas Anne.
Ibunya melotot, "Hah kok bisa begini sih?"
"Gatau deh, mah cariin calon suami baru buat aku dong."
Alvaro yang tak tahan akan perkataan Anne langsung menajamkan matanya, "Apaan sih Nne?!"
"Haduh Anne, pasti kerjaan kamu nih ya sukanya bikin Alvaro ketar ketir. Mama tinggal dulu deh, awas kalo mama dateng kalian belum baikan."
"Aku ikut mama aja deh!"
Namun sebelum bisa melangkah, Alvaro sudah mencekal erat pergelangan tangannya.
"Gaada ya, kamu disini sama aku."
Anne merinding, tatapan Alvaro kali ini benar benar terlihat menakutkan.
Dan setelah ibu Anne benar benar pergi meninggalkan mereka, Alvaro segera mengurung Anne didalam pelukannya.
"Apa kali sih kamu, jangan bercanda trus ya aku capek."
"Oh jadi kamu capek sama aku?"
"Anne jangan mulai ya!!!!!"
Anne tertawa membuat Alvaro makin kesal, lelaki itu lalu mengarahkan wajah perempuannya ke arahnya.
Setelah mereka berpandang pandangan, Alvaro langsung saja mengecup seluruh permukaan wajah Anne. Membuat perempuan itu merasa kegelian.
"Udah dong woyyy!!"
"Beloman sampe kamu bilang mau aku nikahin!!"
"Iyaaa amponn, mau nikah deh mau nikah!!"
Dikit aja y gengs biar samaan kaya yang ngevote upsssssssss.
KAMU SEDANG MEMBACA
C R U E L {TAMAT}
Teen Fiction{Warning!} cerita abal abal, banyak typonya, mainstream, dan masih banyak kurangnya.