Haejoo masih manatap pergerakan Jin, pria itu mengeluarkan kotak P3K yang ada di lemari bawah pinggir ranjang. Haejoo. tak berkomentar apapun terlebih ia masih sedikit gugup dengan situasi antara dirinya dan dokter ini.
Haejoo meluruskan kakinya dan mencoba mencari posisi nyaman di atas ranjang pasien. Haejoo melihat sekeliling ruangan dan menyelidik. Ruangan ini merupakan ruangan pasien namun kenapa begitu sepi dan ada di ujung lorong rumah sakit. Haejoo sempat memperhatikan lorong rumah sakit yang ia lewati tadi cukup sepi.
Masih menatap sekelilingnya, Haejoo menyadari kalau Jin sudah menemukan apa yang ia cari.
"Ini adalah ruangan pasien yang jarang dipakai. Biasanya para dokter menggunakannya untuk beristirahat, kau tenang saja."
Nampaknya Jin memperhatikan Haejoo yang merasa cemas dengan keberadaan mereka.
Jin meluruskan kaki Haejoo dan mulai membersihkan luka Haejoo. Ia membasuh lutut Haejoo dengan air bersih, hal tersebut membuat sekitar ranjang basah.
Haejoo memperhatikan Jin yang dengan telaten mengibati lukanya. Sesekali Haejoo meringis merasakan perih di lututnya yang cukup menyakitkan. Ia bahkan sedikit meremas sprei ranjang disaat Jin mengusapkan cairan alkohol dalam kassa pada lututnya.
"A aww.. Shhhtthhh Aw."
"Tahan sebentar, ini akan mempercepat pengeringan lukamu."
"N nee."
"Boleh aku periksa tanganmu?"
"Tentu saja." Haejoo mengulurkan kedua tangannya. Ia tak menyangka, ternyata telapak tangan kanannya sedikit lecet dan terlihat ada bekas darah kering di sekitar lukanya.
"Kau harus berhati-hati, tanganmu bahkan terluka. Apa yang kau lakukan hingga bisa terserempet mobil tadi?"
Karena Jin sedang mengobati luka tangannya, hal itu otomatis membuat posisi mereka cukup berdekatan. Haejoo tak menyadari itu.
Haejoo belum menjawab pertanyaan Jin. Ia menatap lurus wajah Jin yang ada di depannya, memperhatikan wajah serius pria itu. Hal itu membuatnya cukup gugup bahkan jadi lupa untuk menjawab pertanyaan Jin.
"Ah.. Itu.. Aku.. Aku tadi.. Sedang mengejarmu."
Mendengar itu Jin pun balas menatap Haejoo. Jarak mereka cukup dekat, Haejoo reflex menjauhkan jarak diantara mereka dengan Jin yang masih bisa mengobati lukanya.
"Kenapa kau.."
"Aku ingin menanyakan sesuatu."
"Apa itu? Hm?" Jin selesai dengan luka Haejoo. Ia memundurkan sedikit kursi yang ia duduki di pinggir ranjang.
"Sebelumnya aku berterimakasih karena kau telah menemukan notebook ku. Aku juga baru ingat kalau kau adalah orang yang pernah aku tubruk. Maaf.."
Haejoo menundukkan kepala meminta maaf pada Jin."Tapi.. Bagaimana bisa buku ini ada padamu?"
"Aku menemukannya di meja. Saat kau sudah meninggalkan cafe. Aku pikir aku tak akan menemukan pemilik buku tersebut, tapi takdir berkata lain. Maaf aku sempat lancang membaca beberapa tulisanmu. Dan tak mengatakan apapun ketika mengembalikannya padamu, Cha Haejoo."
Haejoo sempat tertegun, bahkan pria ini mengetahui namanya. Berarti memang benar ia telah membaca tulisannya.
Haejoo tak begitu khawatir mengenai hal tersebut. Toh buku itu adalah catatan untuk penulisannya, bukan sebuah diary.
"Ah.. Ne.. Gwenchanha dokter.. Kim."
"Jin atau Seokjin saja. Ingat?"
"Ye.. Seokjin-ssi ."
KAMU SEDANG MEMBACA
Run To You ✔
RomantizmCOMPLETED ✔ "Karena sejauh apapun aku pergi, hatiku akan tetap datang padamu." Cha Haejoo, seorang gadis biasa yang terlalu pusing memikirkan tugas akhirnya. Jeon Jungkook secara tiba-tiba datang dan menyatakan cinta padanya. Apa yang harus Haejoo l...