Hoshi Akari

3.2K 128 25
                                    

JKT48

VERANDA X NAOMI
(VEOMI)

Warn! Typo[s], AU, OoC [pake banget /plakplok], EYD masih berantakan, dst..

.

.

.

.

.

.

¤ Selamat Membaca ¤

.

.

.

.

.

.

.

(NAOMI POV)

Pukul 20.40 waktu Jepang.

Berdiri dalam diam di bukit kecil dengan langit gelap membentang luas di atas sana. Rerumputan hijau sebagai pijakan, bergoyang pelan seiiring angin berhembus, menyapa lembut kedatangan setiap orang ke taman yang sangat besar ini. Bintang-bintang kecil bertaburan disertai cahaya kerlap-kerlip yang begitu cantik, membuat kedua sudut bibirku tertarik sedikit. Tersenyum.

Tanggal 5 bulan Juli.

Aku berada di sebuah taman yang terletak di kota Sendai. Kota yang pas sekali untuk *Star Gazing. Minimnya pencahayaan (hanya ada dua atau tiga di beberapa titik yang berbeda di sini), membuat bintang di atas terlihat lebih jelas. Bahkan, cahaya terangnya terpantul dipermukaan danau. Jika di daerah perkotaan, akan sulit melihatnya karena terhalangi cahaya yang berasal dari gedung-gedung besar dan juga tinggi. Seperti aku yang berasal dari Tokyo. Saat liburan musim panas, aku (pasti) akan datang dan menginap di rumah kakek di Sendai, hanya demi melihat puluhan bahkan ratusan bintang.

[*Star Gazing : melihat/menonton bintang]

Ya ... jangan heran, jika aku, Shinta Naomi, siswa dari Tokyo Senior High School yang terkenal dingin dan minim ekspresi, sangat suka Star Gazing yang (menurut anggapan sebagian orang) membuat bosan karena terus-menerus melihat bintang yang sama (jika dilihat dari bentuknya yang kecil di sini, memang sama). Padahal, Star Gazing itu menyenangkan, lho.

Aku menghembuskan napas, udara putih yang keluar dari mulutku membaur dengan angin. Sembari mengeratkan jaket hitam yang melindungi tubuh, aku menggerutu. Hei ... sekarang itu musim panas, tapi, kenapa saat malam hari hawanya menjadi dingin seperti di musim dingin? Aku meruntuki kebodohanku karena tidak membawa syal buatan Ibu.

Tidak peduli dengan itu semua, aku mendongkakkan kepala, menatap kembali ratusan bintang yang tidak berhenti untuk memberikan cahayanya. Syukurlah cuaca saat ini sedang bagus, tidak ada awan yang menghalangi pemandangan indah di atas sana. Sesekali, aku menutup mata saat sebuah bintang kecil melesat cepat, jatuh. Meminta permohonan, itulah tradisi yang selalu dijalankan semua orang saat melihat sebuah bintang jatuh.

"Hmm kau kak naomi kan?" aku tersentak kecil. Saat aku mengalihkan tatapan ke samping, seorang gadis bersurai hitam dengan syal yang melingkari lehernya berwarna ungu muda, memasuki pandanganku. Jaket tebal berwarna lavender melindungi tubuhnya dipadukan dengan celana jeans berwarna hitam. Dia menatapku dengan manik amethystnya. Tunggu ... sepertinya aku pernah melihat dia sebelumnya. Ah ... jangan-jangan ...

"K-kau ... jessica veranda?" aku bertanya dengan ragu. Gadis itu mengangguk singkat dengan senyum yang terlukis dibibirnya. Angin sekali lagi berhembus dengan lembut, membuat surai yang sengaja diurai itu berkibar pelan.

Just StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang