Ketika Sinka Cemburu

1.1K 68 32
                                    

Sumarry : Kehidupan itu banyak macamnya. Tidak ada yang bisa menebak apa yang akan terjadi. Kebahagiannkah atau kesedihanlah yang akan datang dalam beberapa detik mendatang. Semuanya tertutupi misteri dan kita hanya bisa menjalaninya saja. Seperti mereka, dua insan yang terikat dalam sebuah hubungan asmara. Mereka terlihat santai dan menjalani semua dengan apa adanya. Namun mereka tak pernah tahu masalah akan selalu datang mengusik setiap kehidupan. Termasuk kehidupan asmara.

.

.

Ketika Sinka Cemburu.

JKT48

PAIRING :
JESSICA VERANDA
X
SINKA JULIANI

Warning: AU, OOC, TYPO, DLL.

.

.

Gadis tinggi berambut panjang itu membuka lokernya untuk mengganti sepatu sebelum pelajaran dimulai. Tapi pandangannya berubah menjadi bosan kala beberapa kertas terselip disana.

"Surat cinta lagi?" ucap sebuah suara. Ve melirik kesampingnya, ternyata itu sinka—sang kekasih yang akan mengganti sepatu juga. Ve tak menjawab apa yang dikatakan sinka, dia hanya menyingkirkan beberapa lembar amplop berisi surat cinta dari lokernya. Lalu kembali menutup pintu loker sesudah ia selesai dengan sepatunya.

"Fans veranda tidak pernah berkurang yah," ucap gadis itu kembali sambil berjongok mengambil salah satu surat yang jatuh. "Aku jadi iri." Sinka menyerahkan suratnya pada ve.

"Harusnya kau cemburu, bukan iri. Kau sudah tak cinta lagi yah," ucap gadis itu sambil mengambil amplop ditangan sinka, namun ia tidak melepas genggaman itu. "Memangnya kalau cemburu fans veranda akan berkurang? Tentu tidak kan." jawab sinka, ia tidak berusaha melepaskan tangannya dari genggaman ve. Dia cukup nyaman dengan itu.

"Setidaknya kau harus cemburu itu kan tanda cinta. Kau tidak takut apa aku membaca suratnya dan menerima cinta mereka," ujar ve sedikit serius yang entah kenapa membuat ekspresi diwajah sinka berubah. Bahkan tanpa sadar dia mengeratkan tangannya yang sedang digenggam ve. Menyadari perubahan pada gadis itu membuat ve menyunggingkan seringaia. Dia tiba-tiba punya ide untuk mengerjai gadis didepannya ini.

"Oh iya kudengar kaenan dan boby dari kelas B juga menyukaiku. Mereka cukup tampan." Entah kenapa sinka tidak suka mendengarnya. Rasanya ia ingin menutup telinganya. Ia tahu ve hanya bercanda dengan ucapannya tapi tetap saja dia tidak suka.

"Ka-kau tidak akan melakukannya." ucapnya sedikit gugup. Ve semakin menyeringai.

"Siapa tahu, aku manusia biasa loh. Ah yah lebih baik aku baca surat- surat ini sekarang. Aku cu—" Dengan cepat sinka mengambil kembali surat yang tadi diberikannya pada ve yang hendak dibacanya.

"Jika itu terjadi aku juga bisa menerima cinta dari Melody." Sinka berucap dengan serius. Bahkan ve pun sampai terkejut. Apalagi dia sampai menyebut nama melody, saingannya yang sampai saat ini masih menyukai sinka. Ve tidak menyukainya.

"Ok tadi kita hanya bermain-main saja." Gadis itu mencoba mengalihkan dan menutup pembicaraan yang berubah jadi tidak enak itu.

"Itu benar, dan sekarang ayo lanjutkan." Sinka kini terlihat berbeda. Tatapan matanya yang biasanya lembut seolah hilang begitu saja. Tergantikan oleh sorot mata yang tajam. Ternyata ve salah sudah memancing sinka untuk cemburu.

"Kita hentikan saja."

"Kau pikir tadi itu lucu?" Kau? biasanya ve kan? Sinka benar-benar marah.

Just StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang