Fallen Angel & Wingless Angel

1.4K 105 21
                                    

JKT48
PAIRING :
SHINTA NAOMI
X
JESSICA VERANDA

Genre : Romance

Rate : T

Warning : OOC, TYPOS, GaJe, Abal, Ide pasaran, etc, dll...
Don't Like, Don't Read!
.
.
.
.

"APA? HILANG? BAGAIMANA BISA?"

Suara seorang Gadis bernama Shinta naomi membahana ke seluruh sudut ruangan osis. Seluruh penghuni ruangan memilih diam sembari mencari kata-kata yang tepat agar si shinta naomi dapat mengerti masalah yang tengah mereka hadapi. Setidaknya dia dapat menggunakan kepala dingin dalam menyelesaikan masalah ini.

"G-Gomen ketua. N-Notebook saya t-terkena virus d-dan harus di instal ulang," suara seorang siswi berambut cokelat mencoba menjelaskan.

"Di mana kau menyimpan data-mu?" tanya naomi dengan napas tersenggal. Sangat jelas ia sedang menahan emosi yang kini meluap-luap.

"M-Maaf. Data laporan k-keuangan ada d-di 'My Document'. M-Maafkan aku..." kata siswi yang kita ketahui bernama Sinka itu lagi. Kali ini ditambah dengan bungkukan sembilanpuluh derajat.

"Dan kau tidak menyimpan softcopy data-mu di tempat lain? Di flashdisk atau apa pun itu?"

Naomi langsung mengurut dahinya saat mendapatkan gelengan kepala dari anggotanya yang menangani keuangan Osis. Ia juga menggeram tertahan lantaran rasa kesal dan lelah yang seakan bertumpuk-tumpuk di dalam kepalanya.

Bagaimana bisa ia tidak kesal, saat rapat pertanggungjawaban osis tinggal dua hari lagi, dan data Laporan Keuangan yang dibuat Bendahara Osis hilang akibat notebook-nya yang terjangkit virus dan harus di install. Di Install berarti seluruh data akan terhapus. Dan naomi jelas tahu, laporan keuangan adalah salah satu elemen yang sensitif dalam rapat nanti. Kalau masalah uang, saudara pun dapat bertengkar, bukan?

"Kau harusnya waspada dan hati-hati. Apalagi mengenai data untuk rapat nanti. Kalau kau tidak ceroboh, kau akan mengamankan softcopy-nya di tempat lain. Sekarang bagaimana?"

"Sudahlah naomi, tidak ada yang menginginkan semua ini terjadi. Semua ini merupakan faktor X, yang siapa pun tidak akan menyangkanya," sela kinal dengan wajah malas. Lama-lama ia jengah juga mendengar ocehan naomi yang terkenal perfectionist itu.

"Seharusnya sinka lebih memperhatikan kewajibannya, tidak hanya memikirkan sms pacar-nya setiap menit itu. Dasar ceroboh. Apa di kepalamu cuma ada pacaran saja dan rapat nanti tidak penting, hah?" kata naomi penuh penekanan.

Mendengar itu, sinka semakin menunduk dalam. Ia memang sering mendapat teguran ringan naomi yang sering mendapatinya sedang mengutak-atik handphone-nya saat sedang mengerjakan laporan, sedang rapat, bahkan sedang dalam event-event Osis. Namun baru kali ini naomi marah besar akan hal itu.

Naomi yang memang dasarnya kalau lagi kesal mempunyai mulut yang 'pedas' dan bisa membuat orang tertohok mendengar ucapannya, sukses membuat perasaan sinka tidak menentu. Kesal, jengkel, tersinggung, sedih, dan menyesal.

"Setiap orang punya privasi, 'kan?" bela kinal.

"Setiap orang juga punya tanggung jawab," suara naomi semakin meninggi.

Kinal tidak bisa lagi membela sinka. Apa yang dikatakan naomi memang benar. Sinka memang harus lebih memperhatikan tanggung jawab. Akhirnya kinal kembali bergabung dalam keheningan anggota lain yang masih setia membungkam mulut.

"K-Konnichiwa..." suara seseorang yang baru saja memasuki ruangan memecah keheningan.

Seluruh mata langsung tertuju pada seseorang yang ternyata seorang gadis tinghu berambut hitam. Tidak terkecuali mata ketua Osis.

Just StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang