Companion

865 49 5
                                    

Maaf nih author baru sempet update malem2 :( tadi siang gg ada ide sama sekali soalnya , oke deh selanat membaca :) dan semoga suka

JKT48

Pairing:
AYANA SHAHAB
X
Alicia Chanzia

Genres:

Romance, Friendship

Warning:

AU, OOC

DON'T LIKE DON'T READ, PLEASE

000

DUG DUG DUG!

Acha mengetuk pintu di hadapannya dengan gelisah. Ia telah berdiri di depan apartemen ini selama lima belas menit namun Sang Pemilik tak juga kunjung membukakan pintu. Berbagai cara telah acha lalukan, akan tetapi tak satupun yang berhasil. Mulai dari menekan bel canggih di sisi kanan pintu, hingga menggedor pintu –dengan nafsu membunuh- seperti yang baru saja ia lakukan.

Bagaimanapun juga acha adalah manusia biasa yang bisa merasakan amarah. Menunggu jelas bukanlah hal yang diharapkannya karena Sang Pemilik Apartemen inilah yang membuat janji untuk bertemu dengannya! Panggilan pun tidak ampuh. Acha jadi berpikir, apakah di rumah tidak ada orang? Lantas mengapa orang ini membuat janji temu dengannya?

Pikiran buruk itu jelas membuat amarah acha bertambah. Gadis itu baru saja hendak menggedor kembali disaat pintu apartemen yang terbuat dari bahan dasar kayu kualitas tinggi itu terbuka lebar.

Acha membelalakkan matanya, tidak percaya dengan sosok yang berdiri di hadapannya.

Sosok itu mengerutkan keningnya dalam, seolah terganggu oleh keberadaan acha. Rambut yang acak-acakan dan kantung mata yang cukup tebal mempertegas kenyataan bahwa gadis ini baru saja bangun dari tidurnya.

Jam tangan acha menunjukkan pukul enam pagi. Ya, Si Pemilik Apartemen ini memang membuat janji untuk bertemu acha sepagi itu. Yah, Mengunjungi rumah seseorang menjadi tidak terlalu pagi kan, untuk alasan ini?

"Ayana?" ujar acha–nyaris memekik- terkejut. Tidak, tidak. Bukan ayan yang membuat janji dengannya hari ini. Apa acha salah tempat? "Uh, sepertinya aku salah apartemen. Maaf mengganggu pagimu yang berharga." Sambungnya sembari menunduk dalam.

Sosok itu kembali mengerutkan keningnya.

"Kau tidak salah,acha," ucapan ayana membuat acha semakin heran. "Silahkan masuk."

"T-tapi kau bukan Beby..."

"Uh... Aku tahu," gumam ayana terganggu. Matanya terkatup rapat, tanda ia masih sangat mengantuk. "Ini bukan apartemenku. Ini apartemen beby. Kau tidak salah. Jadi, masuklah."

Walau masih belum menyesuaikan diri dengan situasi, acha akhirnya masuk. Kenapa ada ayana disini? Kalau memang ini apartemen beby ,dimana gadis itu? Apa dia benar-benar tidak sedang di rumah?

Ayana mengisyaratkan acha untuk duduk di atas sofa yang tersedia di ruang tengah. Gadis itu hanya menurut karena pikirannya sedang sangat penuh.

Tunggu, kalau dia tidak ada di rumah, kenapa dia membuat janji akan mendiskusikan naskahnya sekarang? Pikir acha kesal.

Gadis berambut hitam itu masih sibuk dengan spekulasinya ketika ia merasakan sesuatu yang sangat dingin di pipinya. Acha terlonjak, nyaris saja jatuh dari sofa.

Dengan wajah kaget, acha menoleh dan menemukan kaleng jus jeruk tepat di depan wajahnya. Ia mendongak, membuat tatapannya bertemu dengan sepasang bola onyx yang sangat terkenal di kalangan teman-temannya sesama penulis. Mata yang mampu menghipnotis setiap wanita yang bertemu tatap dengannya.

Just StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang