Lu lagi Lu lagi

798 29 2
                                    

Holla , maaf nih author gg update kmrn ._. Maaf banget soalnya kehabisan ide dan gg ada waktu

Oke deh mengawali comeback nya author , silahkanmembaca story yang satu ini :) mulai besok author bakal update 2 story stiap harinya :) silahkan comment buat request

JKT48
.
.
.
.
.
Rate : Teen

Pairing : Desy x Okta

Genre : Romance, Humor

Warning : Gajeness, OOC, Sinetronisme, Gak Sesuai EYD, Boring, Typos

YOU HAVE BEEN WARNED

JUST FUCK OFF, IF YOU DON'T LIKE THIS STORY, PAIR, AND ANYTHING ABOUT IT

Lu Lagi Lu Lagi

Happy Reading


Okta terperanjat kaget saat mendengar suara itu. Bukan karena dia mengenal siapa pemilik suara cempreng tersebut, namun karena kata-katanya yang membuka kembali kenangan sekaligus ingatan akan wanita di masa lalunya.

Kepala desy menoleh ke samping dan mendapati dua anak yang berseragam SMA. Mereka tampaknya dari sekolah yang sama, karena logo sekolahnya yang juga sama.

Sedikit sudut bibir desy terangkat saat melihat dua insan sama jenis kelamin itu saling menatap sinis. Si gadis SMA bersurai hitam dan sang gadis bersurai hitam juga. Tingkah mereka kala beradu mulut membuat senyum desy semakin melebar.

Puas menatap kedua remaja yang pada akhirnya salah satu dari mereka memilih untuk pergi sambil menghentakkan kakinya. "Dasar mesum!" pekik gadis itu dari kejauhan.

Untuk kedua kalinya desy terperanjat kaget. Lima tahun sejak dia lulus dari Sekolah Menengah Atas, dan melanjutkan kuliah di Amerika, dia hampir tidak pernah mendengar kata-kata itu lagi.

Desy mendesah napas lelah. Dia menyamankan diri di bus kota yang tidak terlalu ramai. Kepalanya disandarkan di kaca bus, dan kedua kelopak matanya terpejam. Perjalanan ke rumahnya masih jauh, mungkin satu setengah atau dua jam lagi akan sampai. Dia menyusupkan earphone ke kedua lubang telinganya. Mendengarkan musik adalah pilihan bijak saat ini.

Lantunan lagu-lagu membuatnya benar-benar terlelap. Senyum manis tersungging di bibirnya kala melodi indah lagu yang membuat benaknya ikut riang.

"Permisi, saya mau nanya? Bagaimana ..." tanya desy sembari tersenyum ramah pada seorang gadis berseragam SMA yang sama dengannya, sedang duduk di depan meja daftar nama pengunjung.

Bukannya membalas senyum ramah desy, gadis bersurai panjang itu malah menyipitkan matanya. "Lu pikir gue customer service!" ucapnya ketus.

Mendengar hal itu, sontak saja desy merasa kesal. Sudah berbicara baik-baik, eh malah dikasarin seperti ini. "Biasa aja dong!" ketus desy sewot. "Emang perpustakaan ini punya nenek moyang elu!"

Gadis itu membelalakkan matanya lebar. "Eh, lu yang biasa aja! Nyolot amat! Udah dibilangin juga nggak bisa nanya-nanya! Maksa lagi lu!" bentak gadis itu sebal.

Desy mengepalkan tangannya. "Awas kalo ketemu lagi … nggak selamet lu!" ancam desy sembari menunjukkan tangan kanannya yang terkepal di depan wajah gadis itu.

Just StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang