16. Past Future

3.4K 301 52
                                    

Ini chapter terakhir, ada sedikit adegan kekerasan, tapi gak keras2 amat sih. Semoga suka. Happy reading!

***

Yoonra sudah menangis, sementara Hyunjung tubuhnya terasa membeku. Sunghwa sudah berada tepat di hadapannya dengan senjata api yang moncongnya menempel di pelipis kanannya. Hyunjung rasanya ingin meludah tepat pada wajah Sunghwa yang memasang senyum menjijikkan.
Hyunjung sungguh muak, tapi tidak bisa berbuat apa-apa.

"Bagaimana? Setuju, 'kan?" tanya Sunghwa memastikan keputusan Hyunjung atas syarat yang diajukannya untuk keselamatan Yoonra. "Mereka mati karena aku membunuhnya, bukan karena aku mengoyak mereka terlalu kasar. Untukmu, aku akan bermain dengan sangat lembut."

"Bangsat," umpat Hyunjung, tanpa mampu lagi menahan emosinya. Akan tetapi, bukannya kesal dan ikut-ikutan emosi, Sunghwa justru tertawa.

"Sudah ada ratusan orang yang memanggilku seperti itu sebelum kau. Itu bahkan sudah jadi nama tengahku. Cepat putuskan!" Sunghwa menekan pistol di pelipis Hyunjung. "Atau kau memang mau melihat bocah itu dilecehkan dan dibunuh di depan matamu?"

"Bagaimana aku bisa percaya jika kau benar-benar akan melepasnya setelah aku setuju?" Yoonra adalah saksi penting. Bukan tidak mungkin jika Sunghwa hanya mempermainkannya dan pada akhirnya mereka berdua sama-sama akan mati.

"Aku bukan orang yang suka ingkar janji. Tapi jika kau butuh jaminan, kau bisa membunuhku jika sampai aku menyentuhnya sedikit saja. Bagaimana?"

Jika bisa, jika Hyunjung boleh bersikap gegabah dan mengedepankan emosinya, Sunghwa pasti sudah tidak akan lagi berbentuk karena pukulannya. Tangan Hyunjung memang sedang diperban, tapi bukan karena luka serius. Hanya lebam dan lecet sedikit akibat pukulan bertubi-tubi dan cukup keras pada Dana tempo hari. Menghabisi Sunghwa tidak akan sulit.

"Aku benar-benar akan membunuhmu dengan sangat keji jika kau ingkar janji."

"Kuanggap kau setuju," sahut Sunghwa dengan senyum merekah.

Diturunkannya pistol dari pelipis Hyunjung, tapi tetap berada di genggaman tangan kirinya. Perlahan wajahnya ia dekatkan pada wajah Hyunjung, bersiap melakukan apa yang telah disepakatinya dengan Hyunjung. Sunghwa penasaran bagaimana rasa dari seorang detektif wanita tangguh yang bahkan sudah menaklukkan banyak pria yang kuat dan memiliki dasar beladiri yang bagus.

Namun baru saja bibirnya bersentuhan dengan bibir Hyunjung, suara pintu yang terbuka kasar dan diiringi suara benda terjatuh berhasil menggagalkannya. Hyunjung bersyukur dalam hati, berbeda dengan Sunghwa yang merasa kesenangannya terganggu.

"Kita kedatangan tamu," ujar seseorang yang Hyunjung ketahui bernama Jung Kiseok. Buronan lain selain Lee Sunghwa. Kiseok tidak datang sendiri, melainkan dengan pria lain yang tadi didorongnya dengan kasar sampai terjatuh cukup keras ke lantai.

"Oppa!"

"Min Yoongi?"

Ya. Pria itu Min Yoongi. Ia datang sendiri ke kawasan industri tak terpakai itu setelah membaca pesan yang Hyunjung titipkan pada Jungkook. Yoongi menemukan lokasi penyekapan Yoonra dan Hyunjung, namun belum sempat memikirkan bagaimana menyelamatkan mereka, Kiseok sudah mengetahui keberadaannya.

"Baguslah. Pesta kecil ini akan jadi semakin menyenangkan," ujar Sunghwa seraya menjauhkan dirinya dari Hyunjung. Matanya mengamati Yoongi yang kini tersungkur di lantai, tidak jauh dari kaki Hyunjung dan Yoonra.

"Tapi siapa dia?" Sunghwa tidak mengenali Yoongi. "Ah ... kau Kakak gadis ini?" Pistol Sunghwa menunjuk pada Yoonra. "Tadi dia memanggilmu Oppa, 'kan?"

Past Future [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang