6. Story About the Past

1.6K 247 22
                                    

"Ceritanya panjang."

"Aku siap mendengarkan."

Bukannya langsung cerita, Hyunjung malah meraih ponselnya, menghubungi Jimin yang menunggunya di parkiran kejaksaan. Memintanya untuk kembali ke kantor lebih dulu, karena ia akan lebih lama bicara dengan Yoongi. Selesai menyampaikan itu, telepon ditutup dan cerita pun siap dimulai.

"Biar kupersingkat saja. Aku dan Jaewon berpacaran enam tahun silam. Kami baik-baik saja, sampai kakaknya dituduh melakukan tindakan asusila terhadap gadis di bawah umur. Aku tidak tahu kau ingat atau tidak, tapi kasus itu sangat menggemparkan waktu itu."

Yoongi tahu itu. Kasus tindakan asusila yang dilakukan oleh lelaki berusia pertengahan dua puluhan, dan menjadi sorotan hampir semua media massa. Cetak, online, siaran TV. Bahkan wajah dan nama pelaku sempat bocor di internet tanpa sensor.

"Aku memohon pada ayahku untuk membantunya dan Ayah bersedia. Dengan reputasinya yang tidak pernah kalah, Ayah berusaha keras untuk mendapatkan bukti yang akan membebaskan kakak Jaewon. Ayah mendapatkannya. Tapi saat sidang putusan digelar, Ayah mengaku tidak memiliki cukup bukti untuk membebaskan kakak Jaewon dari segala tuduhan."

Nama Yoon Dongil sangat terkenal di dunia hukum. Yoongi bahkan menjadikannya sebagai panutan dan penyemangat saat kuliah--semacam idola. Tidak disangka jika ada rahasia seperti ini yang dimiliki Yoon Dongil, yang tidak diketahui publik.

"Sejak saat itu aku membenci ayahku sampai sekarang. Sebagai balasan, kupikir Jaewon juga berbalik membenciku karena tindakan Ayah."

Memori itu cukup buruk untuk dikenang. Rasa bersalah terus membayangi selama enam tahun Hyunjung menjalani pasca kejadian tersebut. Sedikit tidak menyangka jika Hyunjung akan dengan gamblang bercerita pada Yoongi sekarang. Atau mungkin, memang itulah yang dibutuhkannya sekarang. Selama ini, bahkan pada Hoseok sekalipun, Hyunjung selalu menutup diri dan menghindar jika ditanya tentang detil kejadian enam tahun silam.

"Begitu sidang putusan selesai dan kakaknya divonis hukuman seumur hidup, Jaewon menjauh dariku. Tidak membalas pesan, apalagi mengangkat telepon. Tapi aku coba memaklumi itu. Jaewon tidak punya siapa-siapa selain kakaknya. Bahkan setelah kejadian itu, Jaewon ikut dicap buruk oleh lingkungan dan teman-teman sekolah kami."

Jaewon melalui masa-masa berat kala itu. Kehilangan Kakak yang harus dihukum atas kesalahan yang tak dilakukannya, ditambah dikucilkan lingkungan. Jika bukan karena pemilik gedung flat tempat mereka tinggal sudah sangat kenal baik dan tahu jika kakaknya tidak bersalah, mungkin Jaewon sudah diusir."

"Cerita yang panjang." Yoongi menyahuti sembari meraih cangkir kopinya, dan menyesapnya sedikit.

"Sudah kubilang, 'kan? Masih mau mendengarkan?"

Yoongi mengangguk pelan. "Lanjutkan."

"Jaewon semakin terpuruk, begitu sebulan masa penahanan berlalu, kakaknya ditemukan bunuh diri di kamar mandi penjara. Aku mendengar kabar itu hampir tengah malam, tapi aku nekat datang ke flatnya. Maksudku ingin meringankan sedikit bebannya dengan berada di sampingnya. Jaewon memang tidak lagi menghindariku. Kami bahkan ...," Hyunjung menghentikan ceritanya. Bagian itu tidak perlu diceritakan, putusnya.

"Aku menginap. Tapi keesokan harinya, aku tidak menemukan Jaewon. Dia pergi, menghilang, dan aku baru melihatnya lagi saat penangkapan kemarin."

Takdir memang tak selalu indah, pikir Yoongi.

Begitulah yang terjadi pada Hyunjung dan Jaewon. Dulu ketika remaja hubungan mereka dihadapkan pada situasi pelik. Begitu dewasa, kepelikan takdir mereka pun bertambah. Seperti mengulang kejadian masa lalu. Kasus yang hampir sama, namun lebih kejam melibatkan Jaewon sebagai tersangka.

Past Future [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang