"Pagi bleng." sapa seorang gadis dengan rambut sebahunya yang terurai, Ravinka Zaviera
"Bleng pagi-pagi jangan ngelamun oy." panggilnya lagi karena tidak mendapat sahutan.'Sekali lagi gue panggil nggak nyaut, gue gorok lo. Eh jangan ding ntar gue nggak dicomblangin lagi sama abangnya' batinnya
"FRADELLA ALANA NATHANIA!!!" Teriaknya tepat ditelinga sahabatnya, Alana."Ngapain sih Vi?" tanyanya dengan santainya.
"Lo ngapain pagi - pagi ngelamun? Ngelamunin siapa? Ah lo jangan - jangan ngelamunin Zio ya, yang kemarin tanding futsal itu? Cie cie, Sahabat gue yang satu ini udah main suka - sukaan sama Zio, cie." Tanya dan goda Vie beruntun.
"Lo naksir sama kapten songong itu Lan? Gue saranin jangan deh, orang songong kayak gitu, mending sama babang Vito." Saut sahabat kedua gadis tadi, Farzan Ervito.
"Udah?" tanya Alana pada dua sahabatnya yang terus - terusan nyerocos.
Keduanya hanya mengangguk menanggapi pertanyaan Alana.
Alana pun pergi keluar kelas meninggalkan kedua sahabatnya menuju kantin."Eh eh Lan, lo mau kemana main tinggal aja?" tanya Vie sambil mengejar Alana bersama Vito.
"Mau ke kantin, laper gue tadi pagi belum sarapan mana lo berdua udah nyerocos nanya - nanya sesuatu yang nggak penting lagi, ya gue makin laper lah, mau ikut kagak?"
"Lan lo tadi ngapain? Ngatain orang nyerocos padahal sendirinya juga." ucap Vito.
"Ya habisan gue kesel sama lo berdua, ngapain juga bilang kalo gue suka sama Zio " Gerutu Alana.
"Hai Alana, Vie." sapa seseorang yang sedari tadi dibicarakan, Zio.
"Ngapain lo disini? Pake acara nyapa sahabat gue lagi? " Sinis Vito pada Zio.
"Gue kan sekolah disini, ya terserah gue lah mau disini kek, di atap kek, bukan urusan lo, lagian gue juga nyapa Lana sama Vie buka nyapa lo kan?" Balas Zio tak kalah sinis.
"Udahlah ngapain sih pagi - pagi berantem, nggak malu diliatin banyak orang?" Lerai Alana.
"Yuk Vi ke kantin, Vit lo mau ngikut atau masih mau Berantem." Ucap Alana pada Vie dan Vito.
"Gue ngikut, ngapain disini ada kapten songong lagi." Jawab Vito.
"Lan, gue ngikut boleh nggak?" Tanya Zio pada Alana.
"Nggak boleh." Bukan Alana yang menjawab pertanyaan Zio melainkan Vito yang semakin kesal karena Zio sok - sokan baik pada Sahabatnya.
"Gue nggak nanya lo."Balas Zio.
"Zi, nggak usah ntar malah berantem lagi sama Vito, Vit lo kalo masih mau ribut silahkan gue mau ke kantin sama Vie, Yok Vi!" Ujar Alana.
"Lo berdua jangan berantem mulu, ntar jodoh tau rasa lho." Goda Vie pada Zio dan Vito.
"NAJIS!!!" Ucap Zio dan Vito bersamaan.
"Lan, Vi Tungguin!" teriak Vito sambil mengejar Alana dan Vie.
^^^^^
" Lo sama Zio kenapa sih berantem mulu Vit? " tanya Vie pada Vito sesampainya dikantin.
" Lo nggak tau aja waktu pemilihan kapten futsal, dia tuh ngehalalin segala cara biar bisa menang, Dia ngasih obat diare ke minuman yang dikasihin Hendra ke gue. Gue kira yang ngasih minuman itu beneran Hendra, tapi waktu abis gue ditandingin sama Zio kan gue kalah, gue nanya ke Hendra apa dia ngasih obat diare ke minuman yang dikasihin ke gue, dia bilang dia disuruh ngasihin ke gue sama Zio, jadi waktu gue tanding sama Zio gue gak fokus ke bola tapi ke perut gue yang sakit, pelatih marah - marah karena gue alasan ke kamar mandi terus, gak profesional, main gue jadi nggak bagus jadilah yang kepilih si Zio." cerita Vito pada kedua sahabatnya.
'PENGUMUMAN DIBERITAHUKAN KEPADA SELURUH SISWA - SISWA SMP JAYA BAKTI BAHWA HARI INI GURU - GURU AKAN MENGADAKAN RAPAT UNTUK MEMBAHAS UJIAN SISWA - SISWI KELAS 9, SEMUA SISWA - SISWI DIPERBOLEHKAN PULANG UNTUK BELAJAR DI RUMAH, DAN BAGI YANG INGIN MENINGGALKAN SEKOLAH SELAIN PULANG KE RUMAH MASING - MASING DIHARAPKAN TIDAK MEMAKAI SERAGAM SEKOLAH" pengumunan terdengar dari speaker yang ada di pojok kantin.
"HOREEE" sorak seluruh siswa yang ada dikantin.
"Sabar ya Vit, mungkin lo bisa jadi kapten futsal nanti pas SMA, gimana nih mau pulang atau gimana?" ucap Alana menenangkan Vito.
"Iya Lan, eh beberapa bulan lagi ujian nih kita, minggu depan juga udah mulai ada pelajaran tambahan kan? Gimana kalau kita jalan - jalan aja sebelum disibukkan sama hal - hal yang berhubungan dengan ujian kan?" Ujar Vito
"Iya nih ayo kemana gitu, tapi kita pulang ganti baju dulu, tapi gue ada baju kok di tas, gini aja gue ikut Lana pulang ke rumahnya sambil ganti baju disana, nah lo vit pulang dulu ganti baju terus nyusul ke rumah Lana, seruju nggak?" Ujar Vie
"Iya deh gitu aja, ya udah yok bayar abis itu pulang." ajak Alana
"Yok deh." merekapun membayar makanan masing - masing kemudian menuju kelas untuk mengambil tas dan pulang.
Bersambung
*Baru belajar buat cerita harap dimaklumi kalau kurang menarik, absurd dan banyak typo.
Bagi vote dan banyak coment ya. :) :*
KAMU SEDANG MEMBACA
Not the Same
Teen FictionSatu detik. Satu menit. Satu jam. Satu hari. Nggak ada yang tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, kecuali Sang Maha Tahu. Akan ada perubahan yang terjadi dalam setiap kehidupan makhluk-Nya termasuk juga... perasaan? Hati? Sakit? Sedih? Tentu semua...