"Mmm, mmmmm gueee.."
"Apaan Lan?" Tanya Vie saat melihat gelagat Lana ingin berbicara namun antara yakin dan tidak yakin.
Saat ini Lana dan Vie telah sampai di rumah Lana. Lana meminta Vie mampir dulu di rumahnya untuk menanyakan sesuatu.
"Gini Vi, mmm tadi pas gue di UKS itu kan si Vito bawa minum sama roti ka... katanya dari kak Alan. Emang bener?" Tanya Lana dengan suara pelan dan memandangi wajah Vie yang sedang bermain ponselnya.
"Iya" jawab Vie singkat karena sedang serius membuka akun sosial medianya.
"BENERAN?" teriak Lana dengan mata yang melotot.
"Emang kenapa sih? Ataubener ya tebakan gue sama Vito kalo lo suka sama kak Alan ya?" Tanya Vie yang sudah meletakkan ponselnya di lantai.
"Ng..nggak lah. Gue..gue cuma kaget aja kok kak Alan ngasih gue minuman. Gue kira kan tadi itu dari Vito" ucap Lana gugup tapi berusaha meyakinkan Vie.
"Alah suka juga gapapa kali Lan. Ini lihat Instagram kak Alan nggak ada foto sama cewek. Palingan ini satu sama anak kecil, mungkin adiknya" ucap Vie menyerahkan ponselnya pada Lana, memperlihatkan apa yang ditemukannya.
"Ya..yaudah biarin" ucap Lana mengembalikan ponsel Vie.
"Mending nanti gue stalk sendiri ig kak Alan" batin Lana.
++++++++++
Hari telah berganti. Kini semua manusia yang memiliki keperluan di pagi hari harus segera membuka mara untuk mengerjakan keperluan masing - masing.
Pagi ini Vito datang ke rumah Lana untuk mengajak Lana berangkat bersama. Pukul 06:10 WIB, Vito sudah sampai di rumah Lana dan saat ini dia sedang menunggu Lana di ruang tamu keluarga Lana bersama kakak Lana. Adit.
"Mbak Na, buruan udah ditungguin Vito loh." Ucap mama Lana denfan mengetuk pintu kamar Lana.
"Iya ma, ini udah selesai. Mbak berangkat dulu ya ma." Ucap Lana ketika membuka pintu kemudian menyalami mamanya.
"Mbak Na, tadi katanya Vito dia hari ini bawa mobil. Kalian juga searah. Mama mau nitip adek Ara ya?" Ucap mama Lana sambil mereka berjalan menuju ruang tamu.
"Iya ma. Tapi Ara udah siap kan?" Tanya Lana setelah menyetujui keinginan mamanya.
"Udah kok. Itu udah di ruang tamu." Ucap mama Lana.
"Tante. Vito, Lana sama Ara ke sekolah dulu" pamit Vito sambil mencium punggung tangan mama Lana. Diikuti oleh Lana dan Ara.
Vito, Lana dan Ara berjalan keluar menuju mobil Vito."Kamu ngapain Mas Adit?" Tanya mama pada putra sulungnya.
"Mau pamitan juga ma." Ucap Adit mengulurkan tangannya pada sang mama .
"Ada kuliah pagi mas? Kok kayaknya kamu belum siap - siap ya." Ucap sang mama heran.
"Pamit tidur lagi ma. Hehehe" ucap Adit cengengesan.
"Dasar kamu tidur terus." Ucap sang mama dengan memukul ringan bahu Adit.
++++++++++
15 menit kemudian Vito dan Lana telah sampai di sekolah mereka setelah tadi mengantar Ara ke sekolahnya yang tidak terlalu jauh dari SMA Bumi Pertiwi.
Vito dan Lana turun dari mobil dan berjalan bersisian menuju kelas mereka yang bersebelahan.
"WOY LAN, VIT TUNGGUIN." teriak seorang cewek dengan suara toanya.
Lana dan Vito sengaja tidak menengokkan kepalanya karena sudah dapat ditebak siapa yang meneriaki mereka. Mereka tetap berjalan santai sambil mengobrol.
"Huhhh huhh lo berdua budek apa gue panggil juga." Ucap Vie ngos - ngosan.
"Udahlah Vi ayok ke kelas." Ucap Lana menggandeng tangan Vie.
Daripada mendengar Vie ngomel - ngomel nggak jelas lebih baik mengalihkan pembicaraan.++++++++++
Bel pulang sekolah telah berbunyi 7 menit lalu. Kini siswa - siswi SMA Bumi Pertiwi telah keluar meninggalkan kelas masing - masing untuk pulang, hanya tersisa beberapa orang saja di kelas.
Lana berniat ke kelas XI-5, kelas Alan untuk mengucapkan terima kasih karena telah memberinya minum dan roti, ia tidak mau dianggap sebagai orang yang tidak tahu terima kasih dan ini juga salah satu cara untuk melihat dan bertemu dengan Alan.
Belum sampai di kelas XI-5, Lana sudah melihat Alan di koridor kelas XI sedang berjalan sendirian. Melihat itu, Lana segera menghampiri Alan.
"Kak A..lan" panggil Lana.
"Iya." Saut Alan dengan mengalihkan pandangannya dari ponselnya.
"Mmm.. kakak kemarin eee.. itu.. apa.." ucap Lana terbata - bata.
"Apa?" Tanya Alan menunggu lanjutan ucapan Lana.
"Anu.. ee.. kakak kemarin ngasih minum sama roti ke aku bukan?" Tanya Lana tidak yakin.
"Eh. Iya kenapa?" Tanya Alan.
"E..nggak papa sih kak. Cuma mastiin dong. Soalnya Vito suka bohong. Hehehe" ucap Lana sedikit canggung.
"Nggak kok. Si Vito nggak bohong." Ucap Alan.
"Sabar. Sabar. Nih orang jawabnya irit banget sih." Ucap Lana dalam hati mendengar ucapan Alan yang hemat.
"Oh iya kak. Makasih ya udah ngasih minum sama makan." Ucap Lana berterima kasih.
"Iya. Nyantai. Masih sakit?" Tanya Alan.
"Alhamdulillah. Dia perhatiin gue. Perlu sujud syukur nggak nih ya?" Ucap Lana dalam hati mendengar Alan menanyakan keadaannya.
"Ud.."
"Hai Lan" belum selesai Lana menjawab sudah ada cewek yang menyaut dari arah belakang Alan.
"Hai Kei" sapa Alan menjawab sapaan cewek tadi.
"Lo siapa? Ngapain disini? Mau ngedeketin Alan? Hah? Anak kelas sepuluh kan lo?" Tanya Keira beruntun dengan nada tinggi.
"Ng..nggak kok kak" jawab Lana takut - takut.
"Alah ngaku deh lo! Nggak usah lo deket - deketin Alan!" Teriak keira dengan mendorong bahu kiri Lana.
"Lan, kita pulang bareng yuk! Tapi nanti kita makan bareng dulu ya." Ucap Keira dengan manja.
"Ayo. Na, gue duluan ya." Ucap Alan singkat.
"Iya kak" ucap Lana.
Alan dan Keira berjalan bersama meninggalkan Lana yang masih diam di tempatnya.
Bersambung
20 Januari 2017*Mulmed ada Vie ya. :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Not the Same
Teen FictionSatu detik. Satu menit. Satu jam. Satu hari. Nggak ada yang tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, kecuali Sang Maha Tahu. Akan ada perubahan yang terjadi dalam setiap kehidupan makhluk-Nya termasuk juga... perasaan? Hati? Sakit? Sedih? Tentu semua...