Vito segera menuruni tangga ke lantai 1 untuk menuju gudang. Di depan toilet cewek Vito bertemu dengan Vie.
"Loh Vi kok lo disini, habis dari toilet?" Tanya Vito heran melihat Vie.
"Iya, tadi gue habis ke toilet cewek nyariin Lana, siapa tau dihukum suruh bersihin toilet cewek gitu." Vie menjawab keheranan Vito.
"Ada nggak?" Tanya Vito lagi.
"Nggak ada" jawab Vie lesu.
"Katanya kelas lo ada guru Vi? Kok bisa keluar?" Tanya Vito lagi.
"Emang. Kan gue tadi izin ke toilet. Yaudah ayok buruan nyari Lana lagi keburu gue kelamaan malah dicariin guru" Ucap Vie menjelaskan.
"Yaudah ayok buruan. Gue mau nyari ke gudang nih. Tadi gue udah cari ke tempat - tempat lain" ajak Vito kemudian menarik tangan Vie menuju gudang.
Vito dan Vie berjalan bersama, dengan Vito menarik tangan Vie menuju gudang.
Sesampainya di gudang, Vito dan menghentikan langkah. Mereka melihat pintu gudang tertutup, tidak ada suara apapun dari dalam gudang.
"Vit, masa sih Lana di sini, mana di sini kayaknya ada kayak aura serem - serem gimana gitu. Balik aja yuk." Ucap Vie dengan ekspresi ketakutan. Matanya menatap sekeliling, ia merapatkan tubuhnya pada Vito dan tangannya menggenggam erat lengan Vito.
"Biasa aja kali. Lo aja yang takut. Udah ah ayo mau masuk nggak? Katanya tadi takut dicariin guru." Ucap Vito sambil berjalan menuju pintu gudang yang terletak tidak jauh dari posisinya tadi.
Vie hanya pasrah mengikuti Vito masuk ke gudang masih dengan tangan yang menggenggam erat lengan Vito. Vito berjalan di depan Vie dengan santai, bernanding terbalik dengan Vie yang masih ketakutan.
"Vit, Vit kok sepi ya. Nggak ada Lana kali di sini. Balik aja lah. Kalo tau gudangnya kayak gini mending gue di kelas aja tadi." Oceh Vie
"Eh eh Vit, itu apaan di pojokan. Kok diem aja. Jangan - jangan..."
"Apaan? Kuntilanak? Suster ngesot?" Tanya Vito dengan wajah yang diseram - seramkan.
"Apaan sih lo malah nakut - nakutin gue" Ucap Vie kesal.
"Kidding Vi. Jangan marah lah" ucap Vito. Jarinya membentuk V.
"Nggak ah takut gue" ucap Vie agak berbisik.
Vito tetap berjalan mengahampiri 'sesuatu' di pojokan. Vie tidak mau mengikuti Vito. Ia takut jika salah satu yang disebutkan Vito benar. Ia tidak bergerak dari posisi tadi.
Setelah sampai di belakang 'sesuatu' tadi, Vito mengulurkan tangan untuk menepuk bahu 'sesuatu' lebih tepatnya seseorang di pojokan. Seseorang tadi menoleh dan..
"LANA?" teriak Vie dari posisinya tadi dan segera menghampiri Lana.
"Lo kok di pojokan ngapain? Sendirian lagi? Lo dihukum apaan? Di gudang? Sendiri?" Tanya Vie bertubi - tubi.
"Udah Vi?" Tanya Vito dengan menaikkan salah satu alisnya.
"Udah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Not the Same
Teen FictionSatu detik. Satu menit. Satu jam. Satu hari. Nggak ada yang tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, kecuali Sang Maha Tahu. Akan ada perubahan yang terjadi dalam setiap kehidupan makhluk-Nya termasuk juga... perasaan? Hati? Sakit? Sedih? Tentu semua...