Jangan lupa vote & coment-nya!!!
Alan berjalan dengan santai memasuki kelasnya. Sudah seminggu ia merasakan ketenangan karena Keira sang pacar, -lebih tepatnya sang mantan- tak lagi membuntutinya secara terus - terusan meski terkadang masih menghampirinya dan mengajaknya untuk balikan.
Alan duduk di kursinya, kelasnya belum terlalu ramai karena ia berangkat tidak terlalu siang.
Ia merogohkan tangannya ke dalam lacinya, mencari sesuatu yang hampir setiap hari didapatinya berada di lacinya.Jika tidak mampu dengan matamu, maka gunakanlah hatimu.
N.
Begitulah isi surat keenam yang selalu tanpa pengirim yang jelas, hanya sebuah inisial 'N' dan isi suratnya selalu saja sebuah kata - kata.
Pernah ia berpikir bahwa si pengirim surat memiliki kamus pribadi berisi kata - kata.
"Maksudnya gimana ini sih? Nggak ngerti gue." Alan pun memasukkannya suratnya lagi pasa amplop dan menyimpannya di tas."N mm N, siapa sih?" Tanya Alan pada dirinya sendiri.
"Coba deh gue bales nih surat."
Alan mengeluarkan buku tulis dan pulpen miliknya kemudian menuliskan beberapa kata dibuku tersebut dan menyobeknya lalu kertas yang telah disobeknya tadi, ia masukkan ke dalam lacinya.
¤¤¤¤¤
"Hai Vi. Tumben sendirian." Sapa Alan pada Vie yang berjalan sendirian.
"Hai juga kak. Si Lana lagi nyatet belum selesai. Teman yang lain udah pada ke kantin duluan. Maklum lah pada kelaparan mereka." Jawab Vie dengan ramah.
"Oh gitu. Mau ke kantin kan?"
"Iya kak."
"Bareng gue aja gimana? Gue juga lagi sendirian nih."
"Nggak usah lah kak. Takut gue sama si nenek lampir. Ntar di ancam - ancam lagi gue." Ucap Vie dengan wajah di takut - takutkan.
"Nggak bakal lah. Udah putus juga. Udah nggak ada hak dia buat ngatur - ngatur gue." Ucap Alan santai.
"Lah kok bisa?" Tanya Vie dengan wajah bingungnya.
"Ya bisalah. Udah ayo buruan, keburu masuk."
"Kayaknya bakal ada yang senang deh." Ucap Vie tanpa sadar.
"Senang?" Tanya Alan memastikan.
"Eh, hehehe nggak kak salah. Hehehe." Ucap Vie dengan cengengesan.
¤¤¤¤¤
"LANA." Teriak Vie yang baru saja sampai di pintu kelas 10-2.
"Ada apaan sih Vi? Nggak usah pake teriak kali. Untung belum banyak yang masuk." Ucap Lana sedikit sebal.
"Gue ada good news dong. Lo kayaknya bakal senang banget deh." Vie sedari tadi senyam - senyum membuat Lana penasaran.
"Emang berita apaan?"
"Kak Alan...."
"Kenapa Kak Alan?" Sela Lana mendengar nama seseorang yang baru saja diucapkan Vie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not the Same
Teen FictionSatu detik. Satu menit. Satu jam. Satu hari. Nggak ada yang tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, kecuali Sang Maha Tahu. Akan ada perubahan yang terjadi dalam setiap kehidupan makhluk-Nya termasuk juga... perasaan? Hati? Sakit? Sedih? Tentu semua...