First Kiss

2.5K 176 12
                                    

Kai berhenti, ia berbalik matanya menatap kyungsoo yang tengah menunduk, sambil berjalan. Ia mengedarkan pandangannya dengan cepat ia menarik tangan kyungsoo, karena pergerakan yang cepat kyungsok menjatuhkan kantung plastiknya.

                         Kaisoo

   Kim Jongin & D.O Kyungsoo

                        ChanBaek
       HunHan
                        SongSong




Kai membawa kyungsoo menaiki sebuah tangga yang sepi, terlihat sebuah pintu dengan kasar kai membuka pintu itu. Ia lepas tangan kyungsoo, 'atap' kai membawa kyungsoo naik ke atap sekolah.
"kenapa kau membawaku ke sini" tanya kyungsoo, kai tak menghiraukan pertanyaan kyungsoo, ia justru memilih untuk duduk di sebuah pembatas yang sedikit rendah. Kai menghirup udara yang serasa segar, "kai" panggil kyungsoo. Kai menoleh ke belakang dan menatap kyungsoo dengan sebuah senyuman, "kemarilah" pinta kai, kai menggerakan tangannya seraya menyuruh kyungsoo mendekat. Dengan ragu kyungsoo mendekati kai bukan apa2 kyungsoo mengikuti perintah kai karena merasa tak enak, karena dialah kai di hukum maka dia harus melakukan apa yang kai pinta 'itung2 permohonan maaf'.

Kyungsoo merasa takut untuk duduk di pembatas itu, ia bisa melihat apa yang ada di bawah, kyungsoo menelan ludahnya kasar, "tak apa tenang saja aman kok" kai menepuk tempat di sampingnya, kyungsoo menghela nafas dan mendudukan dirinya di samping kai. Beberapa lama hanya ada keheningan tak ada percakapan antara kai dan kyungsoo, kai memejamkan matanya dan kyungsoo hanya menatap kai, "kai" panggil kyungsoo tapi kai tetap diam, "kai apa kau tertidur". Kai membuka matanya dan melirik sekejap ke arah kyungsoo, "kyung"
"emmm"
"apa aku boleh bertanya" kai menatap kyungsoo dengan dengan tatapan yang sulit di artikan, "bertanya? bertanya apa",   "apa pistol yang kau bawa itu asli em maksudku itu hanya mainankan"
"itu asli" jawab kyungsoo enteng, kai menatap tak percaya, "apa kau mau bukti" tanya kyungsoo, kai terdiam sejenak ia teringat cerita baekhyun ia menggeleng2kan kepalanya, "tidak2 terima kasih". "dan kau kenapa takut melihatku em maksudku badut tadi" kyungsoo terdiam ia memalingkan pandangannya ia melihat kakinya yang berayun2, "kau tau padahal aku hanya ingin memberikan sebuah kejutan ya hiburan saja tapi ternyata semua di luar apa yang ku harapkan aku malah di todong ish menakutkan" ujar kai, kyungsoo diam masih diam. Kai menepuk bahu kyungsoo, "hei kau kenapa" tanya kai khawatir, kyungsoo menoleh ke arah kai 'apa aku harus bercerita pada kai apa dia bisa di percaya' tanya kyungsoo dalam hati. "jika tak mau jawab juga tak apa itu tak penting juga sih" kai menatap ke arah langit biru yang cerah, "aku akan menjawab" kai langsung menatap kyungsoo lagi, "tapi apa kau bisa jaga rahasia maksudku ini terlalu pribadi", "tenang saja aku bukan baekhyun jadi santai saja aku ini banyak menyimpan rahasia orang tak pernah berbagi kepada yang lain"
"baiklah" kyungsoo menatap langit dan mulai bercerita apa alasan dirinya takut akan badut. Kai terdiam, merasa bersalah, ternyata gadis yang ada di hadapannya pernah melalui masa yang amat sulit ia hampir terbunuh. "hidupmu sangat berat ya, kau pasti sangat takut"
"tak seberat oppaku" kyungsoo menoleh ke arah kai dan kembali melihat langit biru, "kau punya oppa" tanya kai, kyungsoo mengangguk. "sekarang ia di mana" tanya kai(kai banyak nanya kebanyakan gaul sama baekhan). "dia di tempat yang aman dia bisa hidup tenang"
"tenang"
"iya, ntahlah itu sebuah keberuntungan atau apalah tapi aku juga kadang merasa bersalah kadang juga iri ah aku bingung"
"maksudmu kyung, sungguh aku tak mengerti" tanya kai bingung.
"oppaku sudah tiada dia sudah meninggal",     "meninggal"
"iya dan itu membuatku iri bercampur rasa bersalah, kau tau..." kyungsoo menatap kai. "....aku iri karena dia bisa hidup tanpa pengawal hidup bebas di surga sedangkan aku hah kemewahan yang seperti neraka. tapi... di sisi lain aku juga merasa bersalah"
"bersalah kenapa"
"karena aku yang menyebabkan ia meninggalkan" kyungsoo mulai berkaca2, "sudah tak usah di lanjutkan" kyungsoo menggeleng. Ia menarik nafas panjang dan kembali bercerita, 'mungkin dengan berbagi dengan banyak orang akan mengurangi bebannya toh ia percaya pada kai'
"ia memakan ice cream yang seharusnya aku makan, ice cream itu sudah di beri racun emm salahku yang memaksanya untuk bertukar, aku benar2 bodoh aku yang membuatnya meninggal aku pembunuh aku membunuh oppaku sendiri" kyungsoo memejamkan matanya. 'ternyata hidupnya sangatlah pahit' , "apa kau masih mau berteman dengan seorang pembunuh" tanya kyungsoo sinis, "...ah aku rasa tidak lagi pula mana ada orang yang mau berteman dengan pembunuh oppanya saja di bunuh apalagi seorang teman iyakan"
"kau bukan pembunuh kyung, itu sebuah kecelakaan bukan kau yang meracuni oppamu"
"bukan aku hahha jelas2 aku yang memintanya makan ice cream punyaku jelaslah aku yang bunuh"
"kyung" kyungsoo menitihkan air matanya, "kyung"
"aku pembunuh kai" lirih kyungsoo, kyungsoo terus mengatakan hal yang sama secara berulang2, "bukan kau bukan", kyungsoo terus mengulang katanya. Kai memegang kedua bahu kyungsoo, kedua mata mereka bertemu kai dapat melihat jelas air mata kyungsoo, "bukan kau kyung"
"tidak kai itu aku itu aku aku pembunuh aku.." ia menunjuk dirinya sendiri, "....aku pembunuh" kai menggeleng, "aku pembbbb" ucapan kyungsoo terhenti oleh bibir tebal kai yang menempel pada bibir ranumnya, mata kyungsoo membola ia mengerjapkan matanya berulang2, ia terdiam mencerna, dengan cepat kyungsoo mendorong kai(tenang kai gak jatuh kok). Kyungsoo menatap kai sebelum ia beranjak pergi, kai mematung.



Freedom ( Kaisoo / Chansoo / Hunsoo / Chanbaek / Hunhan / Songsong )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang