Freedom ( Kaisoo / Chansoo / Hunsoo / Chanbaek / Hunhan / Songsong )

Kim & Do

Kaisoo
.
GS
.
.
Hunhan
.
Chanbaek
.
.
SMent
.
.
Typo

Seorang yeoja cantik tampak melangkahkan kaki jenjangnya di dalam gedung besar yang menjulang tinggi mencakar langit seoul, banyak mata yang memandangnya kagum dan bertanya2. Yeoja itu berjalan mendekati resepsionis, "permisi apa tuan kim ada, jika ada apa aku bisa bertemu dengannya" tanya.
Resepsionis itu memandang yeoja di depannya dari bawah hingga atas sebelum menjawab, "maaf sebelumnya, tapi anda ini siapa" bukannya menjawab resepsionis itu justru balik bertanya, "katakan saja ada wanita bermata bulat mencarinya" resepsionis itu tampak bingung namun kemudian ia mengangguk dan meraih gagang telfon.

"Yeoboseyo eonni, ada seorang wanita yang mencari kim sajangnim"
"siapa?"
"dia bilang wanita bermata bulat, hanya itu saja" wanita yang masih memegang gagang telfon itu sesekali melirik ke arah kyungsoo.
"mwo? ah tunggu sebentar akan ku sambungkan pada kim sajangnim"
"ne eonni"

"yeoboseyo ada apa"
"sajangnim ada seorang wanita yang mencari anda, dia bilang wanita bermata bulat"
'wanita bermata bulat...kyungsoo'
"ah suruh dia naik"
"baik sajangnim"

"silahkan anda naik ke lantai 20 kim sajangnim menunggu anda"
"ah terima kasih" kyungsoo membungkuk sebelum berlalu menuju lift

"noona bisa kau masuk ke ruanganku sebentar" titah kai pada sekertarisnya lewat telfon, tak lama yuri masuk.
"ada yang bisa saya bantu"
"tolong noona jemput tamuku di depan lift"
"hanya itu" kai mengangguk, "baiklah" yuri melangkahkan kakinya keluar.

Baru saja kyungsoo melangkah keluar dari lift ia sudah terkejut dengan sosok wanita yang kelihatannya jauh lebih dewasa dari dirinya.
"nona kyungsoo" tanyanya, kyungsoo mengangguk, "mari ikut saya" wanita itu berjalan terlebih dahulu di belakangnya kyungsoo mengikutinya.

"silahkan anda masuk, sajangnim sudah menanti anda" ucapnya setelah mereka berdua sampai di depan ruang kerja kai, kyungsoo tersenyum kepada wanita itu, yuri wanita itu melangkahkan kakinya menjauh, dengan gugup kyungsoo meraih gagang pintu dan membukanya.

ceklek

Kai mengalihkan pandangannya dari layar laptop pada sosok yeoja yang tengah berdiri di ambang pintu
"masuklah" katanya, kyungsoopun melangkah kakinya masuk tak lupa ia menutup pintu itu kembali.

Kai berdiri dari kursi nyamannya melangkahkan kakinya, "duduk" katanya, kyungsoo duduk setelah kai duduk terlebih dahulu.

"ada angin apa sehingga seorang dokter ahli bedah yang super sibuk mau datang kemari" tanya kai, sejujurnya kyungsoo merasa sedikit nyeri dengan kata2 kai, tapi ia buru2 menghilangkan rasa sakit itu.
"ck tak bisakah kau menyajikan minuman terlebih dahulu sebelum menanyakan kepentingan apa yang membuat tamumu datang kemari"
"ah aku lupa, jadi kau mau minum apa? kopi teh atau jus mungkin"
Kyungsoo mengedarkan pandangannya, ia melihat lemari kaca yang penuh dengan koleksi botol anggur merah dan wine.
"tak bisakah kau memberiku itu" kyungsoo menunjuk lemari kaca itu dengan dagunya, kai mengernyit ketika mengikuti arah pandang kyungsoo.
"ku kira dokter bedah akan menjauhi alkohol"
"sesekali tidak apa2 kan"
"tentu saja, dokter juga butuh hiburan" kai bangkit ia mengambil satu botol anggur merah dengan 2 gelas kecil.
Setelahnya ia kembali duduk di sofa dan menuangkan isi botol itu dalam 2 gelas tersebut, "apa kau bisa minum"
"tentu aku juga pernah muda" kata kyungsoo dan mulai menyesap minuman tersebut, "aku mulai merasakan ini ketika hari kelulusan senior high school" lanjutnya lagi
"pasti sahabatmu itu yang meracunimu"
"ya begitulah, awalnya aku tak suka tapi lama2 enak juga aku menikmatinya apalagi jika sedang banyak masalah"
"apa kali ini kau juga sedang ada masalah" tanya kai
"apa aku terlihat seperti itu" kai mengangguk, "well aku memang tengah banyak masalah, aku pusing mengurus para dokter magang yang tak becus itu bisa2nya mereka salah mendiagnosa pasien"
"apa itu berakhir buruk"
"tentu saja, tapi untungnya sebelum melakukan oprasi aku kembali memeriksa ulang"