Part 8

9.1K 173 3
                                    

Typo 999+

Author POV

'Kring!!!!!'

Suara alarm membangunkan Olive,sinar matahari yang mengintip dari sela-sela gorden menyinari nya tepat pada matanya,ia mengaduh sejenak.

Jam berapa? Tanya Olive sambil menggesek matanya.

Ia kemudian bangkit dan terdiam untuk memulihkan pandangannya yang kabur setelah bangun tidur. Ia menengok kearah kaca yang berada di sisi kanan nya. Rambutnya berantakan sekali.

Pukul 07.26 AM,terpampang di jam digitalnya.

"Oh,baiklah.. Hari ini aku harus menjaga apartement..sebentar lagi bibi pergi bekerja.SEMANGAT!" Ucapnya dalam hati sambil mengepalkan tangannya.

Ia akhirnya bangkit dari tempat tidur,dan menuju kamar mandi yang letaknya di lantai dasar.Jauh memang,tapi ia sudah biasa.

Olive membuka pintu perlahan,tetapi ia tiba-tiba berhenti.

"Eh,kenapa aku merasa seperti diawasi orang ya?" Olive menengok ke seluruh penjuru kamarnya, "Ah itu hanya perasaanku saja!" tambahnya.

Olive turun dari lantai 3 ke lantai 1,ia langsung masuk dan membasuh wajahnya. Ia melihat refleksi dirinya di kaca besar. Tiba-tiba sekelebat ingatan Olive tentang kejadian semalam muncul di pikirannya.

Ciuman dengan Nick,perampok,dan dicium Nick lagi.

Entah kenapa tapi pikiran tentang itu seakan mengganggu Olive. Tanpa ia sadari,bibi Carlina memanggil nya.

"Oh,tunggu!" teriak Olive dari dalam. Ia kemudian keluar dari kamar mandi dan menuju bibinya yang sedang memasang topi besar berwarna biru tua dengan aksesoris bunga kecil.

"Apa,bibiku yang cantik?" Tanya Olive sambil duduk dikursi meja makan.

"Kau jangan kemana-mana, ya. Aku akan pulang sore kali ini." Jawab bibi Carlina sambl meneguk secangkir kopi.

"Lho,bukannya jam 12 siang ya?." Tanya Olive.

"Ahh,ada beberapa pegawai yang tak bisa hadir. Jadi terpaksa aku harus kerja keras hari ini." Jelasnya.

"Oh begitu, ya sudah."

"Aku menyimpan $200 dolar didalam dompetku dikamar. Ambil saja. Jika ada keperluan yang harus kau penuhi,maka pakai saja uang itu."

Olive mengangguk.

Akhirnya bibi Carlina pun berangkat untuk bekerja.

Olive terdiam sejenak. Lalu ia berjalan ke dapur untuk membuat Pancake sebagai menu sarapan pagi ini. Setelah membuat sarapan,Olive membawanya ke ruang tv. Ia segera memakan sarapannya sambil menonton acara tv kesukaannya.

Setelah menghabiskan sarapannya,Olive menyimpan piringnya di meja yang ada di depannya. Tiba-tiba ia merasa sedang diawasi lagi. Ia menengok ke kanan,kiri,depan,belakang dengan gerakan lehernya yang gesit.

Rasa kewaspadaannya semakin meningkat.

Akhirnya ia pun memutuskan untuk berlatih beberapa gerakan jiujitsu yang telah ia pelajari semasa SMA.Bukan hanya atlet karate,tapi ternyata Olive juga seorang praktisi jiu jutsu yang sangat handal. Tangannya yang cekatan seakan yakin dan langkah nya berat menandakan keseriusan.

Juga karate yang ia sukai sejak usia 7 tahun. Tatapan mata Olive seperti pedang samurai,kepalanya dipenuhi imajinasi musuh. Ototnya menyembul,siapapun tak akan berpikir bahwa si wanita seksi ini bisa melakukan gerakan mematikan,dan mematahkan tulang rusuk dengan satu tonjokan yang telak.

Love Me,HarderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang