Part 16

4.4K 140 4
                                    

Typo 999+

Author POV

2 Bulan Kemudian.

Pukul 04.19 AM

Olive menyibakkan gorden di kamarnya, langit masih gelap. Suara burung berceloteh seakan memanggil matahari untuk bangkit dari tidurnya. Olive mendengus.

"Nick, kemana kau pergi?" tanyanya dalam hati, gelisah.

Benar, dua hari terakhir Nick sibuk dengan pekerjaan kantornya, maklum, jabatan CEO akan jatuh padanya. Untuk mempersiapkan hal tersebut, Nick harus bekerja keras, disamping itu Nick memikirkan hubungannya dengan Olive. Oh begitu sengsaranya hati Olive mengingat perut Olive yang semakin terlihat besar.

Kamar Olive seketika lengang, udara disekitar seakan menyelimutinya walaupun rasanya tentu tak sehangat pelukan Nick, yang ia rindukan.

Ia berbaring di kasur sambil mengelus-elus perutnya.

"Aku hamil.. tapi Nick tak kunjung kembali," ucapnya dalam hati, "Apakah dia akan meninggalkanku? Ahh tidak! Aku harus tetap berpikir positif, aku sayang bayi ini, aku sayang Nick."

Air mata turun dari kedua matanya, hati Olive terasa kosong. Dan ia terlelap tidur.

KRINGGG!!!

Suara deringan alarm terngiang di telinganya, menyisakan rasa malas yang besar dengan sebuah kehampaan.

Sinar matahari tepat menyorot pada krdua mata Olive, dan seketika ia merasa sangat pening. Perutnya serasa bergejolak.

"Olive.." Panggil bibinya dari luar kamar.

"Aku sudah bangun!" jawabnya sambil berjalan membuka pintu kamar.

Olive membuka pintu kamar.

Tiba-tiba seorang pria bertubuh gagah menggunakan sweater coklat berdiri dihadapannya.

"NICK!!" teriak Olive dalam benaknya.

Olive tanpa bertanya langsung memeluk tubuh Nick dengan erat, bunga-bunga seakan tumbuh dalam perasaan Olive yang hampa itu. Memenuhi setiap penjuru hati yang kosong. Berpendar seperti riak air dibawah sinar matahari.

Nick membalas pelukan Olive, "Aku menyayangimu.. Maafkan aku," Nick melepaskan pelukan dan begitu juga Olive, "Bagaimana itumu...?" tanya Nick sambil gelagapan karena bibi Carlina berdiri tepat disampingnya.

Nick menoleh.. Tidak, tidak, mereka berdua menoleh.

"Oke oke, aku tahu." ujar bibi Carlina sambil menjauh pergi ke dapur.

Hush ..

Olive menarik tangan Nick memasuki kamarnya yang masih berantakan, "Aku merindukanmu.." ujarnya sambil berpelukan, lagi, "Aku khawatir kau akan meninggalkanku." lanjutnya.

Nick tersenyum, "Tidak, sayangku.. Aku harus mengerjakan beberapa pekerjaan kantor yang, yah, cukup melelahkan.. Maafkan aku, Olive, aku mencintaimu." Nick mencium kening Olive, dan mengelus rambut panjangnya.

"Aku juga mencintaimu.." jawab Olive sambil tersenyum merona.

"Bagaimana bayiku?" tanyanya sambil terkekeh.

Tiba-tiba suara gemerisik dari balik pintu menganggu mereka, "Bayi apa?!" Bibi Carlina berteriak.

Jantung Olive berdegup kencang. Nick mengangkat bahu tidak tahu harus jawab apa. Benak mereka dihantui pertanyaan dan juga pernyataan orang tentang diri mereka. Seperti "Hey, Olive, kau terlihat begitu gendut." atau "Kenapa kau banyak makan? Perutmu buncit."

Love Me,HarderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang