Typo 999+
Olive POV
Aku melangkahkan kaki ku ke kamar mandi.Aku segera membasuh semua tubuhku dengan air dingin.Pikiranku masih terpaku pada permasalahanku dan Nick.
Oh,tidak.Aku tak dapat membayangkan jika dugaanku tentang Nick benar.Apakah dia akan meninggalkanku?Jujur aku merasa tak rela jika dia meninggalkanku.Dengan waktu singkat,dia berhasil membuatku jatuh dalam pesona nya.
Setelah menyelesaikan ritual mandi ku,aku segera memakai kimobo lalu keluar dari kamar mandi dan berjalan ke arah lemari untuk mengambil baju ku yang sudah ku taruh di lemari.
Aku berjalan kembali masuk ke kamar Mandi untuk mengganti baju ku dengan baju tidur.
Saat aku keluar dari kamar mandi,aku baru menyadari satu hal.Ternyata sedari tadi Nick memperhatikanku.Aku hanya menatapnya sekilas lalu berjalan kearah kasur.
"Olive,apakah kau masih marah?" Tanya nya dengan suara selembut sutra.
Aku tak mengindahkan pertanyaannya.Aku membenarkan posisi ku di kasur dan memakai selimut.
"Olive,semua yang kau pikir itu tidak benar,tak sepert itu adanya." Ucapnya.
"Aku mengantuk,aku mau tidur." Ucapku dengan nada datar.
Kudengar Nick menghela napasnya.Aku memejamkan mataku rapat-rapat.Sebenarnya aku sama sekali tak mengantuk.Tapi inilah cara untuk menghindari Nick.
Sudah hampir 15 menit aku mejamkan mataku.Tapi aku masih belum bisa tertidur.Sedari tadi aku hanya mendengar suara-suara yang ditimbulkan dari pergerakan Nick.Entahlah dia sedang apa.
Kurasakan kasur yang ku tiduri berguncang.Aku mencoba mengatur napasku menjadi teratur layaknya orang tidur.
Kurasakan sebuah tangan mengusap rambutku dari belakang.Aku tau itu Nick.Posisiku sekarang adalah memunggungi Nick.
"Olive,aku akan berbicara sesuatu.Meskipun aku tahu kau takkan mendengar karena kau sudah tertidur." Ucapnya.
"Sebenarnya,apa yang kau duga sangat jauh dari kenyataan yang terjadi.Tadi itu,setelah aku mengambil minuman untukmu,aku tak sengaja menumpahkan minuman ke gaun seorang wanita tua yang ku lihat seperti medusa." Nick terkekeh diakhir kalimatnya.
"Aku sudah meminta maaf,tapi si tua itu malah memarahiku.Dia menyuruhku mengganti gaun nya yang terkena minuman itu.Tapi mau bagaimana?aku tak membawa uang cash ataupun kartu kreditku.Aku bingung sekaligus risih mendengar suaranya yang membuat gendang telingaku serasa ingin pecah.Jadi aku memberikan kartu nama ku sebagai jaminan aku akan mengganti gaunnya.Dan aku tak menceritakan kepadamu karena aku tak mau kau ikut ikutan terkena masalah.Maafkan aku sayang,aku tak bermaksud berbohong padamu." Lanjutnya.
"Good Night" kurasakan bibirnya mendarat dipelipisku.Lalu tangannya merengkuh tubuhku.
Aku membuka mataku dan tiba-tiba bulir air matak meluncur dari mataku.
Jadi dugaanku salah?oh tuhan,bisa-bisanya aku meragukan Nick dan menuduhnya dengan hal yang tidak tidak!
Entah kenapa sekarang aku menjadi ngantuk.Aku memejamkan mataku dan pergi ke alam mimpi.
..............
Aku mengerjapkan mataku berkali kali lalu membuka mataku.Kulihat disebelahku,tak ada keberadaan Nick.
Aku mengubah posisiku menjadi duduk dan bersender pada stand kasur.Tak lama,kudengar suara pintu kamar mandi terbuka dan Nick muncul dari dalam.
"Kau sudah bangun? Segeralah bersiap siap,karena hari ini kita akan pulang." Ucapnya sembari tersenyum padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me,Harder
Romance2nd Story With @maulidaar07 (18+) Aku menginginkannya bukan karena hasratku saja.Tapi karena aku memang mencintainya sejak pertama ku melihatnya.Dia wanita pertama yang membuatku menjadi seperti pria psycho. -Nicholas Smith Anderson- Demikian, peras...