Part 19

2.2K 86 10
                                    

Typo 999+

Author POV

Nick sampai di mansion saat semua keluarganya sedang makan malam.

"Hai kakak!" sapa sesorang yang tak lain dan tak bukan adalah Nathalie,adik Nick satu satunya.

"Hai gadis manja" Nick mengacak ngacak rambut adiknya.

Nathalie mendengus kesal.

"Nick,apakah urusanmu sudah selesai?" Tanya Ibu Nick.

"Apakah ada masalah?" Ayah Nick bertanya.

"Tidak,ibu,ayah,aku akan memperkenalkan calon istriku." Ujar Nick to the point.

Nathalie yang sedang lahap makan menyemburkan isi makanan dalam mulutnya kemana mana.Ibu Nick yang tiba tiba tersedak ludahnya sendiri,dan ayah Nick yang menjatuhkan sendok dan garpu sehingga menimbulkan suara nyaring.

"Ap..apa kau bercanda?" Tanya Nathalie yang terlihat masih terkejut.

"Aku tak pernah se-serius ini." Jawabnya

Semuanya masih bungkam. Sulit dipercaya memang,karena Nick belum pernah terdengar dekat dengan seorang wanita setelah kejadian beberapa tahun lalu. Tapi bukankah itu bagus?

"Akhirnyaaa, aku sangat senang mendengarnya nak." Ibu Nick tak kuasa menahan air mata haru nya. Ia langsung memeluk erat putra terbesarnya yang sudah siap melepas status
bujangan nya itu.

"Tapi apakah calon istrimu wanita baik baik? Apakah dia hanya menginginian harta mu saja?" Nathalie menyelidik.

"Ayolah,bahkan dia tak tahu siapa aku,dan dari keluarga mana aku berasal. Yang dia tau,aku ini hanya karyawan biasa." Jawab Nick jujur.

"Benarkah? Itu artinya dia memang tepat untukmu nak." Ibu Nick tersenyum bangga.

"Kapan kau akan mengenalkannya pada  kami?" Tanya sang ayah.

"Dalam waktu dekat ini." Jawabnya bersemangat.

-----------------

Beberapa Hari Kemudian ..

"A-apa kau bilang?!" Pekik si bibi gendut kesayangan Olive, matanya membelalak terkejut, dan gelas kosong yang ia pegang di tangan kirinya seakan mau pecah.

"Yah, begitulah. Bibi tahu ayah, dan ibu tak ada disini, lagipula, aku belum merasa pas kalau mereka tahu bibi," Jawab Olive sambil matanya memandang langit-langit rumahnya, "Tapi, aku tak akan memutuskannya sendiri. Maksudku, entah bibi harus ikut atau tidak, aku serahkan pada Nick." Lanjutnya.

Bibi Carlina tersentak, kakinya membuat gedebum kecil yang agak menakutkan Olive dalam keadaan seperti ini, "Kalau begitu!!" hentaknya.

"Apa?

"Ikut aku sekarang," ucap Carlina sambil menarik tangan Olive secara tergesa-gesa.

"Eeehh, ada apa? Pe-pertemuannya kan besok, kita-" Olive tak kuasa menahan rasa penasaran, dan keanehan yang terjadi.

Suasana lengang sesaat, menyisakkan cahaya bulan diatas angkasa. Sunyi, dan sangat lengang di jalanan saja, suara jangkrik memenuhi tempat.

Bibi Carlina merogoh sebuah kunci dari saku rok merah muda yang ia pakai, ia berjalan cepat dengan tangan kiri mengenggam tangan Olive begitu erat.

Napas mereka berdua terengah sesaat, dan berhenti didepan sebuah pintu, dahi Olive seakan terlipat, "A-apa .. ini?" tanyanya dengan gagu.

"Kau .. ta-tak pernah tahu sebelumnya, bahwa .." Kata Bibi Carlina terhenti, tangannya memasukkan kunci, membukakan pintu itu. Suara krek terdengar jelas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 15, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Me,HarderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang