Sana berharap orang yang menggedor pintu rumahnya dengan brutal adalah abang-abang delivery sehingga ia bisa merelakan quality time dengan selimut peach hangat dan guling empuknya begitu saja. Tapi yang ditemukannya adalah sesosok gadis dengan muka memelas yang bukannya menggugah rasa darinya, malah membuat Sana ingin menendang bokong gadis itu secepatnya.
"Maaf gua masih pengen mesra-mesraan sama aa shawn mendes. Bye."
"Eh, San jangan gitu dong! Urgent banget ini atulah."
Sana memandang datar Nayeon yang berdiri di hadapannya. Daripada entar dia teriak-teriak di depan pintu terus ngeganggu tetangga, mau tidak mau Sana menyerah, "Ini karena gua gak mau pak rt negur mak gua aja ya. Cepetan."
Akhirnya Nayeon berakhir di kamar Sana, mondar-mandir gak jelas sementara Sana duduk sambil melukin gulingnya, "Cepetan ngomong nyet. Kalo lo cuma mau minjem duit gua pites lo ya."
"Serendah itu gua dimata lo San? fine."
"GAUSAH DRAMATIS DRAMATISAN DEH L CEPETAN AJA INI ILER MASIH NEMPEL DIMUKA GUA ETDAH."
"Sans neng sans. Jadi gini, Sabtu free gak lo?"
"Jijiy lo ngajak gua ngedate?"
"Y. Gaklah babon. Taeyong ngajak nugas di cafe deket kampus. Makanya-"
"YAUDIN LO PERGI AJA SAMA ITU MANUSIA HINA RIBET AMAT KAN LO YANG NGEBET PEN DEKET SAMA DIA NGAPAIN BAWABAWA GUA GAK MINAT JADI PHO PLIS OKEY GUA MAU TIDUR BHAY." Emosi si japang.
"MASALAHNYA KEMAREN ITU GUA JUTEKIN DIA JADI GUA GAK ENAK SAMA DIA APALAGI KALO BERDUAAN DOANG TOLONGLAH GUA TRAKTIR DEH."
Denger kata traktir, Sana langsung kalem. "Ok deal. Sabtu kan?"
Nayeon menatap Sana nanar, "Nasib temenan sama orang miskin."
****
nonsense banget yegak?(: yaudahlah biarin. oiya mulai dari part ini kayanya bahasa yang aku pake bakal makin gak indah, iykwim. soalnya makin gesrek ceritanya:) semoga kalian gak terganggu yaaa. okeeey vomment jsy💞
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ dare to try? +태용
Fiksi Penggemarthe way she approaches him isn't cute at all, that's why he likes it. © 2016 kihyunasty