Prolog

48 6 6
                                    

Titik titik rindu menyelimuti hati yang penuh kegelisahan.
tak ada satu orang pun disini yang mengerti perasaanku saat ini. Meskipun kamu telah aku tunggu hingga berapa tahunpun aku menunggu. Mengapa kamu tak jua kembali?

Aku menunggumu di terik hujan,
Aku menunggumu di ufuk fajar,
Apakah kamu masih disana dan bertahan
Ataukah kau pergi untuk menghindar

Aku menghempaskan tubuhku yang penuh peluh, menanti kehadirannya pulang menghampiriku dan memeluk tubuhku seperti dulu. Oh tuhan aku merindukan sosoknya.

Dia yang begitu tampan dan rupawan, kemanakah dia berlabuh?
Apakah hatinya tetap milikku?
Aku menunggumu...
Rasa rinduku kian memuncak, hingga akhirnya aku menutup mataku dengan kedua tanganku

RINDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang