2. Perkenalan tokoh kedua

42 5 0
                                    

RAYNA

Namaku adalah Rayna Alexandra, usiaku 23 tahun. Aku adalah seorang sekretaris direktur di sebuah perusahaan minyak di Indonesia. Ayahku bernama Alex dan dia bekerja di PT. Abadi sebagai seorang direktur utama dan ibuku bernama Isabel. Usia mereka tidak terpaut jauh hanya berbeda 25 tahun dari umurku. Ya orangtua ku memang menikah di usia muda. Dulu ibuku adalah seorang Akuntan. Orangtuaku tergolong sukses di usia 30 tahun.

Orangtuaku adalah sosok pekerja keras, mereka mendidikku dengan baik walaupun mereka berdua sedang sibuk. Mereka selalu mensupportku, mereka selalu menjagaku, mereka selalu berusaha mendorongku untuk mendapatkan kesuksesan.

Mereka memberiku nama rayna karena menurut mereka nama rayna itu cantik dan membawa kebahagiaan. Aku pernah bertanya kepada mereka. Mengapa aku tidak memiliki adik? Orangtuaku hanya tersenyum, mereka hanya berkata ibu dan ayah ingin mendidikmu lebih baik serta fokus untuk menyayangi dan mencintaimu.

Memang benar di usiaku yang ke 23 ini, mereka memanjakanku setiap hari. Disela-sela waktu sibuk, mereka memperhatikanku baik berupa sms ataupun video call. Mereka menyayangi aku seutuhnya. Bila aku mengadu aku belum makan, salah satu dari mereka pasti mengirimkan makanan ke kantorku. Mereka berdua adalah air ketika musim kering datang.

Oke balik lagi ke ceritaku,

Aku ini adalah seorang sekretaris, semua hal yang bersangkutan dengan direktur. Aku pasti mengetahui semua baik dalam schedule maupun busana yang dikenakan oleh direkturku hari ini. Aku juga sekretaris pribadi dari direkturku. Jadwal meeting dan lain-lain aku pasti mengetahuinya

Hari ini adalah jadwal meeting direktur dengan utusan perusahaan asing yang berasal jerman.

Ku ketuk pintu direktur *Knock knock*

"Masuk" kata direktur
"Permisi pak, untuk jadwal hari ini pak. Jam 8 pagi bapak meeting dengan Mr. ALexander utusan perusahaan asing yang berasal dari jerman, Jam 10 pagi bapak ada schedule breakfast dengan bapak Reza perusahan minyak lain di Hotel Libis. Jam 12 siang bapak menjemput nyonya dari bandara dan..." kataku
"Cukup-cukup hentikan, aku sedang malas hari ini, batalkan semua jadwalku" kata direktur
"Maaf pak, tapi ini" belum sempat aku berbicara direktur langsung memotong
"Saya bilang cancel semuanya, bilang saja saya tidak ada di kantor. Sekarang keluar" tegasnya
"Baik pak permisi" kataku

Akupun keluar dari pintu dan berfikir

"Kadang direktur itu seenaknya aja cancel lah gak ada di tempat lah, yang di teror sama customer itu sekretarisnya. semua sekretaris yang handle. Hancur sudah moodku hari ini" cibirku dalam hati

Tepat pukul 8 pagi,

Kring kring
"Good morning, can i met with ur boss today?" Kata Mr. Alexander
Baru di omongin sudah di telepon.
"Sorry Mr. Alexander, today Mr. Rayyan cant met with anyone. Next time, you can met Mr. Rayyan" kataku
"Aah, okay no problem. I will called him later" kata Mr. Alexander
"Okay sir" kataku
"Bye, see you" kata Mr. Alexander
"See you too" kataku
Ini baru telepon pertama masih ada 10 telepon lagi nanti. Apa yang harus aku lakukan.

"Click click*

"Rayna, saya keluar dulu. Tolong handle semua pekerjaan saya hari ini" katanya
"Baik pak" kataku

Aku tidak bisa berbicara apapun hari ini kecuali kata baik pak
Aku melihat direktur menelepon seseorang dan ia pun menghilang ditelan lift yang mengantarkan dirinya untuk turun ke bawah.

Aku segera merapihkan semua jadwal yang berantakan akibat mood direkturku yang tak beraturan. Sebenarnya, bapak rayyan ini sangat baik. Entah apa yang membuatnya kesal hingga membuatnya seperti ini.

Aku menarik nafas. Aku tak bisa berkata-kata. Pusing. Hanya itu yang bisa ku keluhkan.

Aku langsung mengambil obat di tasku, setelah selesai aku mengetik ulang semua jadwal yang berantakan ini.

Jam 10,

Kring kring

Aku tidak sengaja mengangkat teleponnya di karenakan aku terlalu sibuk mengatur jadwal yang mengakibatkan aku tidak mendengar suara deringan telepon. Aku terus menyibukkan diriku di depan komputer dan tak terasa waktu sudah menunjukkan waktu pukul 3 sore.

"Ah aku lupa sarapan dan makan siang" kataku dalam hati

Aku melangkahkan kakiku ke kantin di sebelah kantorku, laparnya perut ini sudah tidak bisa di koordinasikan lagi. Aku menghabiskan makananku sebanyak 2 piring. bayangkan saja wanita dengan tubuh ideal, cantik kalau lagi lapar bisa menghabiskan daging buaya hahaha.
Aku tertawai diriku sendiri, hingga akhirnya..

*Buuuk*

"Aaahhh" teriakku

Sekejap ada orang yang menangkapku, ku perhatikan wajahnya sangatlah tampan. Beberapa menit kemudian tubuhku jatuh dan aku hanya bisa berteriak. Rupanya lelaki itu melepaskan pelukannua itu.

"Kalau jalan, jangan sambil bengong gitu. Jatuhkan makanan saya" katanya
"Siapa? Aku menumpahkannya? Maaf maaf aku tidak sengaja. Aku akan menggantinya" kataku

Dengan nada marah dia berkata, tak usah, kau membuatku badmood saja, kau rusak pula warna bajuku. Basah semuanya terkena noda".

"Maaf maaf akan saya cuci baju kamu" kataku dengan sedih

lelaki ini membuka bajunya, ya ya.. ini bawalah bajuku dan antarkan baju ini ke jalan suropati no. 28. INGAT Jangan sampai kau rusakkan baju kesayanganku!!

"Baik pak, saya minta maaf" kataku
"Ya ya..sekarang temanilah aku makan" katanya
"Apa??? Saya gak mau pak" kataku
"Ya temani saya makan, saya lapar sekali" katanya
"Baiklah sebagai rasa maafku aku menemani bapak makan disini" kataku
"Jangan memanggilku bapak" katanya
"Sudah cepat pesankan makanan untukku" katanya
"Baik pak" kataku
"Sudah saya bilang jangan panggil bapak!" Tegasnya
"Lalu saya harus panggil apa? Mas? Kanda?" tanyaku
"Sudah nanti ku jelaskan, intinya saya lapar sekali" jawabnya
"Ya saya pesankan" kataku

Baru kali ini aku menemukan seorang pria tampan yang aneh, dia tampan dan rupawan. Rasanya dia juga baik hati tapi dia usil. Suka mengerjai orang. Jangan panggil bapaklah, cuci bajulah. Aku ini sekretaris bukannya pembantu.

Aku membawa nampan yang berisi makanan yang dia pesankan.

"Ini pak makanannya" kataku
"Sudah tiga kali saya bilang jangan panggil saya bapak" katanya
"Lalu saya panggil apa" kataku
"Panggil saya Richard" katanya
"Baik Bapak eh Richard" kataku
"Bagus, sekarang kamu duduk sini. Suapi aku" katanya
"Haaa? Gak salah denger saya pak eh richard" kataku
"Ya kamu gak salah denger kok, suapi saya" katanya
"Bapak eh richard kan punya tangan, kenapa minta suapin sama saya?" Kataku
"Soalnya aku akan cepat kenyang bila disuapi oleh wanita secantikmu" katanya

Seketika mukaku blushing dan jantungku berdebar sangat cepat

"Heloo, kok bengong" katanya sambil melambaikan tangan di depan wajahku
"Eeh enggak, yaudah sini saya suapin" kataku
"Bagus" katanya
Baru pertama kali aku menemui lelaki seperti ini. Aku mulai menyuapinya hingga makanan itu habis
"Sudah habis pak eh richard makanannya" kataku
"Makasih, jangan lupa besok ke jalan suropati no. 28" katanya
"Ngapain ya pak eh richard?" Kataku
"Anterin bajuku" katanya
"Oh ya pak saya akan antarkan kesana" kataku
"Baiklah pak saya permisi duluan" kataku
"Oke makasih ya" katanya
"Sama-sama pak" kataku

Bersambung
Maaf cerita di ubah, tiba-tiba dapat inspirasi buat ubah ini cerita. Cerita kemarin ngalur ngidul gak jelas. Maaf untuk semuanya.

RINDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang