4. Penyesalan

42 6 2
                                    

Aku sedang bersantai sambil membaca koran di ruangan pribadiku, menunggu makan malam selesai di hidangkan. Aku sudah merasa lapar dan sangat bosan menunggu makan malam selesai. Tiba-tuba terdengar suara lonceng berbunyi tanda makanan telah siap. Aku pun menuruni tangga dan duduk di atas meja makan.

"Makan malam hari ini adalah makanan kesukaan den richard, silahkan menikmatinya den" ucap bibi shop
"Makasih bi, tunggu sebentar.. rayna mana bi?, kok belum datang kesini?" Tanyaku
"Bibi udah menyampaikannya den, kalau mendengar suara lonceng tandanya makan malam sudah siap den. Baik den bibi cek dulu ya" jawab bibi
"Enggak usah bi, biar richard aja yang liat ke kamarnya bi" kata ku
"Ya den... bibi tunggu disini ya" kata bibi

Aku pergi ke kamar rayna yang berada di ujung rumah ini, karena kamar itu khusus ku persiapkan untuknya. Kamar serba pink dengan nuansa girly plus dekat kolam renang. Aku mengetuk dan memanggil rayna

"Rayna, makanan sudah selesai" teriakku
"Rayna...." teriakku sampai 3 kali
"Bi shooop, ambilkan kunci cadangan sekarang" teriakku pada bi shop

Bibi shop berlari menghampiri dan memberikanku kunci, aku membuka pintu dan mencari keberadaan rayna.
"Dimana dia" resahku dalam hati
Ku mendengar suara air di kamar mandi, ketika ku buka
"Raynaaaaaaaa....." panikku

Aku segera membopong badan rayna dan lari ke mobilku untuk menuju ke rumah sakit
"Bertahanlah rayna" kataku

Mungkin orang mengira yang membawa mobil setan karena kecepatan mobilku saat ini 270 km/jam
"Besok-besok aku beli rumah yang dekat dengan rumah sakit, entah mengapa jauh sekali rumah sakit disini, sial" batinku

Sesampainya di rumah sakit
"Susteeer, dokteeer tolong aku.. segeraaa ! kalau tidak akan ku tutup rumah sakit ini" teriakku

Ada 2 orang suster menghampiriku
"Cepat layani aku tak perlu khawatir tentang administrasi, akan ku urus ketika kalian melayaniku dengan baik, cepat...." perintahku pada kedua suster itu

Suster langsung mengambil tempat tidur dorong dan infusan, lalu aku segera menaruhnya di atas tempat tidur.
"Bertahanlah rayna" kataku

Rayna langsung di bawa ke IGD dan di tangani dokter sekitar 2 orang. salah satu dokterpun keluar. Aku segera menghampiri dokter tersebut dan aku di bawa ke ruangannya
"Silahkan duduk" kata dokter

Aku perhatikan nama Rizal di Sneli dokter tersebut. Aku pun duduk.
"Anda keluarga pasien?" Tanyanya
"Tak perlu tahu saya keluarganya atau bukan, Rayna kenapa?" Tanyaku balik

"Sabar pak, kondisi rayna memang kritis karena adanya pendarahan disekitar pembuluh darah kepalanya namun dalam beberapa minggu rayna bisa terbangun dari masa kritisnya. Boleh saya tau kejadian rayna ini seperti apa?" Tanya dokter

"Saya tak tahu dengan jelas. ketika saya masuk ke kamarnya, dia sudah tergeletak di lantai kamar mandi" jawabku
"Kami akan melakukan semampu kami, hanya doa bapak yang bisa membuat rayna sembuh total" kata dokter
"Saya akan melakukan apa saja, saya akan membayar berapa saja asalkan rayna sembuh" ucapku

"Kami akan berusaha yang terbaik" ucap dokter
"Baiklah dok, saya akan urus semua administrasinya" kataku
"Ok, silahkan ke meja receptionist pak" kata dokter
"Baik terimakasih dok, saya permisi" kataku

Aku melangkah keluar untuk menyelesaikan administrasi di rumah sakit ini, setelah selesai semuannya aku menunggu rayna di luar dengan penuh rasa penyesalan. Andai saja aku membiarkan dia pulang ke rumahnya pasti kejadian ini tak terjadi, Aku menyesal sekali tuhan.

Aku memejamkan mataku yang tak kuat hingga ku menangis memikirkannya. Aku berjanji tuhan, aku akan selalu menjaga, mencintai, menyayangi rayna selamanya jika kau menyembuhkan dirinya tuhan.

Aku berdoa hanya padamu. Setelah aku berdoa turun hujan yang cukup lebat, ternyata kamu orang baik rayna. Ketika kamu sakit langitpun sedih melihatmu seperti ini. Ketika aku sedang termenung, aku terdengar ada suara orang yang memanggilku, ketika ku toreh ke belakang

Huaaaaaa, aku terkejut luar biasa. Aku melihat sosok rayna disana. Aku menghampirinya
"Eh rayna, syukurlah kamu sudah sadar tapi mengapa kamu menangis?" Tanyaku
"Hiks hiks hiks, tak ada keluargaku yang datang" tangisnya
"Maafkankah aku rayna, aku tak tau keluargamu" ucapku

"Ayahku, ibuku ada di rumah. Jalan merpati no. 23, kelurahan Bunga kenanga" ucapnya kembali
" Baiklah aku akan kesana mengantaekan kekuargamu kesini" kataku
"Seriuskah kau mau bantu aku?" Tanyanya dengan sumringah

"Ya serius, tunggu disini" katanya
Rayna pun menganggukkan kepala seraya mengiyakan. Aku langsung pamitan ke rayna dan bergegas pergi untuk menjemput kedua orangtua rayna.

Sesampainya disana, aku melihat seorang laki-laki paruh baya mungkin sekitar 45 tahunan. Aku turun dari mobilku dan menghampiri seorang laki-laki itu.

"Permisi pak, apa benar ini jalan merpati no. 23?" Tanyaku
"Betul sekali, anda ingin mencari siapa?" Tanyanya kembali
"Aku ingin bertemu dengan Mr. Alex pak" jawabku
"Mr. Alex? Kau mencari diriku? Ada perlu apa?" Tanyanya sambil mempersilahkan duduk

"Maaf sebelumnya, nama saya Richard Alano Gabriel. Saya datang kemari ingin menyampaikam sesuatu yang sangat penting untuk keluarga bapak, apa bapak memiliki putri?" Tukasku
"Ya saya punya seorang putri, namanya adalah Rayna Alexandra. Memangnya apa urusannya dengan putriku" jawabnya kesal
"Dengan segala hormat dan kemurahan hati, maaf lagi pa. Anak bapak dirawat di Lavender Hospital dekat dengan Melayu Hotel" kataku
"Apaaa? Ada apa dengan putriku?" Panik Mr. ALex

Bagaimana kelanjutan ceritanya.

#Tbc

RINDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang