The Fault (Chapter 16)

2.8K 341 26
                                    

     Sejak dirinya melihat berita mengenai Sehun dan Soomi. Hingga malam berganti pagi, Yoona tak juga menutup mata. Diintipnya langit dari sela gorden kamarnya di butik. Masih sangat gelap dengan jarum jam yang sudah menunjuk pukul 1 pagi. Keadaan butiknya sudah sangat senyap, Tanpa karyawannya dan juga kedua adiknya. Pada detik itu, Dengan sorot mata sayunya. Dia amati jemarinya. Celah jemarinya terasa kosong. Ingin rasanya digenggam pria itu. Memikirkan itu membuatnya kembali teringat pada foto-foto itu, Dimana Sehun tengah menggenggam erat tangan Soomi. Tubuh Yoona seketika meremang. Kesal bercampur kecewa membuatnya tak bisa tenang. Ia pun memilih bangkit dari kasurnya.

     Entah apa yang tengah ia pikirkan. Berdiri dihadapan lemari pakaian sampai selama itu. Wajahnya yang tanpa ekspresi tak bisa terbaca. Renungan lamanya akhirnya berakhir. Dengan santai meraih ponsel dan juga dompetnya, Tanpa tas yang memang tak pernah nyaman ia gunakan. Tapi ada yang berbeda darinya. Tidak, Bukan berbeda. Hanya terlihat berbeda dengan dirinya yang diketahui sudah banyak berubah. Terutama mengenai pakaian. Ya, Yoona kembali mengenakan pakaian seksi nan ketat miliknya.

     Wajah polosnya yang jarang dipoles kini penuh dengan polesan. Bibirnya merah merekah. Matanya tergaris tegas dengan bulu matanya yang tampak sangat lentik dan tebal. Alisnya tak lagi lurus, Polesannya kini bak artis hollywood. Jelas sekali bahwa udara sudah sangat menusuk. Dengan hanya menggunakan dress selutut tak bertangan seperti itu tentu akan membuatnya menggigil. Pakaiannya merah mentereng sama dengan bibirnya. Ditambah rambut blondenya, Heels 12cm, Dan raut datarnya yang liar. Yoona tampak sangat berbeda. Keluar dari butik lalu masuk kedalam mobilnya. Setelah itu melesat pergi entah kemana.

--

     Tersadar dalam tidurnya. Ia amati tubuhnya yang meringkuk di atas sofa. Tanpa selimut yang akhirnya membangunkannya karena kedinginan. Matanya langsung menoleh ke arah tempat tidur, Dimana Soomi tengah berbaring disana. Dengan jarum infus, Selang oksigen dan perban tebal yang membalut lengan kanannya. Sehun langkahkan kakinya mendekati tubuh itu. Diraihnya tangan itu yang terbalut perban. Ia menyesali itu. Jika saja ia tidak meninggalkan Soomi di depan apartemennya, Gadis itu pasti tidak akan melakukan hal gila itu. Menyayat tangannya dengan pisau lipat yang ternyata ia bawa didalam tasnya.


<<Flashback

     "Aku masih mencintaimu.." Dapat Sehun rasakan kesungguhan di tiap kata yang Soomi ucapkan.
     "Tapi aku tidak." Tangkas Sehun. Soomi menatapnya sendu yang sedetik kemudian meneteskan airmata.
     "Apa karena gadis itu?" Tebaknya diiringi isak tangisnya.
     "Ya." Sahut Sehun penuh kesungguhan.
     "Kalian sungguh berpacaran? Kau mencintainya?" Airmata semakin membanjiri wajahnya.
     "Sangat mencintainya." Sungut Sehun yang akhirnya membuat Soomi tak lagi berkata. Gadis itu bangkit dari duduknya. Berdiri menghadapnya.
     "Baiklah. Jika kau tak mencintaiku lagi. Sepertinya tak ada lagi alasanku untuk tetap hidup. Lebih baik aku akhiri saja hidup ini." Melangkah melewati Sehun lalu menghilang dari balik pintu apartemen itu. Sehun menghela nafas dengan bimbang. Ia merasa serba salah. Ingin mengejar gadis itu, Tapi kakinya tak juga bergerak. Disamping itu juga ia tengah memikirkan Yoona yang pastinya akan sangat marah padanya. Sehun mondar mandi di sana beberapa detik. Kakinya menapak keras dengan penuh kerisauan. Tidak tahu, Dia juga merasa aneh. Dirinya mendadak gelisah seperti itu. Terlalu menyesakkan. Ia langsung berlari kedalam kamar. Meraih ponsel, Dompet dan jaketnya. Dengan penuh kegelisahaan Sehun keluar dari apartemennya.

Dugg!

     Matanya melotot menatap itu. Darah keluar dengan semangat dari lengan kanan gadis itu. Luka sayatan itu terlihat jelas oleh Sehun. Tidak hanya satu, Tapi ada tiga sayatan di tangan itu. Sehun frustasi dan mendadak kebingungan. Di tutupnya luka itu, Darah malah menyemburnya, Semakin banyak darah keluar hingga membuat tubuh Soomi ikut ternodai darahnya sendiri, Tidak hanya Soomi, Tubuh Sehun juga bersimbah darah. Masih sangat shock, Sehun gendong tubuh itu lalu berlari kencang menuju lift. Menunggu penuh penyesalan didalam lift.

The Fault (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang