Jaring laba-laba, sisa remah roti, dan ruang tamu.
Serta isyarat matamu di antara gerah, gundah, resah, dan gelisah.Ku eja hingga esok.
Detak jantung yang terasa di belakang kepala,
Hingga terdengar di telinga.
Deru nafas yang memburu di ubun-ubun, serta bantalan lengan di pipi.
Juga selimut, kita, berdua.Kepalamu sekeras batu, hatimu beku. Setahuku.
Tapi dapatkah sekiranya.
Jangan dekap aku lebih erat.
Agar mimpi tentangmu tak lagi kabur, gugur, dan hancur lebur.