Seumur hidup sekalipun Hani gak pernah di suruh ngelakuin pekerjaan rumah apapun. Maklum dia anak tunggal yg dia tau kalo lapar ya tinggal makan pengen shopping tinggal minta orang tua pokoknya hidupnya sangat terjamin lah. Sekarang setelah menikah bukannya dimanja-manja malah terus-terusan di siksa. Tadi setelah Aiman bisa keluar dari kamar mandi dia langsung menarik tangan Hani sampai ke halaman depan."Pak pri. Tolong ambilkan air buat cuci mobil"
"Iya mas"
"Ngapain sih lo nyeret gue kesini! Udah ah gue mau masuk!"
"Eh-eh mau kemana lo" Aiman mencekal tangan Hani tidak membiarkan dia pergi."Ini mas airnya" pak pri datang membawa ember penuh busa dan spons
"Makasih pak. Udah pak pri nongkrong aja di depan sama satpam"
"Yaudah mas. Permisi"
"Lo mau ngapain sih. Lepasin gue gak gue gigit nih!"
Hani bersiap mengigit tangan Aiman tapi Aiman dengan gesit menghindar."Cuci mobil gue sekarang!"
"Enak aja emang gue babu lo!" Hani tentu menolaknya dengan kasar dan sudah berjalan masuk kedalam sebelum kerah belakang bajunya di seret dengan kuat membuat dia berjalan mundur dengan langkah terseok.
"Lo mau cuci mobil atau duit di kredit lo gue blokir"
"Hahaha becanda lo gak lucu" Hani baru saja berbalik dan terdiam saat Aiman membalas perkataannya.
"Lo lupa setelah kita nikah.. Amit-amit.. Semua kartu kredit dan seluruh uang lo gue yg pegang" kata Aiman sombong
Hani mengingat kemarin ibunya bilang kalo seluruh keuangannya di serahkan ke Aiman karna dia sudah jadi suaminya trus maksutnya sekarang dia hidup tanpa sepeser uang pun. Brengsek!
"Kalo gitu berikan duitnya. Dimana-mana yg pegang uang itu istri"
"Trus biar lo bisa shopping ketawa ketiwi kesana kesini gitu? Sorry gue gak akan kasih duit walaupun cuma 100 rupiah. Ngerti!"
Hani menggepalkan tangannya menahan amarah. Berdebat dengan mahluk macam Aiman itu sangat menguras tenaga dan emosi.
"Cuciin mobil gue cepet! Pokoknya ntar gue balik kesini mobil gue harus bersih" lalu dia berlalu sambil bersiul sok asik padahal di telinga Hani itu seperti suara anak ayam. Berisik!!
Tiba-tiba ada ide busuk yg melintas di otak Hani. "Okelah gue bakal ber.si.hin mobil sampai ber.sih tak tersisa" dia tersenyum miring dengan tangan yg dilipat di dada.
Aiman tersenyum sinis sekarang dia tau bagaimana menaklukkan istri sialannya. Merasa ini akan seru bila ia bisa terus-terusan menjahili Hani sampai dia menyerah dan menggugat cerai Aiman.
Saat memasuki kamar mandi di kamarnya ia melihat kuncinya masih ada di pintu, segera ia menyimpan kunci itu di saku celananya. Bila mengingat kejadian tadi dia jadi kesal sendiri. Untung Aiman ini lelaki pandai dia tau bagaimana mengutak atik pintu yg terkunci dari luar. Lagian Hani itu cewek bodoh meninggalkan kuncinya terjatuh di lantai dekat pintu. Benar-benar bodoh.
Segera ia mandi dan turun ke bawah, hari ini dia ingin nongkrong bareng teman-temannya sampai malam. Masa bodoh dengan pernikahan toh bentar lagi juga bakal cerai pikirnya.
"HANII LO APAIN MOBIL GUE!!"
"Lagi di bersihin lah. Lo gak liat apa!"
Bagaimana tidak emosi bila yg di maksut dengan bersihin adalah ban mobil yg sudah di copot semua dan lagi dia mengelap kaca mobil dengan lumpur. Bayangkan lumpur sebenarnya otak sialan itu terbuat dari apa! Dan ia darimana bisa mendapatkan lumpur itu!.
KAMU SEDANG MEMBACA
PASUTRI
Genç Kız EdebiyatıPernikahan seperti nano nano yg manis asem asin rame rasanya. Korban perjodohan!! Happy or sad ending???