Pregnant?

2.2K 171 5
                                    

Sudah dua minggu ini Eun dan Soon Deok tinggal di Tamra.
Setelah pengakuan mereka malam itu, hubungan kedua nya semakin kuat. Eun tidak bisa pergi jauh dari Soon Deok barang sedikit pun.
Ia kerap menyuruh Soon Deok untuk menemaninya di toko.

Alasannya, agar Soon Deok tidak dekat-dekat dengan Taeyong yang sepertinya berusaha mendekati sang istri.

Tapi, karena Soon Deok sore ini memaksa Eun agar memperbolehkan dirinya mengajarkan bela diri kepada Anak-anak di Tamra. Akhirnya Soon Deok diizinkan oleh Eun dengan berat hati.

"Ingat, jangan dekat-dekat dengan Taeyong? Atau aku tidak akan membiarkan mu keluar rumah, Arrachi?" Ancam Eun dengan serius.
Dengan cepat dan wajah berbinar Soon Deok keluar dari toko Eun dan pergi menuju lapangan latihannya.

Ia mengajarkan setiap anak gerakan baru. Bahkan anak-anak itu dengan cepat mempelajari nya. Ia duduk dibawah pohon sambil menatap anak-anak itu berlatih. Alangkah menyenangkan jika ia juga bisa mengajarkan bela diri kepada anaknya nanti.

Ia melamun hingga tidak sadar jika Eun telah duduk disampingnya.

"Apa yang kau lamunkan, eoh? Kau tampak sangat bahagia." Ucap Eun dengan senyuman membuat Soon Deok bangun dari lamunan nya.
"Bukan apa-apa, Yang Mulia. Apa toko mu sudah tutup?" Tanya Soon Deok mengalihkan pembicaraan mereka berdua.

"Ya, aku menutup toko ku lebih cepat hari ini. Aku merasa senang melihat mimpi ku menjadi kenyataan." Gumam Eun sambil menerawang. Ia kemudian tersenyum kecil dengan kata-katanya sendiri.
Ia tidak menyangka jika mimpinya sedari kecil dapat terwujud.
Tak ada yang ia butuhkan sekarang.
Ini semua sudah lebih dari cukup.
Asalkan Soon Deok selalu bersamanya.

"Kepala ku sangat pusing, Yang Mulia.
Bisakah kita masuk kerumah sekarang? Aku akan menyuruh anak-anak ini pulang." Ujar Soon Deok tiba-tiba saja sambil memijat pelipisnya yang terasa sangat sakit.
Eun yang melihat itu segera membantu Soon Deok untuk berdiri.
Ia dan Soon Deok sudah ada di dalam rumah.

Kakek Goman yang baru saja pulang dari kebun merasa khawatir dengan keadaan Soon Deok yang tampak sangat kelelahan itu.

Eun membaringkan Soon Deok di atas tempat tidur dan menyelimuti tubuh Soon Deok dengan selimut.
Ia menatap wajah Soon Deok yang sedang memejamkan matanya untuk segera tertidur, tapi tiba-tiba saja Soon Deok terbangun dan memegangi mulutnya menahan sesuatu yang akan keluar.
Soon Deok dengan cepat berlari ke luar dan Eun mengikuti nya dari belakang. Tampak sekali jika Eun sangat cemas dengan keadaan Soon Deok seperti ini.
Ia memberikan segelas air putih kepada Soon Deok agar mual nya mereda.

"Kau baik-baik saja? Apa kau sedang tidak sehat? Aish... Kenapa tadi aku membiarkan mu pergi keluar? Keadaan mu jadi begini kan." Racau Eun tiada henti-hentinya berbicara.
"Gwenchana, Yang Mulia. Aku hanya sedikit mual saja." Soon Deok memberikan senyuman kepada Eun agar tidak terlalu khawatir, tapi dugaanya salah. Eun malah bertambah cerewet lagi.

"Sudah kukatakan. Jangan kemana-mana tapi kau tetap memaksa.
Kau tau aku sangat mengkhawatirkan mu, Deok-ah? Kenapa kau malah mengatakan jika kau baik-baik saja?
Kau bahkan tadi mual terus seperti itu? Kau bilang itu baik-baik saja?"
Omel Eun masih belum berhenti juga.
Soon Deok memutar matanya bosan san kesal. Yang sebenarnya perempuan disini siapa? Kenapa Eun lebih cerewet darinya?

"Deok-ah, Biarkan saja. Apa dia memang seperti itu? Cerewet sekali."
Ejek Kakek Goman kepada Eun yang kini menatap kakek Goman dengan tatapan kesalnya.
"Tentu saja aku cerewet. Istri ku sedang sakit seperti ini. Dia terlalu keras kepala sehingga tidak mau mendengarkan ku, Kakek!" Eun mencoba membela diri. Ia menatap Kakek Goman dengan wajah super duper kesalnya dan itu terkesan imut dimata kakek Goman.

"Aigoo... Kau imut sekali, Eun-ah. Aku seperti ingin memeluk mu saja." Kakek Goman mencubit pipi Eun gemas dibalas tatapan tajam dari sang pemilik pipi. Ia tidak terima dikatakan imut oleh kakek Goman. Bagaimana pun ia seorang namja!

Wang Eun & Soon Deok #MS2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang