10 tahun kemudian...
"Abeoji! Eomma!" Panggil seorang anak mengedarkan pandangannya di sekitar taman bunga.
Tapi ia tidak bisa menemukan kedua orang tuanya disana. Ini aneh biasanya kedua orang tuanya selalu menghabiskan waktu di taman bunga ini sekedar bercerita atau pun menanam bunga yang indah disini bersama-sama."Apa mereka ada dikamar? Ah aku akan segera kesana saja." Kemudian bocah berumur kurang lebih sepuluh tahun itu segera berlari menuju kediaman Pangeran ke-10
"Yang Mulia! Kau lah yang salah! Kenapa kau meletakkan vas itu disana! Vas itu kan pemberian Ayahku!" Teriak Soon Deok sambil menunjuk pecahan vas yang terjatuh.
"Itu bukan salahku! Kau lah yang salah karena tidak memperhatikan jalan!" Bela Eun mencoba melawan semua tuduhan Soon Deok padanya.
"Berhenti! Kalian berdua sangat kekanakan sekali!" Bentak seorang anak lelaki sambil menjauhkan kedua orang tuanya.
"Jun-ah. Eomma mu lah yang salah!
Dia tidak memperhatikan jalannya!"
Ucap Eun tidak terima saat anak sulungnya mengatakan jika dia sangat kekanakan."Abeoji! Jangan memarahi Eomma.
Eomma tidak salah. Abeoji lah yang salah." Jun membela sang ibu membuat Soon Deok memeluk anaknya itu sayang."Sekarang minta maaflah kepada Eomma. Atau aku tidak akan berbicara pada Abeoji lagi!" Ancam Jun membuat Eun membelalakkan matanya.
Ia harus bagaimana sekarang?
Haruskah ia meminta maaf?"Baiklah. Maafkan aku." Ucapnya tidak sepenuh hati. Jun menatap Ayahnya itu tajam saat mendengar jika Eun tidak mengatakannya dengan sepenuh hati.
"Yang tulus, Abeoji." Jun memperingati. Eun menarik nafas sebentar dan tersenyum manis.
"Maafkan aku, Soon Deok-ah." Eun mengatakan itu dengan tulus.
Jun yang mendengar itu melebarkan senyumnya."Eomma? Apa kau memaafkan Abeoji?"
"Ya, Eomma memaafkannya."
"Oh ya Eomma. Ayo kita segera ketempat latihan. Ajari aku menggunakan pedang yang baik. Sampai sekarang aku masih belum bisa menguasai nya." Ajak Jun menarik tangan Soon Deok menuju ketempat latihan mereka seperti biasa.
Eun mengikuti mereka dari belakang.
"Abeoji! Ayo kesini! Ajari aku cara membuat boneka kelinci dari handuk ini. Aku ingin membuatnya untuk Shin-ah." Seorang anak perempuan memanggil Eun agar ikut bergabung bersama mereka.
Eun tersenyum melihat anak-anak nya yang memanggilnya.
"Baiklah. Mana handuknya?" Tanya Eun mengulurkan tangannya untuk meminta handuk putih yang ada ditangan anak perempuan nya itu.
"Ini. Lalu bagaimana caranya Abeoji? Aku sudah mencobanya tapi selalu gagal." Rajuk Eunji anak perempuan Eun yang wajahnya sangat mirip dengan Soon Deok.
"Ah pantas saja kau selalu gagal Eunji-ah. Kau melipat bagian ini dengan tidak benar. Sini Abeoji tunjukkan."
Eun mengajarkan cara melipat handuk itu hingga menjadi boneka kelinci yang lucu. Ia jadi teringat saat ia membuatkan ini untuk Soon Deok dulu."Eoh? Shin? Kau tidak ikut mempelajarinya?" Tanya Eun bingung melihat anak laki-lakinya yang lain tidak ikut membuat boneka kelinci.
"Aku tidak mau membuatnya. Itu hanya bisa dilakukan oleh perempuan saja. Lebih baik aku ikut berlatih pedang dengan Hyungnim dan Eomma." Shin kemudian meninggalkan Eun dan Eunji berdua.
Eun sedikit kesal saat Shin mengatakan jika yang bisa membuat boneka kelinci hanya perempuan saja."Dimana Hana? Apa kau melihatnya?"
Tanya Eun saat ia tidak melihat dimana keberadaan anaknya yang satu itu."Dia sedang bermain dengan Seol."
Jawab singkat Eunji. Ia masih terlihat sibuk melipat handuk itu hingga berbentuk kelinci.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wang Eun & Soon Deok #MS2
RomanceWarning! cerita ini bukan bermaksud untuk mengubah sejarah atau budaya mana pun. Ini hanya cerita fiksi semata. Untuk menghibur pembaca. *BEBERAPA PART DI PRIVATE JADI HARAP UNTUK MEMFOLLOW SAYA DULU UNTUK MEMBACA KESELURUHAN CERITA* _______________...