teks 2

146 3 0
                                    

"yuk sayang" ajak mama ana pada bela

"siaap mama" kata bela sambil berjalan kearah mamanya tercinta

yhap seperti yang telah dijanjikan tadi pagi
sekarang bela dan mama ana akan jalan jalan ke mal
bela sangat patuh pada perintah mamanya yang super cantik ini
ya walaupun masih cantikan bela sih heheheh

" yaampun sayang kok kamu kaya gembel gini sih,,  udah celana robek robek kaya di gigit tikus,   cuma pake tenktop sama kemeja,,  kamu mau tawuran hah, yang feminim dong jadi cewe... pake dres kek," kata mama ana sebal dengan pakaian yang dipakai putrinya itu

ia selalu sebal dengan pakaian yang dipakai anaknya
bela belum bisa merubah cara nya berpakaian, 
sungguh bertolak belaka dengan apa yang dipakai oleh mamanya

"ish mama apaan sih, aku tu ngga suka pake rok mama,,  ribet,  kalau pake celana kan bebas gerak" kata bela membela diri sendiri,

ia tau kalau mamanya akan protes dengan apa yang ia kenakan,  telinga bela sudah kebal dengan cacian dan bulyan mamanya

" atau jangan jangan pakaian yang ada dilemari kamu modelannya kaya gini semua ya" tanya mama ana sambil berkacak pinggang, ia memicingkan matanya mengarah tajam kearah bela

"emang," jawab bela santai sambil memainkan ponselnya

"yaampun sayang,  kamu malu maluin keluarga fernando aja sih, pokoknya mama gak mau tau sesampainya kita di mol mama mau beliin kamu dres yang banyak" kata mama ana

"serah mama " kata bela yang lalu pergi kearah mobil meninggalkan mamanya
mama ana hanya bisa menggelengkan kepalanya,  seakan akan ia tengah asik menikmati musik dangdut
ia tak tau lagi dengn tingkah bela
yang bertolak belakang dengaannya

~•~

mama ana dan bela pergi
kini papa nando dan devan
tengah asik bermain ps di kamar devan.

yhap kamar devan sangat luas
ia mempunyai banyak peralatan ps yang canggih lengkap serta kaset kaset ps terbaru

"papa bakalan lama kan di sini nya?" tanya devan pada papanya yang sedang asik memainkan stik ps , tanpa menoleh sedikitpun pada papanya

"cuma 2 hari,  abis itu papa sama mama mau ke german" kata papa nando

"o azalah"

terlihat raut wajah kecewa dari devan
memang tak bisa di pungkiri
orang tua mereka memang super sibuk
kini devan hanya bisa menerima jawabab dari papanya dengan pasrah,  toh jika nanti ia bergeming malah akan merusak mood keluarga nya

"kamu jangan gitu dong. mama sama papa itukan kerja. buat kalian juga... biar kalian seneng" kata nando
ia men pause game dan menghadap ke arah anak laki lakinya itu

nando tau ia da istrinya bekerja tanpa henti sehingga mereka terkesan seperti menelantarkan devan dan bela

"devan ngerti kok pa,  devan gak papa kalo papa kerja,  toh itu juga buat aku sama bela kan,  lagi pula devan juga mau makasih banget sama papa dan mama yang udah ngluangin waktu kalian buat nengok kita,,  ya walaupun cuma 2 hari. tapi itu udah buat aku sama bela seneng" ucap devan panjang lebar

nando dan devan kini berpelukan
nando tak menyangka kalau anak laki lakinya kini tumbuh sebagai seorang pria yang bijak

"udah ah pa pelukannya,  bikin suasana sedih aja" kata devan sembari melepas pelukannya

nando hanya tersenyum melihat kelihaian anak nya dalam berbicara
fikiran yang jernih,  dan nando yakin bahwa anaknya itu nanti akan menjadi orang yang sukses

you mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang