teks 24

61 2 0
                                    

BRAK

"apa yang sudah kamu lakukan terhadap bela" tanya pak hamzah selaku kepsek

"ma-maaf kan saya pak" ucap vania yang masih gugup

ia nampak gugup bila berhadapan langsung dengan pak hamzah
kepsek yang sangat tegas
serta tak main main bila ada murid yang melanggar aturan
apalagi ini masalah pembulian

di tambah lagi gebrakan dari kakak kelasnya yaitu devan
devano fardhan fernando
cowok cool sekaligus salah satu most wanted di sekolah seangkatan 12

dan fakta yang baru di ketahuinya adalah
devan kakak dari bela
cewe yang baru kemaren ia tampar

tak pernah ia melihat devan marah kepada siapapun
tapi ini pada dirinya
ia habis di bentak habis oleh devan
yang rasa takut itu masih ada di dirinya

kini di ruang ruangan itu hanya ada pak hamzah dan vania cs
karena tadi bela sudah di intrograsi oleh pak hamzah dan sekarang ia sudah pulang

vania melihat ke arah dua teman nya
tapi di Lihatnya stevani dan dera yang hanya biasa biasa saja
bahkan sangat tenang,  sambil sesekali memainkan kuku
tak takut sedikit pun
bahkan cuek dengan suasana yang menegangkan seperti ini

"pak,  sebenarnya bukan saya saja yang salah, tapi stevi dan dera juga,,,,  mereka juga menampar bela pak" ucap vania yang memberanikan dirinya

stevi dan dera langsung menoleh ke arah vania
dan setelah itu ke arah pak hamzah

"kita emang nampar bela pak,  tapi ini juga karena vania yang nyuruh" ucap stevi membenarkan

"dan kalo kita gak ngakuin apa yang vania minta,  vania bakalan nyiksa kita pak" lanjut dera sambil sesekali menoleh ke arah vania

vania tercengang,  ia kaget dengan jawaban teman temannya itu
ia bahkan tak pernah menyiksa teman temannya apalagi mengancam
itu tidak pernah sekalipun

"hah,,  kapan gue ngancem kalian g---" ucapan vania terhenti ketik pak hamzah angkat bicara lagi

"benar itu vania.." tanya pak hamzah

"enggak pak,  itu semua gak bener..  saya gak pernah an----" lagi lagi ucapan vania terpotong

"orang ngaku penjara penuh kaleee,,,,  udah mendingan lo ngaku aja,  kalo lo ngancem kita kan..  ck,,  dia emang munafik pak jadi orang" ucap dera dengan senyum liciknya

"iya pak,,,  vania itu orangnya suka ngebuli,    dia emang benci banget sama bela pak.  bahkan sudah banyak adek kelas maupun seangkatan yang di buli sama dia pak" sambung stevi

"jadi selama ini kamu suka membuli vania" tanya pak hamzah

vania semakin kikuk di buatnya
jantungnya seakan maraton
kecemasan menyetubuhi nya kini

"sa-saya,  -an. bisa jelaskan pak" ucap vania semakin terbata bata

"jelasin apa ha,,  emang lo punya bukti,  emang ada sanksi hm" ucap stevi sambil mengangkat satu alisnya

vania tampak bungkam
ia semakin tersudut oleh lontaran kata stevani

bukti
sanksi
yha,,  ada

"ada pak,,,  kevin,,,  dia melihat pak" ucap vania

stevi dan dera terkejut
mereka menoleh ke arah vania
sedangkan vania bisa tersenyum sekarang
merasakan satu bebannya hilang

pak hamzah lalu memanggil bu vivi lewat komunikasi untuk memanggil kevin

tak lama kemudian pintu di ketuk dan muncullah kevin dari balik pintu dengan wajah santai namun cool

kevin berjalan ke arah meja pak hamzah
dilihatnya vania cs sedang duduk di ketiga kursi

kevin menatap pak hamzah dingin
pak hamzah mengela nafas ringan
ia sudah faham betul dengan sifat dingin kevin pada semua orang

"kevin,  bapak ingin bertanya,,,  apakah waktu vania membuli bela,  kamu berada di sana" tanya pak hamzah
yang di balas dengan anggukan

ketika pak hamzah ingin bertanya lagi
kevin menyela

"saya hanya melihat vania yang akan menampar bela" ucap kevin singkat dan langsung di mengerti oleh pak hamzah

"kev ta----"

"diam vania,  saya tidak bicara dengan kamu" sela pak hamzah

"tapi pa---"

"diam" selanya lagi

"saya hanya mencekal tangan vania yang akan menampar bela" ucap kevin datar

vania kaget dengan penuturan kevin

"hanya itu" tanya pak hamzah

"mungkin" ucap kevin

"baiklah kevin sekarang kamu bisa kembali ketempat" ucap pak hamzah mempersilahkan
kevin pun berbalik dan hilang di balik pintu

dan sekarang pak hamzah menatap vania

"saya sudah memutuskan bahwa kamu vania di skors selama 2 minggu,  dan untuk kalian berdua selama 5 hari" keputusan pak hamzah yang ia berikan kepada ke tiganya

"tapi pak,  kenapa saya lebih lama" tanya vania yang tidak terima

"karena kamu otak di balik ini semua...  dan saya tahu bahwa 1 minggu yang lalu kamu habis membuli tifani anak kelas 10 kan" ucap pak hamzah

vania tersengang ,
bagaimana kepala sekolahnya bisa tahu bahwa satu minggu yang lalu ia habis membuli adik kelasnya

"sekarang kalian keluar dari ruangan saya , dan khusuanya untuk kamu vania
kmu tidak boleh pergi keacara dansa pesta sekolah" perintah pak hamzah

"tap---"

"tidak ada tapi tapian keluar kalian sekarang" ucap pak hamzah tegas.
vania cs lalu melangkah keluar dari ruangan kepsek

skip kelas

kringgggggggg

"ibu cukupkan untuk pelajaran hari ini, semoga bermanfaat,  dan selamat siang" ucap bu ruri. guru bahasa inggris

"siangggg buuuuuu" ucap semua murid

pelajaran telah usai
vania dera dan stevi hari ini tidak dipernolehkan masuk kelas dan mengikuti pelajaran
sehabis dari ruangan kepsek tadi
mereka langsung pulang

caca dan jovita berada di kelas
mereka
mereka tengah membereskan buku

"gue seneng banget deh ca,  ngliat vania cs di gebrek sama kak devan dkk,  kaya tadi...  langka bnget tau gak" ucap jovita sambil tersenyum ke arah caca

"apalagi gue,,  dan gue yakin ni ya,   mereka pasti di skor.. terus gak boleh pergi ke pesta deh sama pak hamzah" ucap caca

"iya,,  atau gak..  mereka di DO aja,  biar kapok,,  ya gak" usul jovita yang dietujui oleh caca

you mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang