teks 3

101 3 0
                                    


"tungguin gue,,,,,,"  bruk
"awwwwww" bela jatuh, kakinya keseleo,  ia memang tak biasa menggunakan sepatu ber hak tinggi,  ia terjatuh tersengkur kedepan
sehingga menyebabkan lututnya berdarah

kevin yang melihat itu lalu menghampiri bela
ia berjongkok di hadapan bela dan bertumpu pada satu kaki

"lo nggak papa? " tanya kevin

" gapapa gapapa sakit begok " kata bela sambil meringis menahan sakitnya
ia memegangi pergelangan kaki nya yang nampak sakit kebiruan

kevin lalu membantu bela untuk berdiri, namun nihil
kaki bela seperti tak merespon
akhirnya bela kembali jatuh ketanah

"aww,  lo niat bantuin gue nggak sih sakit tau" protes bela

kevin lalu menggendong tubuh bela ala bridal style
ia menggendong bela menuju kamarnya
bela meronta ronta di gendongan kevin ia minta diturunkan
namun apa daya tenaga kevin memang lebih kuat

"kevin turunin gue , lo mau bawa gue kemana hah,,  turinin gue ngga" kata bela sambil memukul dada bidang kevin

"bawel lo" kata kevin tanpa melihat kearah bela

bela mendongak melihat kevin
melihat wajah kevin dari dekat
ia bisa merasakan aroma mint dari nafas kevin serta maskulin dari tubuh kevin
aroma yang membuatnya terasa nyaman

"kalo dilihat lihat kevin ganteng juga" batin bela

"ekhem" deheman kevin membuat bela sadar
bela mengerjapkan matanya berkali kali ia sadar aksinya menatap kevin tadi tertangkap basah oleh sang pemilik wajah
kini jantung bela berdetak lebih cepat 100 kali lipat dari biasanya

sesampainya dikamar,  kevin lalu membuka pintu dan menutup dengan kaki nya
semakin terkejut bela dibuatnya

" hah kevin,  lo ngapain bawa gue kekamar,  lo mau apain gue,,
pasti lo mau macem macem kan,  kevin turunin gue,  turunin gue
gue masih mau perawan, turunin gue kevinnnnn " kata bela yang terus meronta ronta minta di turunkan

kevin lalu mendudukan bela di karpet berbulu
ia lalu membuka sepatu dan kemeja yang ia pakai
dan sekarang hanya menyisakan kaos hitam polos dan celana hitam

"aaaaaaa kevin lo mau ngapain,,  ngapain lo buka pakaian lo" kata bela sambil menutup matanya dengan kedua tangannya

bela kaget dengan aksi kevin yang tampak sedikit vulgar di matanya
apalagi ia membuka pakaian
di depan seorang perempuan
yaaa walaupun kevin hanya membuka kemejanya

"mesum mulu fikirannya,  gue mau obatin kaki lo" kata kevin sambil berjalaan menuju kearah bela dengan membawa kotak p3k yang ada dikamarnya

" ya maaf gue kira lo mau macem macem" kata bela

"selonjorin kaki lo" perintah kevin
sebelum bela menselonjorkan kaki nya kevin mengambil bantal untuk memutupi paha bela

"tutupin paha lo" perintah kevin lagi sambil memberikan bantal pada bela

bela tak menolak,  bela mengambil bantal itu
bela lalu menselonjorkan kakinya dan menutupi pahanya dengan bantal yang di berikan kevin tadi

kevin duduk bersila disamping bela
ia semakin mendekat
sehingga kini bela dapat merasakan wangi maskulin dari  kevin
wangi yang benar benar membuat nyaman para gadis

bela lalu memejamkan matanya menikmati aroma yang membuatnya sangat nyaman
tapi setelah obat merah itu terkena kulitnya yang terluka ia meringis kesakitan

"awww,,  sakit pelan pelan" kata bela lembut

"bawel lo,, " kata kevin
kevin lalu memasangkan kapas ke kaki bela dan selesai

"udah"

"thanks"  ucap bela yang jarang sekali ia katakan

"gue mau pulang" pinta bela
kevin yang tadinya asik dengan ponselnya kini ia melihat kearah bela

kevin lalu betdiri membungkuk
dan diangkat bahu bela
kevin membantu bela untuk berdiri
kevin lalu menatap kaki bela yang putih bersih tak beralas
kevin menatih bela
saat ia sampai didepan pintu kamarnya kevin mengambil sandal yang tempatnya tak juh dari pintu

"pake" kata kevin lalu menyodorkan sandal ke arah bela

"gak ah,  pasti ke gedean" kata bela menolak sandal itu

"lo mau pake sepatu lo" tanya kevin pada bela

jarak antara wajah kevin dan wajah bela hanya satu jengkal
kini jantung bela adu lomba lari
dengan kecepatan penuh
dengan cepat bela mengambil sandal pemberian kevin dan ia jatuh kan kelantai
dipakainya sandal itu
ya sandal kevin memang tampak sangat kebesaran di kaki bela

"tu kan gue bilang juga apa kebesaran" kata bela dongkol

"cepet" kevin mengajak bela untuk keluar kamar

setelah itu kevin dan bela berjalan keluar dengan bela yang di tatih oleh kevin, jalannya pun juga rada pincang
iya kevin seperti memeluk bela dari samping dengan tangan kanannya yang ia lingkarkan di bahu bela
bela juga tak menolak karena kali ini ia memang butuh bantuan

"lhoh,  bela kamu kenapa sayang," tanya mama tania kawatir dan lalu menghampiri kevin dan bela

"tadi bela jatuh tante,,, oiya tante mama mana "  tanya bela

"mama kamu udah pulang sayang"

"hah pulang,," bela terkejut tak percaya
"em,  yaudah tante,  bela pulang dulu ya" pamit bela

tapi sebelum bela mengkah mama tania memanggil kevin
mungkin itu adalah suatu perintah untuk mengantarkan bela pulang

"kevinn" kata mama tania menatap tajam anaknya

"iya,  kevin anterin"kata kevin

saat bela ingin berkata tapi kevin memotongnya

"jangan nolak" bisik kevin tepat di telinga kiri bela
kevin berjalan berdampingan dengan bela

"ishh" dengus bela

kevin dan bela menaiki mobil dan lalu melesat kearah tujuan
di jalan hening seketika
mereka sibuk dengan kegiatan masing masing
kevin fokus menyetir sedangkan bela memainkan ponselnya

"sampe"  kata kevin

"lho,  kok udah sampe
lo tau rumah gue dari mana" tanya bela yang terkejut karena dari tadi ia belum memberi tahu di mana alamat rumahnya

"nyokap"  jawab kevin

"yaudah gue turun,  bye jalang" kata bela sambil membuka pintu mobil

tapi sebelum ia benar benar keluar ..
kevin menahan pergelangan tangan bela
sentak bela pun mengurungkan niatnya untuk kelur dari mobil kevin

"kenap----" bela terkejut karena sekarang wajah kevin dekat dengannya
iya dekat hanya berjarak satu jengkal , satu jengkal kurang malah

lagi lagi bela dapat mencium maskulin dari kevin
jantung nya kini berdegup kencang
memang tak bisa dipungkiri
aditya kevin leonardo itu tampan sangat sangat tampan

"apa gini cara lo ngucapin terima kasih ke gue?" bisik kevin pada bela, sambil menaikan satu alisnya

"jauhin wajah lo dari gue" kata bela 
sontak kevin pun menjauhkan wajahnya dari bela

"thanks, puas lo " ucap bela dan ia lalu bergegas pergi meninggalkan kevin yang masih mematung didalam mobil

kedua sudut bibir kevin membentuk lengkungan yang mengisyaratkan bahwa dirinya sekarang sedang tersenyum

bela lalu berjalan keluar dari mobil kevin
ia berjalan pincang karena pergelangan kakinya masih terasa sangat sakit

kevin hanya bisa melihat punggung bela yang sudah jauh memasuki pagar rumahnya yang tinggi menjulang dan slalu diawasi oleh seseorang bersragam putih dan hitam yang tak lain adalah satpam
kini bela telah hilang tertutup pagar rumahnya




kamar kevin ada di mulmed ya gays

you mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang