teks 29

68 1 0
                                    


brukk

bela menabrak seseorang
tapi ia tak tau siapa yang ia tabrak
ia tetap berlari
berlari jauh

bahkan tak terngiang di otaknya untuk meminta maaf pada orang yang telah ia tabrak barusan

kini bela haya ingin lari
lari sejauh jauhnya dari pahitnya kenyataan yang pahit tuk di terimanya

fikiran nya runyam
kaki nya terus berlari tanpa henti
tubuh nya pasrah untuk di bawa kemana saja

"kevin kejar bela" teriak vino menggema di koridor rumah sakit

ternyata orang yang di tabrak oleh bela adalah kevin
kevin juga tak tahu itu
pasalnya wajah bela tertutupi rambut nya yang tergerai

sigap
kevin pun membalikkan badannya 180 derajat
ia mulai lari dan mengejar bela

tapi parahnya bela sudah memasuki lift
kevin telat
pintu lift sudah tertutup

arghhhh
ia mengacak rambut frustasi
mau tak mau ia harus menunggu lift sampai terhenti

ia tak mau menaiki tangga
bukan
bukan karena ia takut cape

karena ini adalah rumah sakit elit
dengan belasan gedung yang berdiri bertingkat

itu akan lebih memakan waktu bila kevin menaiki tangga
ia hanya bisa pasrah menunggu lift sampai terbuka

toh tak sampe 5 menit
pintu lift itu pasti akan terbuka dengan sendirinya

kling

suara pintu lift terbuka
sesegera mungkin kevin memasuki nya
dan memencet tombol no 1

*****

setelah keluar dari lift
bela langsung lari keluar rumah sakit
tatapan pengunjung pun terbawa ke arah bela

mereka melihat bela
entah apa yang terjadi pada gadis mungil ini
keadaannya sangatlah kacau

rambut yang berangkatan
mata sembab
semuanya kacau
hatinya seperti kristal yang telah jatuh serta pecah
hancur lebur menabur luka

*******

"gimana bisa pa,, gimana bisa bela bukan anak kandung papa?" tanya devan pada papanya yang sedari tadi masih menangis

"pa.. jawab devan pa" air mata devan sukses meluncur di pipi nya

devan tak tau apa apa tentang bela
ia hanya tahu bahwa bela adalah adik kesayangannya
yang harus ia jaga setiap saat
adik yang slalu menjadi penghibur di dalam semua suasana

aura merasa iba dengan devan
lelaki di depannya ini sangatlah terluka saat mengetahui adik kesayangannya itu bukanlah adik kandungnya

aura pun berjalan melangkah menghampiri devan
ia mengusap lengan devan
ia tak tega melihat nando ayah devan di introgasi oleh anaknya sendiri

"dev, udah, kasian bokap lo" ucap aura lirih sambil mengusap punggung devan lembut

devan pun memberhentikan pertanyaannya
mendengar ucapan aura
seperti sihir baginya

"kita duduk yuk" ucap aura dan langsung di angguki oleh devan

di dalam ruangan itu hanya ada nando devan dan aura
teman temannya pada keluar untuk mencari keberadaan bela
mereka khawatir bela akan berbuat hal konyol yang mengancam keselamatan nya

devan dan aura lalu duduk di sofa
di samping tempat tidur nando
dilihatnya oleh aura devan yang menatap kelantai dengan tatapan kosong

"dev," ucap aura sambil menggigit bibir bawahnya
takut takut bila nanti momen memanggil nya ini tidak tepat sikon

you mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang