BELA POV
tamparan pertama oleh vania
emang terasa sakit
tapi gue masih bisa nahantapi tamparan ke dua dan ketiga yang didaratkan dera dan stevi terasa kebas , panas dan perih di pipi gue
gue meringis kesakitan
gue ngrasain kalo pipi gue udah gak bernyawa saat ini jugague ngliat vania yang tersenyum jahat ke arah gue
dia maju satu langkah
vania mengangkat telapak tangannya ke udaraok gue tau lo bakal nanpar gue
melebihi ke dua temen lo
gue hanya pasrah merasakan sakit di pipi guegue memejamkan mata
gue bahkan ingin menikmati bagaimana rasanya di pukul empat kali oleh orang yang berbedaWOW
tanparan keempat yang gue tunggu gak dateng dateng juga
gue sempet berfikir apakah vania mau main petak umpet sama gue
"kevin" pekik vania
kevin
kenapa bawa bawa kevin segala
orang didisini gak ada kevinkarena gue penasaran
gue pun membuka matadan yang pertama kali gue lihat adalah kevin yang berdiri tepat di belakang vania
sambil menahan tangan vania yang tadinya ia siapin buat nampar gue"jangan sentuh pacar gue" ucap kevin
gue sukses melongo di buatnya
kevin gilaaaa
dasar orang gilaaaaadia mengakui gue sebagai pacar untuk yang kedua kalinya
ok kev! lo udah bawa gue kelubang singa betinadan gue harus waspada karena itu
kevin ngliat kearah gue dengan muka dingin
dia narik tangan gue lembutdia sejajarin posisi berjalan gue sama dia
dia bukan lagi nyeret gue tapi menggenggam tangan guedeg deg deg
jantung gue berpacu lebih cepat
gue sempat berfikir kalo gue habis ikut lomba lari dengan jarak 100 kilo meterkita berjalan menyusuri beberapa kelas
banyak para siswi yang berdiri buat ngliat kita
dari jendelaeh bukan kita
maksud gue kevin
gue masih normal ewwtapi
lhoh kok belok sih, bukannya kalo kejelas tu harusnya lurus
wah gak bener ni cowo
kayaknya ni anak kena amesia dadakan deh"lhoh kok kita belok sih,, kelas kita kan lurus" tanya gue pada kevin
"........" ish berasa ngomong sendiri deh gue
ok gue nurut
kepala gue rada pusing karena tamparan bertubi tubi tadi"lhoh kok kita kesini sih"
tanya guekevin bawa gue ke uks
dia mau ngapain sih
emangnya dia sakit apa"duduk"
"nggak"
"duduk"
"enggak bawel,," kata gue sambil berlari kecil menghindari kevin dan menuju pintu keluar
tapi tiba tiba
aaaaaaaa
gue jatuh... tapi kok empuk sih
omgggg gue jatuh di pangkuan kevingue melihat ke arahnya
menatap mataanya
mata ku terpaku seperti ada gelombang palu yang memukulnya
bibir ku terasa kelu untuk menumpahkan kata kata
tubuh ku seakan terasa nyaman bersamanya
jantungku berdetak kecang setiap ku bersentuhan dengannya
semua yang terjadi berkaitan dengannyamatanya seakan menyerap seluruh energi ku untuk terdiam tak berkedip
sentuhannya membuatku terbuai oleh suasana
aromanya meluaskan rasa nyaman pada diri ku
kehangatannya mampu membekap suhu yang membalut di sekitar kuku melihatmu seperti malaikat tanpa sayap yang jatuh tepat di depanku
menarikku dalam sentuhan kenyal yang kurasakan di setiap kujur tubuhku
aku merasa ada sesuatu yang menggelitik di sekitarnyaku rasa aku memang tak sempurna
tapi rasa tak sempurna ku telah kau tutupi dengan kedatangan dirimu yang melindungiku di setiap waktunyague bisa ngrasain nafas beraroma mint milik kevin
nafas nya sedikit memberontak
jarak diantara kita tak melebihi 10 centiKEVIN POV
gue sempat terbuai oleh mata
hitam legam milik bela
cara dia pandang gue rada sedikit berbedague membiarkan mata bela menatap gue
ber menit menit bela natap gue sampai tak berkediptangan gue yang tadinya gue lingkarkan di pinggang bela
beralih mengusap pipi merah darah yang gue rasa itu pasti panasgue rasa pipinya sudah tak bernyawa
karena gue pegang pun tak ada respon dari sang pemilikteringat gue yang mau ngobatin pipi dia
gue lalu berkata untuk menyadarkannya"belum puas lihatinnya" kta gue sambil mengangkat sebelah alis gue
gue rasa dia udah mulai sadar"ehh.. em. , ish,, minggir lo
dasar cowo mesum.. cari kesempatan aja lo" kata nya sambil berdirigue pun ikut berdiri
gue berhadapan sama belabela mendongak karena tubuh gue yang lebih tinggi dari nya
tingginya bila berhadapan sama gue
adalah sedagu gue
kalian bisa bayangin kanbela cewe yang cukup tinggi
tubuh membody seperti model
kulit putih hidung mancung
mata legam serta bibir tipis yang selalu gue nantigue mendekat ke arah telinganya
dan membisikkan sesuatu"duduk, atau mau gue lajutin yang lebih panas dari yang tadi" kata gue
gue rasa bela bergidik ngeri sama apa yang gue omongin
buktinya setelah mendengar omongan gue dia langsung duduk
dengan kedua tangan yang dilipat di dadague lalu pergi ke tempat belakang
mengambil baskom handuk kecil serta air untuk mengompres pipinya yang kebas karena tamparan vania tadigue lalu duduk di samping bela dengan posisi yang menghadap ke arahnya
"gue gak suka penolakan, atau lo mau gue lakuin melebihi panasnya matahari" kata gue sambil meremas handuk yang udah gue basahi dengan air
"ok fine" kata bela sambil menghadap kearah gue
gue lalu mengompres lukanya
ia meringis kesakitan"erghhhhhh" ringisnya
gak terasa air matanya jatuh
apakah sesakit itu
sampai lo harus ngorbanin air yang selama ini lo jaga untuk gak tumpah"apa sesakit itu" tanya gue sambil menghadap kearahnya
dia pun menghadap ke arah gue
bela jawab dengan anggukangue rasa memang parah
ditampar tiga kali dengan cukup kerasgue lalu mengangkat tangan gue
gue mengelus pipi bela dengan ibu jari gue secara halusgue lalu mendekatkan wajah gue ke arah bela
gue mencium pipi bela lembutgak ada tolakan pada diri bela
ia bahkan memejamkan mata
menikmati rasa kenyal yang menyentuh pipinyague lalu mendekatkan tubuh gue ke bela
bela mulai menyandarkan kepalanya di bahu guegue lalu melingkarkan tangan gue di bahu bela
gue lihat mata bela terpejam sedikit demi sedikitmenandakan rasa kantuk mulai menyerang dirinya
mungkin dia merasakan pening di kepalanyague bisa merasakan nafas yang beraturan keluar dari hidung mancungnya
gue mengklaim bahwa bela sudah benar benar tidurgue lalu mengirim pesan pada vino
bawain tas gue dan bela ke uks nanti pulang sekolah
send
gue lihat wajahnya yang aman dan damai saat tertidur
gak disangka mata gue ikut terpejam dan gue pun tidur di puncak kepala bela
KAMU SEDANG MEMBACA
you mine
Lãng mạnpria remaja dengan wajah tampan bak dewa yunani, rahang kokoh, bibir tipis, mata apik, tubuh atletis dan dengan segala cuek nya menimbulkan kesan Mempesona bagi para gadis yang melihatnya ia sungguh really handsome mereka tak sengaja bertemu kare...