teks 20

72 3 0
                                    

kringggggg

bel pulang sekolah telah berbunyi
yang artinya semua siswa boleh pulang

aura melewati koridor yang sedang banyak siswa yang berlalu lalang untuk menuju parkiran atau ke gerbang menunggu jemputan

ia berjalan sendirian karena kedua temannya sudah pulang duluan

ia pulang rada terlambat karena harus menulis catatan yang ada di papan tulis
karena tadi ia tertinggalan pelajaran
karena di panggil oleh kepsek

"hai ra" ucap seseorang yang mensejajarkan langkahnya dengan aura

"eh,, hai dev" ucap aura mendongak ke kanan menatap devan yang lebih tinggi dari nya

"lo sendirian aja,, temen lo kemana" tanya devan yang lalu memasukan kedua tangannya di saku celana dan berjalan cool

satu kata buat devan
W.O.W

"mereka udah pulang duluan" ucap aura
dan hanya di angguki oleh devan

aura pun tersenyum menyeringai
ia punya ide untuk mengerjai devan

"kenapa lo nanya mereka, ,
atau jangan jangan lo suka ya sama temen gue" tanya aura dengan senyum menyeringai
sambil menunjuk wajah devan

devan yang mendapat pertanyaan itu pun langsung kaget dan menjawab

"hah, enggak kok,,, siapa juga yang suka? " bantah devan

"ekhem ekhem cie cie yang suka sama temen gue, hahah" ejek aura pada devan sambil tertawa

"apaan sih lo,, gaje tau gak" ucap devan

"halahh ngeles aja lo kaya bajaj" sindir aura

devan hanya tersenyum dengan sikap aura
ia berasa nyaman saat bersama aura
sifat polos nya
kemandiriannya
perhatiannya

aura tampak istimewa di mata devan
ia berbeda dengan para siswi yang lain
disaat banyak yang mendambakan sosok devan di dekat mereka

tapi tidak dengan aura
gadis ini nampak lain dengan kelihaiannya berkomunikasi dengan lawan jenis sekaligus
salah satu most wanted di sekolahan ini

bahkan ia tampak biasa biasa saja bila di dekat devan
hanya saja ia takut kalau harus berhadapan dengan para fans devan

lo lucu ra, gue harus dapetin lo
batin devan

ketika sedang asik asiknya berjalan sambil bercanda
tiba tiba .....

"awwwwe" pekik aura saat merasakan ada yang menarik rambutnya dari belakang

rambut aura yang di kuncir
satu
memudahkan si penjambak lebih leluasa menarik rambut aura

aura yang merasakan hal itu langsung memegangi kunciran
dan kepalanya
karena akibat jambakan yang dilakukan oleh seseorang
kepala aura seperti tertarik kebelakang

devan yang mendengar rintihan aura langsung berhenti dan menunduk ke arah lawan bicaranya
yang berada di samping kirinya itu

devan lalu menengok kebelakang
meliat siapa yang sudah menarik rambut aura

"aww sakit" ucap aura lagi
rambutnya kini ditarik lebih kencang dari yang tadi

"lepasin gak" bentak devan pada
amel

"iya iya aku lepasin, lagian kamu juga sih ngapain pake jalan sama dia, kan aku cemburu tau" ucap amel sambil bergelayut
manja di lengan devan sambil memanyun manyunkan bibirnya
ewhhhh

aura yang melihat hal itu hanya bisa diam tak berkutik
ia hanya bisa memijat pelipisnya
jambakan amel begitu keras
sehingga membuat aura harus memijit pelipisnya sendiri

you mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang