teks 25

64 3 0
                                    

vania dera dan stevi keluar dari
ruangan kepsek
mereka melangkah dengan vania dulu yang berada di depan
seperti biasanya

setelah keluar dan menutup pintu
vania berbalik ke arah dera dan stevi yang ada di belakangnya
vania menatap dera dan stevi penuh amarah

"kalian apa apan,  nuduh gue kayak tadi,,, " tanya vania sambil menunjuk ke arah dera dan stevi
stevi dan dera hanya bisa melipat tangan didada serta mengangkat sebelah alisnya

"kanyataannya kan" ucap stevi enteng

"heh,  lo ngomong apaan,,,  gue gak pernah ngancem kalian.  gue slalu bersikap baik sama kalian,,  karena gue udah nganggep kalian tu sahabat gue" ucap vania dengan mata yang sedikit berkaca kaca

"sahabat,,  eh stev,,,  lo habatan sama bitc ini" tanya dera pada stevi sambil menunjuk jari telunjuk nya ke arah vania

"sahabat,,,  sahabat itu apa ya der. , gue gak ngerti deh..  dan lo bilang apa,,  gue sahabatan sama bitch ini,,,  JIJIK" ucap stevi sambil mengeraskan kata terakhirnya di depan muka vania

plak

plak

vania menampar dera dan stevi
ia merasa kesal terhadap mereka berdua

"apa apaan lo nampar kita berdua hah,,,  lo mau cari masalah" bentak stevi pada vania

"kalian musuh di balik selimut,,,  ngapain kalian temenan sama gue kalo ujung ujung nya kalian ngehianatin gue hah" ucap vania membara

"kita bukan penghianat,,,  dan kita gak ngrasa kalo slama ini kita temenan sama lo,,,  dan asal lo tau,,  gue sama dera..  cuma manfaatin lo doang.  kita cuma main main sama lo,,  dan ternyata apa..  kita menang.. 
kita berhasil nglabuhin seorang vania grace agnesia,,,  hahah lo terlalu bodoh bitch" ejek stevi panjang lebar
dera pun tersenyum penuh kemenangan mendengar penuturan stevi

air mata vania meluncur deras
tangannya mengepal memperlihatkan urat urat tangannya

ia marah besar terhadap stevi dan dera
teman macam apa mereka
sahabat macam apa mereka
mereka bahkan hanya memanfaatkan vania
stop,,  hartanya vania yang dimaksud

mereka sama sekali tak tulus berteman dengan vania
mereka hanya menginginkan uang,  kesenangan dan ketenaran

stevi dan dera memang tak pantas di panggil seorang sahabat
bahkan teman pun bukan julukan yang tepat untuk mereka
mereka terlalu naif dalam menjalin pertemanan
semua didasari dengan rasa kebencian yang tercetak jelas pada diri mereka berdua

"kalian naif tau gak,,  kalian adalah jalang yang slalu nempel kemana mana. , kalian tu cuma rumput liar yang gak guna,   kalian benalu,,  kalian slalu mengganggu,,  dan mulai saat ini,,  jangan harap kalo gue bakalan kenal kalian.,,,  gue nyesel udah kenal sama kalian, para jalang" ucap vania ber api api

"hah,  jalang,, lo kira kita jalang,,  lo yang jalang,,  lo tu gak guna di sini,,  dan lo harusnya bersyukur karena gak di keluarin dari sekolah ini,," ucap dera

"dan lo jalang,, kalo gue jadi lo..  gue udah pindah kesekolah lain,,,  tingkah lo,,  gak banget,, dan bikin malu tau gak" sambung stevi

plak

vania menampar pipi stevi lagi
stevi memegang pipinya yang memerah

plak

dera menampar vania
ia tak trima kalau stevi ditampar oleh vania

tangis vania pecah
ia tak bisa membendung rasa kekecewaannya kepada dera dan stevi
ia merasa di rendahkan
harga dirinya jatuh

"gue benci sama kalian bitch" teriak vania dan setelah itu vania berlari meninggalkan stevi dan dera
vania menuju parkiran

you mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang