4. Incident

8.3K 687 24
                                    

Disclaimer © Masashi Kishimoto

Pairing : Sasuhina

Gomenne jika ada typo dan kesamaan dalam cerita yang tidak ada unsur kesengajaan^^

-

-

-

Happy Reading

***

Hinata menatap sasuke tidak percaya "ta....tapi ki-kita..." di hentikan ucapan nya, Hinata malah menunduk

Sasuke menatap dingin Hinata, dia terkekeh "kau..."

Hinata mendongak "—memang suka membuang waktu" lanjut sasuke, lalu dia hendak pergi meninggalkan hinata begitu saja
[Chapter 3]

Tapi,

Di tahannya jubah belakang Sasuke oleh hinata. Merasa ada yang menahan, Sasuke menoleh ke belakang dilihatnya Hinata yang sedang menunduk. Sasuke memandangnya datar "kita lanjutkan perjalanan" sasuke bersuara

"Bisakah kita membantu mereka? Jika kau tak bisa, tidak apa-apa aku sendirian. Tapi... Bisa kah kau menungguku dulu?" ucap Hinata lembut masih dalam menunduk

"..."


Merasa jika Sasuke tak bergeming. Perlahan hinata melonggarkan tangannya di jubah Sasuke.

"Aku mengerti kau tak ingin membuang waktu. Tapi apakah kau bisa melihat orang lain kesusahan? Bukankah kau selama ini berkelana untuk mencari makna perdamaian? Tapi, nyatanya usahamu sampai sini belum berhasil ya," ucap Hinata benar-benar melepas cengkeraman jubah Sasuke, dan dia berbalik memunggungi Sasuke.

Sasuke menyerngitkan alisnya, antara bingung dengan ucapan Hinata dan tersinggung olehnya.

Kemudian Hinata sedikit menoleh kepadanya. "Satu hal kecil untuk menciptakan perdamaian adalah melepas ego kita, demi menolong orang yang sedang membutuhkannya," ucap Hinata.

Setelah berbicara seperti itu, Hinata benar-benar melenggang pergi dari tempatnya. Meninggalkan sasuke yang terpaku ditempatnya.

'Perdamaian ya..'

...

Terlihat seorang kakek tua yang sedang meringis setelah seorang perampok itu meninggalkannya. Hinata mengahampirinya.

"Kakek." Lalu di bantu nya berdiri dan menempati sang kakek duduk.

"Me-mereka siapa?" tanya Hinata.

Si kakek tentunduk, mata nya dapat terlihat kesedihan "Sekumpulan perampok bayaran," ucap kakek secara singkat dan jelas.

"Hah? Mereka perampok yang di bayar?" tanya hinata tak percaya. Mana ada dia merampok tapi di bayar(?)

Si kakek menampilkan wajah kesalnya. "Tadikan sudah kubilang nona!"

Tapi dengan segera amarah kakek mereda, karena tidak seharusnya dia begitu.

"–Maaf nona aku ke pancing emosi. Karena memikirkan usahaku berdagang selama sebulan ini telah sia-sia."

Trip With HersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang