Sudahlah,
Langsung saja,
Haloy Reading~
***
**FLASHBACK ON
Setelah Hinata pergi meninggalkannya begitu saja, dia hanya diam ditempat. Sasuke berfikir ulang tentang akan meninggalkan Hinata, perkataan Hinata menjadi suatu ketukan dalam hatinya bahwa dia telah melupakan apa yang harus ia cari dalam perjalanannya. Ya, dia sadari bahwa dia dalam perjalanan misi dengan Hinata, dia egois. Walaupun sebenarnya dia hanya tak ingin membuang waktu karena misi ini menyangkut soal desa konoha yang terancam.
Tetapi, dia juga harusnya mementingkan seseorang yang membutuhkan pertolongan, apalagi dia punya kekuatan yang sudah diakui banyak orang.
'Perdamaian ya?'
Dia pun akhirnya memilih mengikuti Hinata dari belakang dalam diam. Sampai dimana, disebuah gang tidak sempit yang berada di pasar, dia mengawasi Hinata dari jarak yang lumayan jauh. Terlihat seorang berjubah hitam dan wajahnya ditutup kain hitam itu, sedang menghadang hinata. Dia hanya diam ditempatnya mengawasi Hinata yang sedang berhadapan dengan perampok. Tidak ingin menjadi seorang pahlawan yang datang tiba-tiba dihadapan Hinata, dan menghajar perampok itu. Lalu Hinata akan berterimakasih padanya(?) *oke itu berlebihan.
Dia melihat sebuah pisau jatuh begitu saja. Pasti tidak lain karena Hinata menepis tangan sang perampok, lalu terjadi insiden di mana mereka berdua saling memberikan pukulan dan tepisan. Dalam benaknya, sasuke mengakui bahwa hinata termasuk kunoichi yang gesit. Terlihat dari cara dia fight oleh perampok itu dengan cepat.
Berakhir dengan Hinata yang menang. Dia tertegun saat melihat hinata yang malah membantu perampok itu duduk. Setelah itu, sedikit terjadinya interaksi oleh keduanya yang tak bisa didengar Sasuke.
Kemudian saat itu juga dia melihat seorang perampok yang berjarak tidak jauh dari belakang Hinata, berjalan diam-diam dan membawa sebalok kayu, sepertinya untuk Hinata karena telah mengalahkan temannya. Dengan sigap Sasuke menendangnya sekali dan berakhir terjatuhnya perampok itu di tumpukan buah-buah.
Bruaakk
FLASHBACK OFF**
"Sasuke?"
Perlahan Hinata berjalan menuju Sasuke. Tetapi, karena ia berjalan hanya fokus kepada Sasuke, tidak sadar ia berjalan kepinggir dan....
Bruk
Dia tidak melihat ada lobang disana, yang membuat kaki kanannya yang terluka masuk menjeblosnya.
"Ittai~" ringis Hinata.
Sasuke yang melihat itu, tertawa dalam hatinya.
"Ceroboh," ucap Sasuke sambil menghampiri Hinata.
Ia memberanikan diri membuka tas Hinata yang tergeletak ditanah tanpa izin. Ternyata Sasuke mengambil segulung perban dari dalamnya. Perban itu di lilitkan ke kaki Hinata untuk menutup lukanya, lalu Sasuke mengikatnya agar perbannya tidak terlepas.
Hinata yang diperlakukan seperti itu oleh Sasuke yang tiba-tiba, dia hanya terdiam menatap Sasuke. Otak Hinata masih belum bisa memproses apa-apa.
Setelah selesai memperbankan kaki Hinata, Sasuke menoleh ke Hinata. Tepat saat Hinata menatapnya, membuat mereka berdua saling pandang.
"Bodoh." Sasuke memalingkan wajahnya kearah lain asalkan tidak melihat wajah Hinata.
Hinata tersentak bingung. "Ma-maksudmu?"
"Ceroboh," ucap Sasuke lagi.
Hinata tambah tidak mengerti, kenapa tiba-tiba Sasuke mengatainya?
"–Mau melanjutkan perjalanan?" Kini Sasuke menawarinya.
Hinata mengangguk meskipun agak ragu. Lagipula Hinata memang harus segera menyelesaikan misinya, dia pun di sini sudah tak ada urusan, dia tidak bisa membantu apa-apa.
Sasuke membelakanginya dan memberikan punggungnya *persis seperti pertama kali dia ingin menggendong Hinata.
"Ayo!"
Akhirnya, Hinata naik ke punggung Sasuke. Mereka pun berjalan menuju suatu tempat.
'Sasuke. Dibalik sikap dinginmu itu, ternyata kau adalah sosok yang sangat peduli. Aku dapat merasakan dirimu yang hangat persis seperti naruto....... Oh iya bagaimana keadaan dirimu sekarang naruto-?' lirih Hinata di dalam hatinya.
Saat tak beberapa lama diperjalanan.
"Kau tidak lelah?" Hinata bertanya dengan nada khawatir.
"Hn."
Dihela nya nafas. "Huh kau ini," gumam Hinata pelan, sudah lelah dengan jawaban yang ambigu dari Sasuke.
"Oh ya, apakah sangat jauh ya perjalanannya?" tanya Hinata lagi.
"Hn."
Lagi-lagi begitu, hinata mengembungkan pipinya karena kesalm "Aku tak mengerti itu iya atau tidak."
Sasuke tersenyum dan tertawa dalam hati setelah ia melirik Hinata yang sedang mengembungkan pipinya. Mungkin terlihat lucu dimata Sasuke.
"Sedikit lagi," jawab Sasuke, lalu di tambahnya lagi Kecepatan langkah dan melompatnya. Hinata pun semakin mengeratkan tangannya di leher Sasuke,takut. Dia sembunyikan wajah nya di belakang leher Sasuke.
Akhirnya terasa jika sasuke berhenti, Hinata bisa bernafas lega, tapi ketika dia mencoba melihat kedepan.
"Aaaaaaa" Hinata berteriak.
Sasuke langsung melompat ke dahan yang jauh didepan sana, dan berakhir dengan pijakan mulus. Hinatapun berlega lagi, dia rasa jantungnya copot seketika.
Terlihat suatu bangunan kecil di tengah hutan sana.
Masih dalam gendongan sasuke. Hinata tahu bahwa itu adalah persembunyian dari buronan yang menyandang tingkat S. Memikirkan namanya saja sudah membuat hinata berdelik ngeri, apalagi bertemu.
"Uchiha? dan Hyuuga?"
"Ah sensei apa kabar?" Hinata tidak percaya akan bertemu yamato di sini
"Baik. Kau sendiri?" tanya Yamato. Tetapi saat melihat Hinata dalam gendongan Sasuke, jelas jawabannya tidak. "Kurasa tidak ya," lanjut yamato tersenyum kecil.
Hinata juga membalas dengan senyum kecil.
Yamato menoleh kepadanya "Ada keperluan apa ke sini?"
"Menemui dia," kata Sasuke.
Yamato mengangguk paham "Tapi untuk apa Sasuke-san?"
"Aku diperintahkan resmi oleh Konoha," jelas Sasuke lagi.
"Baiklah, silahkan. Tapi aku akan tetap mengawasi."
Sasuke mengangguk paham. Masuklah dia dan Hinata kedalam bangunan tersebut.
Di lorong gelap yang hanya ditemani cahaya lilin di dinding nya, Hinata merasa takut meskipun dalam gendongan Sasuke.
Sasuke pun bertanya pada Hinata karena merasakan kegelisahan Hinata. "Kenapa?" suara dingin itu bertanya .
"Ti-tidak," gugup Hinata.
"Jangan khawatir."
"Ha-ha'i."
Akhirnya dalam gelapnya lorong tersebut, Hinata menemukan cahaya di ujung sana. Pasti itu jalan keluar untuk menemui Orochimaru.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Trip With Hers
FanfictionSetahun setelah perang shinobi 4 berakhir, desa konoha kini damai dengan kehidupan mereka yang mulai normal, kelima negara pun sudah bersatu. Meski begitu, kebencian di dunia masihlah ada..... Sasuke pun sudah mengakui kesalahannya selama ini, deng...