12. Fight with Her (1)

3.7K 326 18
                                    

Hinata tidak memungkiri bahwa apa yang telah ia dengar itu tidak salah. Pikiran Hinata mulai terbuka dan mengetahui sedikit demi sedikit mengapa Sasuke bersikap menutupi pada Hinata. Mungkin ini yang dimaksud Sasuke.

"Padahal aku ingin main-main lebih banyak pada kalian. Namun siapa sangka bahwa yang kuhadapi ini Uchiha Sasuke yang pintar," senyum Arashi.

SRING...

Sasuke menebaskan pedangnya tetapi Arashi sudah tidak di tempat.

"Pedang itu tak akan menyakitiku, Sasuke." Arashi tertawa menyeramkan di belakang Sasuke dan Hinata.

Byakugan!

Hinata segera bersiaga. "Aku tidak menyangka kau itu ternyata musuh kami."

"Hinata, kau itu cantik namun sayang kau terlalu pintar untuk ku bodohi sandiwara ini."

Hinata menyerngitkan alisnya. "Apa kau tau? Sebuah jebakan yang pas aku memberi sasaran pada ibuku," lanjut Arashi yang terlihat senang.

Hinata melebarkan matanya. "Nani? Kau benar-benar licik."

"Menyenangkan bukan? Aku sudah tidak akan menutupinya lagi. Kalian sungguh payah."

Sasuke berdesis dan memegang pedangnya dengan kuat. "Apa tujuanmu? Apa kau yang menyerang Konoha?"

Berjalan, langkah demi langkah mendekati Sasuke. "Belum saatnya kau tau jawabannya," balas Arashi.

Setelah itu, benar-benar dimulai pertarungan. Arashi dengan kekuatan yang bisa membekukan apa saja dan Sasuke yang tidak segan-segan mengeluarkan Katon no Jutsu nya.

"Katon no Jutsu!"

Kekuatan Arashi terbilang kekkei genkai hyoton. Sasuke pernah bertarung dengan kekkei genkai semacam ini sebelumnya, yaitu Haku. Namun ini lebih sulit, seperti es abadi yang sama sekali tidak mencair walaupun terkena api berulang-ulang.

Hinata ingin sekali mendekati Sasuke dan membantunya tetapi pertarungan sengit mereka sulit Hinata imbangi. Sasuke dan Arashi sama-sama petarung jarak jauh dan pastinya menggunakan Jutsu jarak jauh di mana Hinata tidak bisa terlibat karena dia pertarung jarak dekat. Selangkah mendekat mungkin dia yang terkena api atau dibekukan.

Di sela-sela pertarugannya Arashi menyeringai. "Tanpa ku bekukan saja kau diam membeku di sana Hinata."

Hinata tersentak kemudian tersenyum miris. Ucapan Arashi memang benar, disaat seperti ini apa yang dilakukan Hinata?

Sharingan aktif.

"Banyak bicara kau!" Sasuke menggeram tidak suka.

Terlihat sengit dan tangguh keduanya. Hinata dapat jelas melihat itu semua. Ini saat-saat yang dinantinya bertemu dan menyelesaikan misi yang memakan hari nya. Bukan dia harusnya ikut melawan dan mengorek informasi terkait titik permasalah yang menganggu Konoha beberapa hari lalu? Namun, ia diam seakan tidak ada hal lain. Setidaknya dia harus membantu Sasuke.

Hinata memantapkan hati nya untuk maju ikut melawan. Tetapi dia terpental tidak begitu jauh.

Cling.

"Cermin?" Terlihat sangat tipis dan transparan.

Dia telah dikurung oleh pembatas yang entah kapan ada di kelilingnya. Sengaja agar dia tidak bisa urus campur dengan pertarungan Arashi bersama Sasuke.

Hinata diam sejenak. Menutup matanya, kemudian menghirup udara dalam-dalam. Saat ini, yang ada ia hanya memusatkan pikiran. Kuda-kuda siap dan tangan kiri mengarah ke depan dan tangan kanan di samping dada.

Trip With HersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang