11. Tidak Diragukan

6.3K 505 72
                                    

Happy Reading :)

-

-

-

"K-kau sudah bertemu de-dengannya?" tanya Hinata terkejut atas pernyataan Sasuke.

Sementara, Sasuke memandang pria di samping Hinata dengan sedikit aneh. Namun secepatnya pandangan beralih ke Hinata. "Hn. Ketika kau sudah membaik akan ku ceritakan."

"Sebaiknya kita harus cepat bertindak, Sasuke. Tubuhku sudah lebih baik" ujar Hinata beriringan dengan Sasuke yang berjalan mendekatinya.

Tap. Langkah terakhirnya berada tepat di depan Hinata "Jangan suka memaksakan dirimu saat kau tak mampu." mata Sasuke bertemu mata dengan Hinata.

Tiba-tiba rasa canggung menyelimuti Hinata hingga membuatnya gugup "Y-ya a-aku mengerti, na-namun ini kesempatan kita." ucap Hinata mencoba meyakinkan.

Sasuke tidak menggubris. Pandangannya beralih pada sosok yang dari tadi memperhatikan mereka berdua. Arashi. Sasuke merasa tidak suka dengan pria itu.

Arashi pun yang dipandang menjadi tidak nyaman. "Aku akan ke dapur. Jika perlu bantuan, panggil aku saja." ucapnya meninggalkan mereka berdua.

Hinata menunduk dan penasaran dengan cerita Sasuke. Namun ia tahu sepertinya memang Sasuke tahu bahwa ini bukanlah waktu yang tepat. Mungkin?

***

Seorang laki-laki di tepi laut memandang lurus ke arah senja. Jubah hitamnya pun bergerak-gerak karena angin yang berhembus. Kemudian senyumannya terbit.

"Dia pintar. Dapat langsung paham dengan jejak yang kita tinggal." ucapnya masih memandang lurus.

"Menarik, bukan?" kata seseorang di belakang pria berjubah hitam. Namun, sosoknya tertutup semak-semak dan tidak terlihat.

Sosok di balik semak-semak itupun tiba-tiba melesat pergi meninggalkan pria berjubah hitam sendirian.

***

Hari sudah senja. Jika terhitung, mereka berdua sudah menjalani misi hampir seminggu tetapi nihil.

Hinata merasa gagal karena belum juga menemukan sosok dibalik mata merah yang menyerang Konoha. Seorang yang hebat seperti Sasuke saja hanya baru-baru ini mendapat jejak. Dia selalu berfikir bahwa Sasuke terhambat karena dirinya.

Dirinya yang lemah. Sekarang saja yang bisa dia lakukan seorang diri adalah duduk di sebuah kamar milik orang asing. Berdiam diri, sedangkan Sasuke menelusuri terkait Bashiro tanpa dirinya. Entah kenapa jika mengingat Sasuke dirinya tenang. Hinata merasa selama perjalanan misi dengan Sasuke, ternyata Sasuke sosok yang bisa membuat Hinata mempercayainya.

Karena Sasuke kuat, dan juga diam namun usaha nya terbukti. Sasuke juga yang selalu memperingati Hinata soal jangan pernah memaksa diri. Berbanding terbalik dengan yang selama ini Hinata alami. Banyak yang menyuruh Hinata supaya menjadi kuat dan memaksa dirinya menjadi sosok yang diinginkan. Seperti ayahnya dan tetua Hyuga.

Bicara soal Sasuke, misi ini membuat Hinata kurang ada waktu memikirkan pria tangguh yang menginspirasinya. Biasanya dalam keadaan apapun Hinata selalu teringat.

Rasa rindu masih ada, tetapi debaran jantungnya perlahan mulai menghilang setelah Hinata tahu bahwa perasaan sesungguhnya dengan Naruto sama dengan sahabat lainnya. Namun Naruto tetaplah spesial baginya. Naruto itu idolanya tidak lebih.

Trip With HersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang