Sheet 3

153 19 7
                                    

"Can you even protect her 24/7?"

-○-

"Eh tapi, kau kelas apa?" Tanya Rocky pada Moonbin

"Blue stone ...." Ketiga bersaudara itu mulai merasa kebingungan bagaimana caranya agar Moonbin dapat di samping Jiyeon 24/7. Jungmin pun berpikir cara terbaik yang dapat mereka lakukan tanpa harus memaksa takdir yang telah memilih Moonbin.

"Ah, mari kita lihat lagi warna api mu. Tadi kita belum sempat melihatnya." Jungmin kemudian berjalan menuju pintu keluar untuk pergi ke aula.

"Aku yakin kok kalau warnanya biru," bantah Moonbin agar Jungmin tidak repot menyiapkan bara api yang tadi digunakan.

"Tapi kami yang tidak yakin," sanggah Eunwoo pada Moonbin.

"Tidak ada penolakan, ayo pergi kesana." Jungmin menarik lengan Moonbin dengan paksa menuju aula untuk mengecek kembali warna api yang dikeluarkan.

-○-

Moonbin melempar abunya pada batu bara di hadapannya. Tersulutlah api dengan warna biru keunguan.

"Kalian lihat itu? Itu bukan warna biru," ujar Jungmin kegirangan sambil sedikit melompat lompat seperti anak kecil.

"Kan sudah kubilang lihat dulu apinya." Kali ini Eunwoo yang berbicara.

"Api itu berwarna ungu, campuran dari biru dan merah bukan?"

"Moonbin! Kau bisa masuk ke Red Ruby!" kata Jungmin sambil sedikit berteriak.

"Hah? Bagaimana bisa?" Maklumi saja, dia adalah anak baru yang belum mengetahui apa-apa tentang tata tertib di Hummingflags.

"Rocky dulu mendapatkan kasus seperti ini. Ia mendapat hijau kekuningan, berbeda dengan warna api hijau biasanya. Warna itu di peroleh dari gabungan antara kuning dan biru," jelas Jungmin panjang lebar.

"Jadi aku dapat memilih untuk masuk di Yellow Tree atau Blue Stone," sambung Rocky

"Heol ...." Hanya itu ekspresi yang dapat dikeluarkan oleh Moonbin menanggapi semua penjelasan ketiga bersaudara ini.

Jungmin kemudian mendorong tubuh Moonbin untuk segera prgi dari aula, "Jangan banyak bicara dan cepat kemas barangmu yang ada di kelas dan pindahkan ke Red Ruby. Chop chop!"

-○-

Sementara itu, di kantin, Jiyeon sedang menikmati makanan pertamanya sejak sampai di dunia sihir itu. Namun ada saja kerusuhan yang menemaninya di kantin

"Lee Dawon! Kembalikan jas ku atau makananmu kubuang!" Hasoo berteriak pada Dawon yang berada di sisi sebrangnya.

"Hasoo-ya, aku dapat membeli makanan itu lagi oke?" balas Dawon santai sambil melempar-lempar jas Hasoo ke udara dan menangkapnya lagi. Hasoo yang mulai geram segera berlari menuju Dawon. Ingin rasanya Hasoo menggunakan sihirnya. Namun seluruh kegiatan sihir-menyihir dilarang selama diluar jam pelajaran.

"Tidak bisakah kalian duduk tenang lima menit saja? Kalian yang berulah kenapa aku yang malu?" ujar seorang wanita yang sibuk menutupi wajahnya karena malu melihat tingkah temannya.

Seorang pria di sampingnya mengajaknya untuk berpindah tempat, meninggalkan 2 bocah yang sibuk berlarian di kantin. "Yeorin, bagaimana kalau kita pergi dari sini?"

Guardian [ASTRO X SF9]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang