All italic dialog : Telepathy
---
Pagi menjelang dan mereka semua berkumpul di dalam hutan.
Hwiyoung menyampaikan perintah yang diberikan Jaehyun. Dan mereka semua juga sudah membagi strategi. Mereka sudah terbagi menjadi 2 tim. Yang satu menuju tempat Jaehyun, yang satu menghalangi Taeyong. Dan setelah itu mereka berpencar sesuai tujuan masing masing. Jiyeon, Moonbin, Eunwoo, Inseong, dan Yeorin pergi menuju Jaehyun dengan membawa sebuah perkamen berisi mantra untuk menembus kubah perlindungan Jaehyun. Sedangkan sisanya pergi menuju tempat terbuka menunggu Taeyong.
Namun sudah cukup lama mereka menunggu, tidak ada tanda kehadiran Taeyong dan kelompoknya.
"Firasatku aneh," ujar Rocky.
"Sama, aku juga." Jungmin menyambung.
"Ini terlalu tenang, tidak biasanya mereka begini." - Hasoo
Kemudian sebuah ledakan besar terjadi di sebelah ujung timur. Tempat yang sangat jauh dari posisinya sekarang.
"Kalian, pergilah ke tempat ibu dan ayah, pikiranku sangat buruk sekarang." - Eunwoo
Rocky dan Jungmin saling bertatapan, raut panik sangat jelas tergambar di wajah mereka.
"Kenapa?" Tanya Rowoon.
Hwiyoung memejamkan matanya sekilas, "Mereka sepertinya ada di tempat ledakan itu," ia kembali memejamkan matanya, "tidak, mereka memang ada di situ. Di depan sebuah rumah kayu cokelat."
"Mereka? Bukannya Jiyeon dan lainnya ke barat?" Tanya Dawon kebingungan.
"AH SIAL!" Jungmin tanpa pikir panjang membuka sebuah portal untuk menuju tempat itu dengan cepat. Ia memerintahkan semua orang untuk bersiap dengan sihir mereka masing-masing.
Saat mereka sudah sampai di sebrang, mereka disambut oleh keadaan yang sudah tidak karuan. Rumah itu hancur, dan banyak sekali orang yang tergeletak tidak bernyawa. Jungmin dan Rocky sangat mengenali pakaian yang dikenakan oleh orang-orang tersebut. Itu adalah seragam prajurit kerajaan mereka.
"Keputusan kita untuk bersembunyi ternyata salah besar." Jungmin kemudian berlari kedalam puing-puing rumah yang hancur itu.
Rowoon mengikuti Jungmin masuk dan membantunya mencari suatu hal. Jungmin mengintip celah dari reruntuhan itu berharap menemukan hal yang ia cari tadi.
"Keputusan kita tidak salah," ujar Rowoon.
"Kau tahu dari mana? Jelas-jelas kita lengah sehingga mereka menyerang disini."
"Kalau kita kelelahan, kita justru mati, dan sama saja kita tidak bisa melindungi Guardian. Kalau kau diberi pilihan, kau mau yang mana?"
Jungmin berhenti sejenak dari kegiatannya. Rowoon melangkahkan kakinya mendekati Jungmin.
"Aku tahu, kehilangan orang tua itu berat, tapi menjatuhkan rakyat ke tangan orang yang salah itu jauh lebih berat," Rowoon menghela nafas, "Kau mau menyelamatkan keduanya? Itu tidak mungkin. Bukankah kau sudah diajarkan untuk mengabdi pada rakyat?"
"Tapi aku juga sudah berjanji pada orang tua ku," gadis itu menangis, "aku ingin menjadi anak baik."
Rowoon memeluk Jungmin, mengusap pungungnya perlahan. "Kau sudah menjadi anak yang baik, bagi mereka, kini giliranmu untuk menjadi pemimpin yang baik. Aku akan terus di sampingmu sampai kau dapat menghabisi Taeyong."
Hasoo masuk ke dalam rumah itu, "Kami-" Rowoon segera mengisyaratkan Hasoo untuk keluar agar Jungmin dapat menenangkan diri. Setelah dirasa cukup, Jungmin melepas pelukan itu dan menghapus air matanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Guardian [ASTRO X SF9]
Fanfiction-Seorang wanita yang tiba-tiba hadir mengejutkan 3 kerajaan. Apakah kehadirannya akan membantu atau justru menghancurkan salah satu kerajaan?- Cast : Moonbin (Astro) Rowoon (SF9) Inseong (SF9) Cha Eunwoo (Astro) Rocky (Astro) Song Jiyeon (OC) Cha Ju...