Sheet 5

108 17 17
                                    

"That trouble maker,"

-○-

"Noona, kenapa belakangan ini kau melamun terus ha?" Laki-laki dengan kaos bergaris itu terus memandangi gadis yang sedang termenung di ranjang rawat.

"Noon ...." Laki-laki itu berdiri lalu berjalan mendekat.

Laki-laki itu sudah berdiri di samping gadis itu. Ia pun menepuk pundak gadis dengan infus yang melekat di tangannya, "Noona," ucapnya singkat. Gadis itu akhirnya sadar dan merespon cepat panggilan laki-laki itu.

"Iya? Ada apa?"

"Kenapa belakangan ini Noona sering melamun? Kau mimpi apa saja saat koma sebulan itu?" Gadis itu kembali termenung.

"Jaem, bawakan Hummingflags keemari secepatnya."

"Kabjjagi waeyo?"

"Ayolah ayolah ayolah ... ya? Ya? Ya?"

"Iya, aku akan meminta ibu agar membawa Hummingflags kemari." Jaemin kemudian mengeluarkan ponselnya, menekan beberapa angka lalu keluar dari kamar inap itu untuk menelpon.

-○-

Jiyeon POV

Selama masa pemulihan, aku selalu membaca Hummingflags. Bangun tidur sampai akan tidur lagi. Ibu sampai memarahiku karena terlalu asyik membaca sampai melewatkan jam makanku.

Terlalu banyak yang belum ku ketahui tentang kehidupan di negri itu. Jangankan negrinya, sekolahnya pun masih menyimpan sangat banyak misteri.

Pertama, kenapa Jungmin memiliki kemampuan yang luar biasa. Maksudku, kenapa ia sangat pandai dalam segala hal? Siapa dia? Sampai-sampai berani bertanggung jawab akan keselamatanku. Dan, kenapa Moonbin mau menjadi pesuruh Jungmin? Kenapa pria itu tanpa ada beban menampungku selama ini? Bahkan pria itu juga membantuku dalam belajar.

Bukannya aku tidak nyaman atau apa pada pria itu, aku hanya merasa apa yang mereka lakukan itu memiliki maksud terselubung. Sehingga aku lebih memilih untuk menjaga jarak dengan Moonbin.

Kedua, apa yang membuat Cha Jungmin, Cha Eunwoo, dan Rocky sangat dihormati di akademi? Mereka sangat mudah mendapatkan akses untuk masuk ke area tertutup perpustakaan yang berisi berbagai mantra yang hanya boleh digunakan para orang terhormat. Aku mencari berbagai petunjuk di novel ini. Namun nihil, bibi masih menyembunyikan semuanya.

Ketiga, ah sudahlah, terlalu banyak yang membuatku penasaran. Otak ku lama-lama bisa pecah.

Lebih baik aku tidur dan mengistirahatkan otakku yang sudah mendidih ini.

-○-

Author POV

Hari telah berganti, membuat Jiyeon terbangun dari tidurnya. Ia membuka matanya perlahan dan meregangkan ototnya sedikit. Saat gadis itu melihat lingkungan sekitarnya, ia hanya dapat mengusap matanya beberapa kali. Berharap jika yang ia lihat sekarang adalah halusinasinya semata.

'Aku kembali? Heol! Kupikir ini mimpi? Atau ini semacam Lucid Dream ya?' Batin Jiyeon saat mengetahui dirinya telah kembali ke dunia novel bibinya.

Guardian [ASTRO X SF9]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang