Sheet 8

93 17 8
                                    

"He's coming ...."

-○-

Lagi, ancaman kabut itu kembali datang. Kali ini bukan hanya Jungmin yang terserang, namun seluruh bagian kerajaan terserang.

Pagi yang harusnya tenang, menjadi mencekam karena sebuah kabut mematikan. Seluruh anggota kerajaan berlarian di dalam istana, untuk memastikan anggota mereka baik baik saja. Seperti Eunwoo dan Moonbin yang kini berpencar untuk menyelamatkan anggota yang lain.

"Berikan sinyal suara, tingkat 3. Jangan biarkan mereka berkeliaran!" Perintah Eunwoo pada kepala bagian prajurit. Pria itu kembali berlari menuju kamar adik perempuannya.

"Minhee-ya!" Tidak ada jawaban. Eunwoo berusaha masuk ke kamar itu namun pintunya dikunci dari dalam.


"Lee Minhee?!" Kali ini ada suara kecil yang menjawab Eunwoo. Setelah mendengar suara itu, pria yang masih mengenakan piyama tidurnya mendobrak pintu putih besar itu. Baru saja ia memasuki kamar adiknya, Eunwoo disambut kabut putih yang bersarang dan adiknya yang sudah tertidur lemas di lantai.

Pintu kaca besar yang memberi akses pada balkon kamar Minhee terbuka, membuat kabut memasuki kamar Minhee secara bebas. Membuat gadis bersurai hitam itu terkena serangan saat tertidur. Dan lagi, ia nyaris mati untuk ratusan kalinya.

Beruntung Jiyeon dan yang lainnya baik-baik saja.

-○-

"Song Jiyeon!" Moonbin berteriak sambil terus mengetuk pintu kamar Jiyeon.

"Jiyeon, jawab aku!" Kali ini dengan teriakan yang lebih keras.

Pintu terbuka menampakkan wajah Jieyon yang masih setengah tertidur. "Apa sih? Menganggu tidurku saja!"

Hanya 2 ekspresi yang harus diberi Moonbin pada Jiyeon. Pertama, menjitaknya karena menjengkelkan. Kedua, memeluknya karena dia tak apa-apa.

'Ah benar, sekarang bukan itu intinya.' - Moonbin

"Cepat, keadaan sedang darurat." Pria bersurai kecoklatan itu menarik lengan Jiyeon, berlari menuju kamar anggota kerajaan yang lain. Tentu saja untuk membangunkan mereka semua.

Beruntung semua orang selamat, kecuali Jungmin yang sekarat dan sedang dirawat di ruang kesehatan kerajaan.

"Sudah kesekian kalinya, kenapa ia selalu membuka pintu itu saat tidur?" Raja Lee menggerutu akan kecerobohan putrinya. Iya benar, hampir 3 kali Jungmin meninggal akibat sebuah serangan saat ia tidur karena membuka jendela besarnya.

Kerajaan masih menunggu kabut mereda sambil terus memberikan peringatan secara berkala pada warganya. Mereka mencoba mencari tahu dalang dibalik semua kekacauan belakangan ini. Ruang makan hening, dan tidak ada yang menyentuh sarapannya. Semuanya sedang kalut dalam pikiran masing-masing, menerka apa maksud dari serangan berkala ini. Kecuali Jiyeon yang memakan makanannya sedikit demi sedikit dengan tenang.

'Klak'

Kenop pintu cokelat dengan ukiran sulur itu terbuka menampakkan Jungmin yang berjalan dengan balutan gaun sederhananya. Intinya dia telah sembuh dan telah sehat seperti sedia kala.

"Kabut itu, berbeda dari yang sebelumnya," ujar Jungmin yang sedang berjalan menuju sebuah kursi kosong di sebelah Rocky.

"Bagaimana kau tahu?" Tanya ratu pada putrinya.

Guardian [ASTRO X SF9]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang