Sheet 10

85 16 6
                                    

Nda kerasa udah chap ke 10 :>

"First meet"

-○-

"Tuan, kita harus segera pergi dari sini. Kami meramal bawa kurang dari 1 jam, kerajaan ini akan diserang habis-habisan," ujar salah seorang prajurit pada raja.

"Ayah dan ibu pergilah, aku akan memimpin mereka." Mendengar perkataan Eunwoo, raja justru semakin tidak enak hati meninggalkan putra-putrinya.

"Ayah, kami mohon ... bersembunyilah dengan ibu. Kami janji akan menjemput Ayah dan Ibu dengan keadaan baik-baik saja." Kali ini Jungmin yang berbicara. Ratu memeluk lengan raja secara lembut, meyakinkan suaminya untuk menuruti permintaan anaknya.

"Adalah sebuah kehormatan memiliki anak seperti kalian. Pergilah, berhati-hatilah. Anakku akan memegang janjinya kan?" Eunwoo dan Jungmin mengangguk semangat dengan senyuman yang lebar.

"Bin, jaga Jiyeon dengan baik ya. Jangan biarkan Jiyeon jatuh ke tangan yang salah," ujar ratu pada Moonbin.

"Baik Nyonya."

Seorang prajurit mendekat ke arah raja lalu menunduk singkat, "Tuan, kita harus segera pergi. Mereka semakin mendekat."

"Setelah perang selesai, kita harus makan bersama. Ingat itu." Raja mengucapkan kalimat terakhir itu dengan hati yang gelisah.

"Ne."

"Mari tuan, Kita pergi." Raja menatap wajah putra-putrinya sekilas lalu memutar badannya berjalan menuju terowongan bawah tanah mengikuti bawahannya.

'Brak!'

Pintu utama kerajaan dibuka secara paksa, membuat penghuni di dalamnya terkejut.

Eunwoo melangkah mendekati tamu tak diundang mereka, "Apa urusan kalian disini?"

"Dengarkan kami," pria itu menghela nafasnya, "bisakah kita bekerja sama?"

Hening. Mereka semua mencoba mencerna pertanyaan itu. Jungmin, Eunwoo, dan Rocky bertatapan secara bergantian.

'Inseong? Ia tidak bercanda kan?' - Rocky

'Mereka tidak menjebak kita kan?' - Jungmin

'Entah.' - Eunwoo

'Aku terlalu takut untuk mempercayai mereka.' - Rocky

'Tapi, kalau kita bekerja sendiri, kita musnah.' - Eunwoo

"Maukah kalian memberi sedikit kepercayaan kalian pada kami?" Kali ini Yeorin yang berbicara. Ketiga saudara itu masih saling bertukar pandang.

"Baiklah, aku mempercayai kalian," sahut Jiyeon dengan lantangnya, "bagaimana dengan kalian semua?"

"Jujur dari lubuk hati terdalam, aku tidak mempercayai mereka."

"Tapi karena Jiyeon percaya, kami akan mengikuti kemauan Jiyeon."

"Waktu kita hampir habis, bisakah sekarang kita bergerak?" Pinta Rowoon pada mereka.

Moonbin yang mengenggam tangan Jiyeon perlahan, "Jiyeon-ah, percaya dengan kekuatanmu. Kau bisa melakukannya."

Jiyeon menelan ludahnya sedikit gugup, "Janji akan terus menjagaku?"

"Eoh." Moonbin mengacak rambut Jiyeon dengan tawanya.

"Kalian berdua, maaf, tapi usahakan jangan melakukan adegan romantis disaat seperti ini," sahut Rocky yang tidak sengaja melihat kelakuan kedua temannya.

Guardian [ASTRO X SF9]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang