17. Kantin sekolah

2.1K 121 10
                                    

Happy reading,
[Editing, 2022]

Fiora menatap keadaan sekolah lewat jendela mobil. Beberapa saat lalu, Gina menawarkan anak gadisnya itu untuk diantar ke sekolah namun Fiora menolaknya. Ternyata tanpa Fiora sadari sopir di rumahnya masih ambil cuti. Alhasil gadis itu mau tidak mau sekarang ini berada dalam satu mobil dengan kakak tirinya.

"Gak turun?" pertanyaan Pradipta semakin membuat Fiora badmood. Pasalnya, gadis itu sudah menghubungi Gria untuk meminta di jemput namun laki-laki itu tidak kunjung mengangkat telfonnya.

Fiora memajukan badannya kedepan untuk bercermin dan merapikan dasinya,

"Udah cantik!" ucap Pradipta membuat Fiora semakin keki

Dengan malas, Fiora turun dari mobil. Dia berjalan sambil sesekali berdecak, tak lupa dia mengecek aplikasi chating di ponselnya.

"Gila ya kemaren baru aja gue dibuat merasa disayang, sekarang gue butuh dianya low respon " gerutu Fiora. Dia juga terlihat sering menghentakkan kakinya ke tanah setiap kali dia mengingat kejadian siang kemaren ketika dirinya bersama Gria satu mobil

Beberapa siswa-siswi terlihat berjalan beriringan, ada juga yang masih berkutat mencari space kosong untuk menstandarkan motor mereka. Fiora menoleh ke kanan dan ke kiri mencari keberadaan sahabatnya. Dari tempatnya, dia melihat Gria melewati gerbang masuk sekolah dan menghentikan motornya tepat di sebelah motor beat hitam yang kedua velg bannya terlihat sudah di modikfikasi oleh sang empunya, siapa lagi kalau bukan Eza pemiliknya. Tiba-tiba mood Fiora membaik. Matanya berbinar, dengan segera ia berlari menghampiri Gria yang masih duduk bertengger diatas jok motornya dengan helm di kepalanya

"AW...sakit banget anjir!" Fiora meringis kesakitan tatkala ia berniat memukul kepala Gria yang masih terlindungi helm full face miliknya

Gria sontak kaget, dan menoleh ke sumber suara "Sayang!" ia segera melepas helmnya

Gria mengambil tangan Fiora dan mendekatkannya di bibir Gria, "Ututututuuu sakit ya tangan ayang. Sini gue tiup biar ilang sakitnya" ucap Gria membuat Fiora mengurungkan niatnya untuk marah

"Udah tau helm keras, lah ini malah di geplak" Gria masih mencibir kekasihnya itu

"Ente suka kadang-kadang emang" ucapnya membuat Fiora terkekeh

Beberapa saat setalah Gria menggandeng tangan Fiora dan sudah berjalan cukup jauh meninggalkan parkiran motor, suara klaskon mobil terdengar memekakkan telinga keduanya. Fiora menoleh ke arah mobil yang diyakini itu adalah mobil milik Zian.

Gria lantas menarik tubuh Fiora dengan cepat jika telat sedetik sudah dipastikan mobil Zian akan menyrempet tubuh Fiora, "Orang gila bangsat!" umpat Gria membuat sang pengemudi tersenyum sarkas

"Makanya kalau gandengan tu lihat tempat!" teriak Zian dari balik kemudinya

Fiora menarik lengan Gria segera ketika laki-laki itu sudah mengepalkan tangannya kuat-kuat. "Udah gausah di tanggepin, kita ke kelas sekarang"

Baru beberapa langkah keduanya berjalan, Gria lantas menghentikan langkahnya ketika ia menyadari sesorang yang ikut turun dari mobil bersamaan dengan Zian, "Kinara?" gumamnya membuat Fiora membalikkan badan dan mengikuti arah pandangan Gria

Fiora menghela nafas, ia melepaskan tangannya dari lengan Gria

Keduanya berjalan mendekat ke arah Gria dan Fiora, "Lelet banget jalannnya, nungguin Kinara ya?" sindir Zian membuat Fiora melirik Gria tajam. Yang dilirik hanya mengamati perempuan yang sedari tadi tersenyum ke arahnya

"Hai" kini giliran Kinara yang bersuara. Gadis itu menyapa kedua orang dihadapannya

"Iya," sahut Fiora

02.00Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang