06. Kalau bolos ajak gue!

3.9K 135 5
                                    

Happy reading ^^
[Editing, 2022]

Bel masuk sekolah akan berbunyi 10 menit lagi, Dara mengedarkan pandangannya ke seluruh ruang kelas namun tetap saja dia tidak menemukan keberadaan sosok gadis yang sedang ia cari pagi ini

"Ngapain sih Dar?" tanya Eza yang baru saja memasuki ruang kelasnya

Dara membalikkan badannya, "Si Fiora belum ada di kelas, ada ijin ga dia sama lo?" tanyanya membuat Eza mmengangguk

"Sakit kali," seru Davi dari bangkunya

Dara yang mendengar suara Davi hanya melengos,

Eza tertawa, lalu dengan reflek mengacak rambut Dara "Utututu msih ngambek"

"Gausah nyenggol gue!" teriak Dara begitu keras lalu Eza bergegas duduk ke bangkunya

Eza kembali bersuara, "Dav, si Dara masih kesel tu"

Davi yang menyadari bahwa dirinya sedang diajak berbicara pun lantas balik bertanya, "Kenapa?" namun pandangannya masih saja fokus ke benda yang berada diatas mejanya

Eza kembali bersuara, kali ini tangannya merebut buku lks yang sedari tadi menjadi pusat perhatian Davi  "Eh Davi babi bener-bener lo yaa" Davi yang merasa terganggu lantas menegakkan kepalanya dan menatap tajam ke arah sahabatnya itu "Apasii pagi-pagi udah ngomong kasar"

Yang diberi pertanyaan malah menatap tajam

"Apaa?" tanya Davi kembali

Tangan Eza reflek menyentuh kepala Davi lalu mengarahkannya ke bangku Dara, "Noh itu cewe yang lagi duduk di bangkunya itu, kemaren sabtu nangis gara-gara lo babi" jelas Eza merasa jengkel

Dara yang menyadari obrolan kedua sahabatnya itu lantas megangkat kepalanya dan menatap ke bangku depan tempat keduanya duduk

"Yaudah gausah di perpanjang," ucap Davi sepele

Eza reflek menjitak kepala sahabatnya itu, "Alah mbuh terserah lo dah"

"Susah ngomong sama orang gapunya perasaan" seru Dara dari bangkunya

Davi yang mendengar itu hanya diam, namun matanya melirik ke arah Dara.

Lain halnya dengan Eza, laki-laki ini malah cengengesan melihat kedua sahabatnya sedang perang dingin, "Mampus!"

                                                                                                   ******

Tinn tinn

Suara klakson motor itu membuyarkan lamunannya,

Fiora menghentikan langkahnya ketika sang pemilik motor itu juga menghentikan laju motor tepat di sampingnya, "Selamat pagi tuan puteri" ucap Gria sumringah

Yang di sapa hanya diam, sepertinya hari ini dia malas mengeluarkan suara

"Dih tumbenan tuan puteri jalan kaki?"

"Mobil sama sopirnya kemana? dijual?" lanjutnya membuat Fiora semakin tidak ingin mengeluarkan suara

Fiora melanjutkan langkahnya, namun Gria dengan sigap turun dari motornya

Gria berhasil menarik tangan gadis di hadapannya saat ini, "Mau kemana?" tanyanya kali ini dengan suara tegas

Fiora lantas berbalik badan dan menjawabnya, "Mau bolos, Kenapa?"

Mata Fiora menatap tajam ke arah Gria, "Mau ikut?" suaranya seolah menantang

Gria tidak yakin dengan apa yang sedang ia lihat di hadapannya, walaupun Fiora memakai concealer di riasan wajahnya namun luka memar di sudut bibirnya masih jelas kentara. Namun laki-laki itu tidak ingin bertanya

02.00Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang