21. Satu per satu!

2.3K 128 6
                                    

Happy reading,
[Editing]

"Kamu tinggal disini?" tanya Gria begitu ia menghentikan laju motornya

Kinara tersenyum, lalu turun dari motor "Tapi sorry aku gak bisa ajak kamu mampir" ucapnya dengan ekspresi wajah yang sendu

"Ya you know lah komplek sini agak ketat aturannya, -"

 "Iyaa, gak apa-apa" Gria mengangguk menanggapi penjelasan Kinara

Kinara yang masih setia memperhatikan detail wajah Gria sejak turun dari motor lantas mengubah ekspresi wajahnya dengan mata berbinar, "Wajah kamu itu tenang. Gak ngebosenin. Dan itu adalah alasan aku tidak pernah membenci kamu"

Gria menaikkan satu alisnya, ia sedikit bingung dengan ucapan Kinara, "Maksudnya?" Kini tangan Gria membantu melepaskan helm yang masih menutupi kepala Kinara, "Perasaan aku gak akan pernah bisa berubah Gri, kamu tetap akan menjadi satu-satunya pemilik hati aku"

Gria terkejut. Tentu mimik wajahnya tidak bisa membohongi

Kinara masih tersenyum, "Iya gak apa-apa, pacar kamu bukan menjadi penghalang. Karena seorang Kinara tetap akan mencintai Gria,"

"Apapun kondisinya," lanjutnya optimis membuat Gria kini terdiam tanpa ekspresi

Laki-laki itu tahu, dia adalah cinta pertama gadis di hadapannya. Dan ia pun mengakui, gadis di hadapannya juga cinta pertamanya, namun situasi dan kondisinya telah berubah. Gria telah meletakkan hati sepenuhnya untuk Fiora, sejak ia  berinteraksi kali pertama dengan gadis itu di depan gerbang sekolah tiga tahun lalu.

*****
"Mau bolos?" Suara berat seseorang dari balik punggungnya sedikit mengagetkan gadis yang saat ini tengah menatap kesal ke arah gerbang sekolah

"Gue?" Tanyanya sedikit memincingkan mata sembabnya

"Rok lo tu kependekan, ketat pula. Nih pake jaket gue!" Gadis itu menatap heran laki-laki di hadapannya saat ini. Mereka tidak saling mengenal, dan laki-laki itu terlihat berantakan dengan seragam SMA yang warnanya masih gonjreng khas seragam baru

"Kenapa? Gak ada hak lo komentarin pakaian gue! " ucapnya menaikkan satu alisnya. Gadis itu hanya melirik jaket yang sudah di sodorkan di depan wajahnya

Laki-laki itu sedikit tertegun dengan ucapan gadis di hadapannya saat ini , namun dadanya bergemuruh "Sial! Apa-apaan gue kok nerveous gini" batinnya

"Enggak, maksud gue gak enak kalau di lihat anak lain. Takut mereka kurang ajar" jelas laki-laki itu sedikit gelagapan

Gadis itu lantas menarik handle dari gerbang di hadapannya, lalu ia membuka sedikit untuk bisa di lewati oleh tubuhnya yang curvy. Gadis itu berlalu begitu saja tanpa menghiraukan penjelasan laki-laki yang tiba-tiba mengajaknya berinteraksi

"Hei!" Teriak laki-laki itu membuat gadis yang tengah berlari kecil itu menoleh

"Nama gue Gria X Mipa 4" teriaknya tak di gubris gadis yang sudah menjauh dari pandangannya itu
****

"Udah sana cepet masuk, gak enak udah di lihatin satpam. Nanti dikira aku culik kamu lagi," Kinara terkekeh, "Yaudah bye! hati-hati di jalan. Besok ketemu di sekolah ya!"

Gria tak menjawab lagi ucapan Kinara, ia segera memutar arah motornya lalu melaju dengan kecepatan sedang

                                                                                          *****

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

02.00Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang